Rabu, Agustus 21, 2024

Colocasia esculenta, Tanaman Talas Yang Umbinya Enak Dimakan

  Budiarto Eko Kusumo       Rabu, Agustus 21, 2024
Di bawah bayang-bayang bambu kuning (Bambusa vulgaris ‘Striata’) yang berada di halaman selatan Warung Sederhano yang beralamatkan di Jalan Panglima Sudirman No. 88 Dusun Lemah Duwur RT 04 RW 01, Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, terdapat beberapa tanaman talas yang tumbuh subur.
Beberapa bentuk dibudidayakan untuk diambil umbinya yang dapat dimakan, sementara yang lain ditanam untuk dijadikan dedaunan hias. Di daerah saya, Solo, umbi talas biasanya direbus untuk pendamping minum teh atau kopi panas di sore hari.
Di Indonesia, tanaman talas mempunyai nama-nama daerah. Taleh, kaladi, kuladi (Minangkabau); taro (Nias); talos (Lampung); tales, janawari (Jawa); tale, koladi, kolai, kolei, korei, kore (Sulawesi Utara).

Tanaman talas (Colocasia esculenta)

Tanaman talas memiliki nama ilmiah Colocasia esculenta (L.) Schott. Nama genus Colocasia berasal dari bahasa Yunani klasik “kolokasion”, yang diadopsi dari nama Timur Tengah kuno “colcas” atau “culcas” [
1González, J. "Explicación Etimológica de las Plantas de La Selva". Flora Digital De La Selva: Organización para Estudios Tropicales. Retrieved from https://sura.ots.ac.cr/florula4/docs/ETIMOLOGIA.pdf
].
Sedangkan, julukan khusus esculenta berasal dari bahasa Latin “esculentus, -a, -um”, yang berarti bisa dimakan (edible), yang dapat dimakan (eatable), yang pantas untuk makanan (esculent), cocok untuk makanan (fit for food), dan layak untuk dimakan (fit to be eaten) [
2Latin is Simple. esculentus/esculenta/esculentum, AO. Retrieved from https://www.latin-is-simple.com/en/vocabulary/adjective/4013/
].
Spesies ini mula-mula dideskripsikan oleh botaniwan Swedia Carolus (Carl) Linnaeus (1707-1778) pada tahun 1753 sebagai Arum esculentum, dan dipublikasikan dalam Species Plantarum, Exhibentes Plantas Rite Cognitas, Ad Genera Relatas, Cum Differentiis Specificis, Nominibus Trivialibus, Synonymis Selectis, Locis Natalibus, Secundum Systema Sexuale Digestas. Tomus II [
3Linnaei, Caroli. (1753). Species Plantarum, Exhibentes Plantas Rite Cognitas, Ad Genera Relatas, Cum Differentiis Specificis, Nominibus Trivialibus, Synonymis Selectis, Locis Natalibus, Secundum Systema Sexuale Digestas. Tomus II. Holmiae: Impensis Laurentii Salvii. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/13830
], atau Sp. Pl. 2: 965 (1753).

Daun talas (Colocasia esculenta) berbentuk hati

Kemudian pada tahun 1832, spesies Arum esculentum direvisi oleh botaniwan Austria Heinrich Wilhelm Schott (1794-1865) dimasukkan ke dalam genus Colocasia menjadi Colocasia esculenta, dan dipublikasikan dalam Meletemata Botanica [
4Schott, Henrico & Endlicher, Stephano. (1832). Meletemata Botanica. Vindobonae: Typis Caroli Gerold. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/89412
], atau Melet. Bot. 18 (1832).
Nama-nama umum (common names) dari Colocasia esculenta: Chinese potato, cocoyam, dasheen, eddoe, Egyptian colocasia, elephant's-ear, kalo, taro, wild taro, yam (Inggris); echte Blattwurz, Taro, ägyptisches Arum (Jerman); arum d'Egypte, chou caraïbem choue-Chine, colocase, colocasia antique, dachine, madère, saonjo, songe, taro (Prancis); chamol, malanga, ocumo chino, quequeisque, tiquisque, ñampi (Spanyol); alcolcas, colcas, colocásia, inhame, inhame-coco, inhame-da-costa, inhame-de-enxerto, inhame-do-Egipto, inhame-dos-Açores, taro (Portugis); aro d'Egitto, colocasia, fava d'Egitto, pampini del paradiso, taro, trombe del paradiso (Italia); gölevez (Turki); aaluki, alukam, alupam, kachchi (Sansekerta); bon, phüak (Laos); khoai nuwowsc, khoai soj, moon nuwowsc (Vietnam); bon-nam, tun (Thailand); daun keladi (Malaysia); bentul, keladi, talas (Indonesia); abalong, gabi, natong (Filipina); anega, ba, biloun (Papua Nugini); (China); sato-imo (Jepang); to ran (Korea); taio (Brasil); pituca (Bolivia).
Tanaman talas (Colocasia esculenta) termasuk dalam famili Araceae, dan daerah jelajah asli spesies ini adalah India bagian timur laut, China bagian selatan, Indochina, Indonesia, Papua Nugini hingga Australia bagian utara. Ia sering ditemukan di hutan lembab, di samping sungai kecil, tepi sungai atau rawa.

Kuncup daun talas (Colocasia esculenta)

Colocasia esculenta
(talas) merupakan tumbuhan perdu, biasanya tingginya 0,5–1,5 meter. Batangnya terbungkus pelepah daun dan berbentuk umbi terletak di dalam tanah, cokelat agak kehitaman, berbulu-bulu halus. Umbinya pendek berbentuk bulat, memnjang atau silindris dan warna dagingnya putih. Kulit umbi tampak kasar, berserat dengan adanya bekas luka berbentuk cincin.
Daunnya besar, halus, berbentuk hati hingga panah, terkulai ke bawah. Tangkai daun berdaging tebal berwarna hijau, terkadang ungu. Pertulangan menjari, helaian daun memiliki lapisan lilin. Bunganya meliputi tongkol, seludang, dan tangkai. Perbungaannya muncul sendiri-sendiri atau berkelompok sebanyak 3 buah. Spathe lebih panjang dari spadix, berwarna krem ​​​​hingga kuning keemasan. Buahnya seperti buah beri, berwarna kuning kecokelatan saat matang.
Dalam kajian etnobotani, talas digunakan untuk nutrisi, upacara, dan juga obat-obatan. Umbi, daun muda, dan tangkai daun semuanya dikonsumsi. Umbinya direbus, digoreng, ditumbuk, diolah menjadi keripik dan tepungnya dimasukkan ke dalam makanan anak. Taro digunakan untuk ritual di Savalou.

Pelepah batang talas (Colocasia esculenta) berwarna hijau keungu-unguan

Umbi dan bunganya digunakan dalam masakan di Afrika Barat, dan makna sosiokultural, sejarah, dan spiritualnya sangat dihargai di Oseania dan Pasifik. Di beberapa wilayah Afrika, termasuk Kamerun dan Kenya, umbi dari berbagai kultivar talas digunakan sebagai obat untuk mengobati masalah pencernaan dan pernapasan pada manusia dan hewan, serta diabetes di Nigeria dan Republik Demokratik Kongo [
5Quenum, Z. N. J., Kumar, P. L., Akoroda, M. O., Dansi, A., Vetukuri, R. R., & Bhattacharjee, R. (2023). Ethnobotany and perceptions on the value of taro (Colocasia esculenta) among farmers in Benin Republic. African Journal of Agricultural Research, 19(5), 466-481. https://doi.org/10.5897/AJAR2022.16240
].
Vania M Flosi Paschoalin et. al. (2021) [
6Paschoalin, V., Pereira, P., Mattos, �., & Corrêa, A.C. (2021, January 18). Taro Corms. In Encyclopedia. https://encyclopedia.pub/entry/6535
] menjelaskan bahwa umbi talas mengandung molekul bioaktif berharga yang efektif melawan kanker dan faktor risiko terkait kanker, seperti karsinogen dan agen biologis, beberapa kondisi patofisiologis, termasuk stres oksidatif dan peradangan, sekaligus mengendalikan disfungsi metabolisme dan meningkatkan respons imunologis. 
Efek luas tersebut dicapai oleh senyawa dalam talas yang mempengaruhi kesehatan, seperti aktivitas antitumoral, antimutagenik, imunomodulator, antiinflamasi, antioksidan, antihiperglikemik, dan antihiperlipidemia. *** [210824]


logoblog

Thanks for reading Colocasia esculenta, Tanaman Talas Yang Umbinya Enak Dimakan

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog