Kamis, Agustus 22, 2024

Elaeis guineensis, Pohon Kelapa Sawit Penghasil Minyak Nabati

  Budiarto Eko Kusumo       Kamis, Agustus 22, 2024
Di kala mengerjakan resume hasil Focus Group Discussion (FGD) dan in-depth interview dalam penelitian NIHR Global Health Research Centre for Non-Communicable Diseases and Enviromental Change (NIHR-GHRC NCDs & EC), saya sempat ngantor di Gedung A Lantai 5 Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB), pada Jumat (16/08).
Dari Lantai 5 itu saya melihat sekeliling gedung yang menghijau, karena tepat di depan Gedung A FKUB terdapat deretan pohon kelapa sawit dengan latar belakang gedung menjulang milik Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) UB.

Pohon kelapa sawit (Elaeis guineensis) dipotret dari Gedung A Lantai 5 FKUB

Puluhan pohon kelapa sawit yang ditanam di lingkungan FKUB memang untuk penghijauan dan sekaligus peneduh halaman gedung. Sehingga, mahasiswa yang ingin masuk kuliah maupun dosen berikut karyawannya yang mau berkantor merasa sejuk saat memarkir kendaraannya lantaran terpayungi pohon kelapa sawit.
Pohon kelapa sawit memiliki nama ilmiah Elaeis guineensis Jacq. Nama genus Elaeis berasal dari bahasa Yunani “élaion”, yang berarti minyak, sedangkan nama spesifiknya guineensis mengacu pada salah satu negara asalnya, yakni pantai Guinea [
1Godswill, Ntsomboh-Ntsefong; Frank, Ngando-Ebongue G.; Walter, Ajambang-Nchu; Edson, Maho-Yalen J.; Kingsley, Tabi-Mbi; Arondel, Vincent; Martin, Bell J.; & Emmanuel, Youmbi. (2016). Chapter 10 - Oil Palm. In Gupta, Surinder Kumar (Ed.), Breeding Oilseed Crops for Sustainable Production: Opportunities and Constraints (pp. 217-273). San Diego: Academic Press. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-801309-0.00010-0
].

Deretan pohon kelapa sawit (Elaeis guineensisdi halaman depan FKUB

Spesies ini dideskripsikan dan diberi nama Elaeis guineensis oleh botaniwan Austria kelahiran Belanda, Nikolaus Joseph Freiherr von Jacquin (1727-1817), pada tahun 1763, dan dipublikasikan dalam Selectarum Stirpium Americanarum Historia, In Qua Ad Linnaeanum Systema Determinatae Descriptaeque Sistuntur Plantae Illae, Quas In Insulis Martinica, Jamaica, Domingo, Aliisque, Et In Vicinae Continentis Parte, Observavit Rariores; Adjectis Iconibus In Solo Natali Delineatis [
2Jacquin, Nicolai Josephi. (1763). Selectarum Stirpium Americanarum Historia, In Qua Ad Linnaeanum Systema Determinatae Descriptaeque Sistuntur Plantae Illae, Quas In Insulis Martinica, Jamaica, Domingo, Aliisque, Et In Vicinae Continentis Parte, Observavit Rariores; Adjectis Iconibus In Solo Natali Delineatis. Vindobonae: Ex officina Krausiana. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/10331
], atau Select. Stirp. Amer. Hist. 280, t. 177 (1763).
Selain nama ilmiah (preferred scientific name), Elaeis guineensis juga mempunyai nama-nama umum (common names): African oil palm, oil palm, palm oil tree, macaw-fat (Inggris); oljepalm (Swedia); Ölpalme, afrikanische Ölpalme (Jerman); oliepalm (Belanda); palmier à huile , palmier à huile d'Afrique (Prancis); palma africana, palma de aceite, palmeira de aceite (Spanyol); dendém, palma-de-Guiné, palmeira-de-óleo-africana, palmeira-dendém, palmeira-do-azeite (Portugis); palma da olio (Italia); dura (Nigeria); raphia (Kamerun); mchikichi (Tanzania); tel maad (Marathi); si-htan, siohn, si-ohn (Myanmar); co dâù, dùa dâù (Vietnam); dôong preeng (Kamboja); pam namman (Thailand); kelapa bali, kelapa sawit (Malaysia); kelapa sawit, salak minyak (Indonesia); ababaia, dendenzeiro (Brasil).

Pelepah daun kelapa sawit (Elaeis guineensis) membentuk kanopi yang memayungi lingkungan di bawahnya

Pohon kelapa sawit (Elaeis guineensis) termasuk dalam famili Arecaceae, dan daerah asal spesies ini adalah Afrika Tropis. Ia merupakan pohon batang lurus yang gemar tumbuh terutama di bioma tropis basah.
Elaeis guineensis (kelapa sawit) merupakan pohon palem tinggi bertangkai tunggal yang tingginya dapat mencapai 20 meter. Ia memiliki batang halus berwarna coklat keabu-abuan dan mahkota daun menyirip besar. Daunnya tersusun spiral dan panjangnya bisa mencapai 5 meter. Setiap daun tersusun atas banyak helai daun yang berwarna hijau tua di permukaan atas dan hijau pucat di permukaan bawah. Elaeis guineensis menghasilkan bunga kecil berwarna kekuningan yang tumbuh di perbungaan bercabang. Bunganya diikuti buah berbentuk lonjong, seukuran buah plum, yang berubah warna dari hijau menjadi oranye atau merah saat matang [
3The Green Institute. (June 9, 2023). Elaeis guineensis. Retrieved from https://greeninstitute.ng/plants/2023/6/9/elaeis-guineensis
].

Buah kelapa sawit (Elaeis guineensismuncul di ketiak pelepah daun

Di Indonesia, kelapa sawit mempunyai kegunaan bagi lingkungan dan sosial serta sebagai bahan bakar dan makanan, seperti di FKUB dimanfaatkan sebagai tanaman peneduh di lingkungan kampus. Sedangkan dalam skala besar, seperti perkebunan yang ada di Sumatera maupun Kalimantan, umumnya dikenal sebagai penghasil minyak nabati yang menjadi bahan dalam industri untuk memproduksi minyak goreng, bahan bakar biodiesel, sabun, dan makanan. Kelapa sawit termasuk komoditas unggulan di Indonesia.
Umumnya masyarakat di Indonesia, mengenal kegunaan kelapa sawit itu dari buahnya saja yang dapat menghasilkan minyak, padahal di sejumlah negara Afrika Tropis, tempat asal pohon kelapa sawit, tidak hanya buahnya saja yang dimanfaatkan.

Batang kelapa sawit (Elaeis guineensis)

Menurut Erinoso et. al. (2020) [
4Erinoso, S. M., Aworinde, D. O., Teniola, O. A., & Ojo, S. O. (2020). Ethnobotany of Elaeis guineensis Jacq. and its importance in the household economy of the Ikale and Ilaje of Ondo State, Nigeria. Ethnobotany Research and Applications, 20, 1–16. Retrieved from https://ethnobotanyjournal.org/index.php/era/article/view/1999
], tidak ada bagian dari kelapa sawit yang dianggap limbah karena berbagai budaya di Afrika memanfaatkan tanaman tersebut untuk berbagai tujuan. Di Nigeria, tanaman ini merupakan salah satu sumber daya hayati yang banyak digunakan oleh penduduk asli dalam pengobatan tradisional. Misalnya, masyarakat adat di Negara Bagian Kogi menggunakan biji Elaeis guineensis dalam pembuatan lotion rambut dan sebagai anti-racun sedangkan biji sawit digunakan sebagai emmenagogue di Negara Bagian Enugu. 
Di Akure, Nigeria, akar dan kulit batang bersama dengan minyak tanaman digunakan dalam pengobatan malaria, asma, dan campak, sedangkan rebusan akar digunakan untuk mengatasi sakit kepala. Batangnya merupakan komponen dalam regimen antikanker. Jus dari daun muda tanaman digunakan untuk mengobati sakit telinga. Bubuk daun kering digunakan untuk mengobati infeksi kulit; rebusan daun kelapa sawit diberikan dalam pengobatan gonore sedangkan daun kering digunakan untuk menghentikan pendarahan yang berlebihan. *** [220824]


logoblog

Thanks for reading Elaeis guineensis, Pohon Kelapa Sawit Penghasil Minyak Nabati

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog