Sabtu, Agustus 10, 2024

Carica papaya, Pohon Pepaya Yang Serba Guna

  Budiarto Eko Kusumo       Sabtu, Agustus 10, 2024
Deretan pohon pepaya yang ditanam di muka Kantor Desa Sumberejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, atau di sebelah barat Lapangan Rajawali Bandarangin, terlihat sudah mulai berbuah. Pohon pepaya yang umumnya varietas California itu, meski pohon pendek tapi buahnya lebat.
Pemerintah Desa (Pemdes) Sumberejo, patut diacungi jempol karena bisa memanfaatkan tanah yang ada di lingkungan Balai Desa untuk ditanami tumbuhan produktif, di antaranya adalah pohon pepaya yang serba guna, karena daun, bunga, dan buahnya berguna bagi manusia.

Pohon pepaya(Carica papayadi depan Kantor Desa Sumberejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang

Di Indonesia, pohon pepaya mempunyai nama-nama daerah, seperti botik (Batak); batiak, kalikih, sampelo, sintuka, papaya (Minang); gedang (Sunda); kates, gandul (Jawa); kalajawa, padu (Nusa Tenggara); pisang malaka, bandas, manjan (Kalimantan); kapalay, unti Jawa (Sulawesi); dan papas (Ambon).
Pohon pepaya memiliki nama ilmiah Carica papaya L. Nama genus Carica berasal dari bahasa Yunani “karike” (pohon ara), mengacu pada kemiripan daunnya yang berlobus. Sedangkan, julukan khusus papaya sesuai dengan nama daerah tanaman tersebut, di beberapa negara tempat tumbuhnya [
1González, J. "Explicación Etimológica de las Plantas de La Selva". Flora Digital De La Selva: Organización para Estudios Tropicales. Retrieved from https://sura.ots.ac.cr/florula4/docs/ETIMOLOGIA.pdf
].
Spesies Carica papaya dideskripsikan oleh botaniwan Swedia Carolus (Carl) Linnaeus pada tahun 1753, dan dipublikasikan dalam Species Plantarum, Exhibentes Plantas Rite Cognitas, Ad Genera Relatas, Cum Differentiis Specificis, Nominibus Trivialibus, Synonymis Selectis, Locis Natalibus, Secundum Systema Sexuale Digestas. Tomus II, atau Sp. Pl. 2: 1036 (1753) [
2Linnaei, Caroli. (1753). Species Plantarum, Exhibentes Plantas Rite Cognitas, Ad Genera Relatas, Cum Differentiis Specificis, Nominibus Trivialibus, Synonymis Selectis, Locis Natalibus, Secundum Systema Sexuale Digestas. Tomus II. Holmiae: Impensis Laurentii Salvii. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/13830
].

Buah pepaya (Carica papaya) yang sudah masak

Selain nama ilmiah (preferred scientific name), Carica papaya mempunyai nama-nama umum (common names): papaya, pawpaw, tree melon (Inggris); papaya (Swedia); tarhapapaija (Finlandia); melontræ (Denmark); Baummelonenbaum, Melonenbaum (Jerman); papaja, meloenboom (Belanda); arbre de melon, papayer (Prancis); papaya, papayero (Spanyol); mamão (Portugis); carica, fico delle isole, papaia, papajo (Italia); bibaayaa (Arab); madhukarkatifalam (Sansekerta); sainbhaw pain (Myanmar); makhung (Laos); Đu đủ (Vietnam); lhoung (Kamboja); malakx (Thailand); betik (Malaysia); pepaya (Indonesia); fān mùguā (China); papaiya (Jepang); papaya (Korea); lesi (Tonga); papaya (Costa Rica), fruta bomba (Cuba), mamao (Brasil), papaya calentana (Colombia), mamón (Argentina), olocotón (Nicaragua), lechosa (Venezuela).
Pohon pepaya (Carica papaya) termasuk dalam famili Caricaceae, dan berasal dari daerah pesisir dataran rendah Meksiko hingga Venezuela. Pohon ini gemar tumbuh terutama di lingkungan bioma tropis basah.

Bunga pepaya (Carica papaya) berwarna putih kekuningan

Carica papaya
(pepaya) merupakan tanaman herba yang selalu hijau. Tingginya antara 2 hingga 10 meter dan mengandung lateks putih di seluruh bagian. Batangnya tunggal berbentuk silindris, tidak berkayu, biasanya tidak bercabang, meskipun kadang bercabang karena luka. Bunganya berbentuk terompet, harum, kuning sampai putih, jantan dalam tandan panjang, betina dalam kelompok kecil atau kadang menyendiri. Buahnya besar, berdaging, bentuknya seperti melon, bergelantungan berkelompok, menempel pada pucuk batang tepat di bawah daun, berwarna hijau saat muda dan masak hingga kuning jingga.
Pepaya (Carica papaya) merupakan pohon buah-buahan yang populer dan penting di belahan dunia tropis dan subtropis. Pepaya dibudidayakan karena memiliki banyak manfaat. Buah pepaya dikonsumsi di seluruh dunia sebagai buah segar dan sayuran atau digunakan sebagai produk olahan.
Di Kota Solo, Jawa Tengah, buah pepaya yang sudah masak bisa dimakan dalam bentuk segar, baik secara langsung atau dalam bentuk lotis/rujak. Buahnya yang masih mentah bisa dibuat sayur oseng-oseng atau sambal goreng seperti labu Siam.

Daun pepaya (Carica papaya) berbentuk sederhana dan berlobus

Daunnya, bisa dibuat untuk jamu gendong yang keliling di gang-gang maupun jalan raya. Daunnya yang muda bisa disayur menjadi bahan untuk pecel ndeso, atau dimasak oseng-oseng dong kates dikasih teri.  Bunganya yang masih muda juga bisa dibuat oseng-oseng kembang kates.
Selain bisa dikonsumsi dalam bentuk buah segar dimasak, seluruh bagian tanaman termasuk buah, akar, kulit kayu, kulit, biji dan daging buah juga diketahui memiliki khasiat obat. Alice Pinto (2024) [
3Pinto, A. (2024). Ethnobotanical Study of Papaya plant (Carica papaya L.) in Díli, Timor-Leste. Berkala Ilmiah Biologi, 15(1), 1-13. https://doi.org/10.22146/bib.v15i1.10483
] menjelaskan bahwa daun, biji, dan akar dapat digunakan sebagai bahan baku untuk pengolahan obat tradisional.
Daun pepaya secara tradisional bisa digunakan sebagai pengobatan malaria. Cara pengolahan dapat dilakukan dengan menumbuk sampai halus dan mengambil sarinya untuk dikonsumsi dua kali sehari. Daun pepaya juga dapat dimanfaatkan untuk menyembuhkan penyakit demam berdarah. Pengolahannya melalui cara ekstraksi menggunakan air, dikonsumsi sebanyak dua kali sehari, dengan volume sebanyak 25 ml.

Batang pohon pepaya (Carica papaya)

Biji pepaya dapat digunakan secara tradisional sebagai obat antihelmintik pada anak sekolah yang diidentifikasi secara positif terinfeksi oleh telur cacing Ascaris lumbricoides. Biji pepaya diolah dengan cara dikeringkan, ditumbuk halus, dan diberikan dalam dosis ¼ sendok teh, diminum sekali sehari selama tujuh hari, dengan tingkat efektivitas mencapai 85%.
Akar pepaya juga dapat dimanfaatkan secara tradisional untuk menyembuhkan penyakit darah tinggi. Pengolahannya melalui cara dekoksi, dengan memanfaatkan akar pepaya yang secukupnya, air sebanyak satu gayung dan direbus hingga tertinggal satu gelas. Dapat dikonsumsi minimal satu kali dalam sehari hingga sembuh.
Carica papaya (pepaya), menurut Sachin Kumar Singh et. al. (2023) [
4Singh, Sachin & Thakur, Kiran & Sharma, Vishal & Saini, Mamta & Sharma, Diksha & Vishwas, Sukriti & Kakoty, Violina & Saxena Pal, Rashmi & Chaitanya, Lalitha & Babu, Malakapogu & Gupta, Saurabh & Rehman, Zia & Smriti, & Singla, Madhav & Gupta, Gaurav & Jakhmola, Vikash & Pinto, Terezinha & Kumbhar, Popat & Disouza, John & Gadewar, Manoj. (2023). Exploring the multifaceted potential of chlorogenic acid: Journey from nutraceutical to nanomedicine. South African Journal of Botany. 159. 658-677. https://doi.org/10.1016/j.sajb.2023.06.038
], memiliki sifat antikanker, antiinflamasi, antimikroba, dan hipoglikemik. Ini juga mengandung enzim papain, yang membantu pengobatan trauma, alergi, dan cedera olahraga dengan meningkatkan motilitas pencernaan dan waktu transit. *** [100824]


logoblog

Thanks for reading Carica papaya, Pohon Pepaya Yang Serba Guna

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog