Minggu, Agustus 25, 2024

Aleurites moluccanus, Pohon Kemiri Yang Punya Banyak Ragam Guna

  Budiarto Eko Kusumo       Minggu, Agustus 25, 2024
Sambil menunggu partisipan datang dalam circle conversation, saya diajak kader kesehatan Siti Khodijah keliling Dusun Blambangan RT 25 RW 06 Desa Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang. 
Pas di jembatan lori yang melintas Saluran Irigasi Kedungkandang, yang oleh masyarakat setempat dikenal dengan Kali Anyar itu, saya melihat pohon kemiri yang cukup besar di pinggir sungai. Batangnya sebagian besar membentang di atas sungai tersebut.
Di Indonesia, kemiri mempunyai nama lokal di tiap daerah antara lain: kereh (Aceh), hambiri (Batak), buah koreh (Minangkabau), kemiri (Melayu, Jawa), muncang (Sunda), kameri (Bali), kawilu (Sumba), sapiri (Makassar), hagi (Buru),  engas (Ambon), sakete (Ternate).

Pohon kemiri (Aleurites moluccanus) di tepi Saluran Irigasi Kedungkandang di Dusun Blambangan, Desa Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang

Pohon kemiri memiliki nama ilmiah Aleurites moluccanus (L.) Willd. Nama genus Aleurites berasal dari bahasa Yunani "aleuron" (tepung, tepung terigu), mengacu pada warna pucat pohon ini seperti ditaburi tepung [
1Kiddle. (9 August 2024). Candlenut facts for kids. Kiddle encyclopedia. Retrieved from https://kids.kiddle.co/Candlenut
]. Sedangkan, julukan khusus moluccanus berasal dari bahasa Latin, yang berarti “dari Maluku”, yang dikenal sebagai Kepulauan Rempah Indonesia (Spice Islands of Indonesia) [
2Landscape Plants. Aleurites moluccanus. Oregon State University: College of Agricultural Sciences – Department of Horticulture. Retrieved from https://landscapeplants.oregonstate.edu/plants/aleurites-moluccanus
].
Spesies ini mula-mula dideskripsikan oleh botaniwan Swedia Carolus (Carl) Linnaeus (1707-1778) pada tahun 1753 sebagai Jatropha moluccana, dan dipublikasikan dalam Species Plantarum, Exhibentes Plantas Rite Cognitas, Ad Genera Relatas, Cum Differentiis Specificis, Nominibus Trivialibus, Synonymis Selectis, Locis Natalibus, Secundum Systema Sexuale Digestas. Tomus II [
3Linnaei, Caroli. (1753). Species Plantarum, Exhibentes Plantas Rite Cognitas, Ad Genera Relatas, Cum Differentiis Specificis, Nominibus Trivialibus, Synonymis Selectis, Locis Natalibus, Secundum Systema Sexuale Digestas. Tomus II. Holmiae: Impensis Laurentii Salvii. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/13830
], atau Sp. Pl. 2: 1006 (1753).
Kemudian pada tahun 1805, botaniwan Carl Ludwig Willdenow (1765-1812) merevisi spesies Jatropha moluccana dan memasukkan ke dalam genus Aleurites menjadi Aleurites moluccanus, dan dipublikasikan dalam Species Plantarum: Exhibentes Plantas Rite Cognitas Ad Genera Relatas, Cum Differentiis Specificis, Nominibus Trivialibus, Synonymis Selectis, Locis Natalibus, Secundum Systema Sexuale Digestas. Tomus IV [
4Linné, Caroli A. & Willdenow, Carolo Ludovico. (1805). Species Plantarum: Exhibentes Plantas Rite Cognitas Ad Genera Relatas, Cum Differentiis Specificis, Nominibus Trivialibus, Synonymis Selectis, Locis Natalibus, Secundum Systema Sexuale Digestas. Tomus IV. Berolini: impensis G.C. Nauk. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/14566
], atau Sp. Pl., ed. 4 [Willdenow] 4(1): 590 (1805).

Kembang dan daun kemiri (Aleurites moluccanus)

Nama-nama umum (common names) dari Aleurites moluccanus: candlenut, candleberry, Indian walnut, varnish tree (Inggris); lumbangträ (Swedia); bankultrae (Denmark); Kerzennußbaum, Lichtnußbaum (Jerman); bankoelnoot, kemirinoot (Belanda); bancoulier des Moluques, noyer de Bancoul, noyer des Moluques (Prancis); calumbán, camirio (Spanyol); aleurites, amendoeira-da-china, falsa-faia, nogueira-da-índia (Portugis); albero della vernice, aleurite delle Molucce (Italia); kôk namz man (Laos); lai (Vietnam); ma yao, phothisat (Thailand); buah keras (Malaysia); kemiri (Indonesia); kalumban, kapili, lumbang, lumbang-bato (Tagalog); shí lì (China); kukui nattsu, kukui noki  (Jepang); tutui (Papua Nugini); árbol de la cera (Bolivia); nogueira-de-igape, noz-da-índia, saboneteira (Brasil); kukui (Hawaii); lama (Samoa); tuitui (Kepulauan Cook); raguar, sakan, shakan (Mikronesia).
Pohon kemiri (Aleurites moluccanus) termasuk dalam famili Euphorbiaceae, dan daerah asal spesies ini adalah Asia Tropis dan Subtropis hingga Pasifik Barat. Namun dalam publikasi Linnaeus dan Willdenow menyebutkan bahwa habitat dari pohon kemiri adalah Maluku dan Sri Lanka. Jadi, spesies Aleurites moluccanus termasuk pohon asli dari Indonesia.
Aleurites moluccanus (kemiri) merupakan pohon bertajuk besar dan menyebar, ketinggiannya bisa mencapi 20 meter. Batangnya tegak, berkayu, permukaan banyak lentisel, percabangan simpodial, cokelat. Kulit batangnya agak halus dan dan berwarna cokelat keabu-abuan. Daunnya hijau, susunan tunggal dan berselang-seling, tepi daun utuh dan bergelombang, biasanya berlobus 3 hingga 5, daun muda cenderung terbagi menjari, daun tua bentuknya lebih lonjong. Bunganya majemuk, bentuk malai, berkelamin dua, di ujung cabang, putih. Buahnya berupa buah berbiji bulat berwarna hijau hingga kecokelatan, dan bercangkang keras.

Buah kemiri (Aleurites moluccanus)

Kemiri (Aleurites moluccanus) dikenal sebagai tumbuhan yang mempunyai banyak ragam guna. Kemiri merupakan bahan unik dalam berbagai masakan Indonesia. Kemiri memiliki rasa yang kuat dan gurih yang dapat menambah cita rasa pada hidangan gurih. Saat digunakan dalam masakan, kemiri sering digiling menjadi pasta atau digunakan sebagai bahan pengental.
Untuk merasakan esensi gurihnya, cobalah mencampurnya ke dalam hidangan seperti rendang, semur daging sapi pedas khas Indonesia, atau saus sate. Kemiri juga dapat digunakan dalam kari dan semur untuk meningkatkan cita rasa, termasuk juga dalam kuah soto Lamongan yang sedap karena gurihnya kemiri.
Petani Indonesia umumnya menanam pohon kemiri secara tumpang sari dengan spesies lain, seperti kopi dan menjual bijinya (kacang) secara utuh di pasar. Dengan menggunakan metode tradisional, ada juga yang mengekstrak minyaknya untuk digunakan sebagai tonik rambut, minyak pijat, aromaterapi, dan pelembab kulit [
5Center for International Forestry Research (CIFOR). ENERGY FROM FORESTS: Aleurites moluccanus. CIFOR-ICRAF. Retrieved from https://www.cifor.org/feature/energy-from-forests/aleurites-moluccanus/#
].
Bubur bijinya merupakan pupuk organik yang sangat baik yang kaya akan nitrogen (N) dan fosfor (P). Sedangkan, kayu pohon kemiri (Aleurites moluccanus) dapat digunakan untuk mengukir dan membuat furnitur, peralatan kecil, dan korek api. Kayu ini juga cocok untuk bubur kertas. Di Lombok, Nusa Tenggara Barat, kayunya sering dibuat blabak (papan).

Batang dan dahan kemiri (Aleurites moluccanus)

Selain itu, kemiri juga merupakan salah satu tanaman herbal yang memiliki banyak khasiat dan sering digunakan sebagai pengobatan oleh masyarakat. Daging bijinya bersifat laksatif. Di Ambon korteksnya digunakan sebagai antitumor; di Jawa kulit kayunya secara tradisional digunakan obat diare maupun disentri, dan getah kulit kayunya (dicampur dengan santan) untuk mengobati sariawan; di Sumatera daun rebusnya dioleskan secara eksternal untuk mengobati sakit kepala dan gonore. Minyak kemiri dibuktikan berkhasiat sebagai obat penumbuh rambut [
6Romadhon, A.Fauzi & Sarmoko (ed.) (10 Maret 2008). Kemiri (Aleurites Moluccana). Cancer Chemoprevention Research Center: Fakultas Faramasi Universitas Gadjah Mada. Retrieved from https://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/ensiklopedia/ensiklopedia-tanaman-antikanker/k/kemiri/
]. Di wilayah Malaya, biji kacang ini digunakan dalam bentuk tapal untuk demam, bisul, sakit kepala, dan sendi yang bengkak [
7Flora & Fauna Web. Aleurites moluccanus (L.) Willd. National Park: Singapore Government Agency Webiste. Retrieved from https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/2/7/2702#:~:text=Genus%20Aleurites%20is%20from%20the,(kernels)%20for%20lighting%20houses.
].
Dikutip dari laman GLOBinMED, umumnya di Pasifik Selatan, Aleurites moluccanus digunakan untuk mengobati gangguan perut dan usus pada anak-anak, asma, bau mulut, luka atau bisul pada kulit, rahim bengkak dan peremajaan tubuh setelah keracunan. Bagian yang paling umum digunakan adalah buah atau kacangnya. Minyak yang diekstrak dari kacangnya merupakan pencahar yang baik dan sering digunakan oleh penduduk Kepulauan Melayu hingga Kepulauan Pasifik Selatan. Minyaknya juga digunakan untuk melembutkan kulit perut wanita hamil dan bayi. Minyak ini berfungsi sebagai pelumas eksternal untuk tukang pijat. Biji yang dihaluskan digunakan sebagai tapal dalam pengobatan sakit kepala, demam, bisul, sendi bengkak dan sembelit. Daun segar Aleurites moluccanus digunakan sebagai tapal untuk mengatasi pembengkakan, memar dalam, dan penyakit lain yang memerlukan konsentrasi panas dan keringat lokal. *** [250824]


logoblog

Thanks for reading Aleurites moluccanus, Pohon Kemiri Yang Punya Banyak Ragam Guna

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog