Selasa, September 17, 2024

Warung Pak Untung Bululawang: Mangia!

  Budiarto Eko Kusumo       Selasa, September 17, 2024
"Makanan menyatukan orang-orang dalam berbagai tingkatan. Makanan adalah makanan bagi jiwa dan raga; makanan adalah cinta sejati." - Giada De Laurentiis

Puluhan mobil dan motor serta satu bus mengisi area parkir yang begitu luas di halaman Warung Pak Untung Bululawang. Turun dari mobil atau motor, Anda langsung bisa menyaksikan Gunung Semeru yang menjulang. Di kiri-kanannya, sawah menghijau menyejukkan mata.
Lambaian aneka pepohonan yang diterpa angin, seolah-olah menyambut para pelanggan yang berdatangan untuk menyantap makanan, entah itu bersama keluarga, teman, atau kolega. Jarang yang datang sendirian.

Warung Pak Untung Bululawang dengan latar belakang Gunung Semeru

Warung Pak Untung adalah tempat makan dengan semi-outdoor yang memiliki sirkulasi udara yang semilir. Semua bangunannya dikelilingi taman yang berisikan bermacam-macam tanaman, baik kecil maupun besar. Di sampingnya juga masih berupa areal persawahan.
Menu andalan di Warung Pak Untung adalah bebek dan ayam kampung yang digoreng maupun dibakar. Pesanan akan disajikan dengan nasi yang ditempatkan dalam wakul kecil. Sambal yang disediakan pun beragam, seperti sambal pencit, sambal tomat, atau varian sambal lainnya. Selain itu, tersedia pula minuman dingin dan hangat yang mampu menghilangkan dahaga.
Selasa (17/09) siang ini, peneliti dari Yayasan Percik Salatiga (YPS) – Damar Waskitojati, S.Kom, M.Si dan Christina Arief T. Mumpuni, S.H., M.I.K – yang tergabung dalam penelitian NIHR Global Health Research Centre for Non-Communicable Diseases and Environmental Change (NIHR-GHRC NCDs & EC) menghadirkan 2 kader dari Desa Bakalan (Sandi Cahyadi, Endah Susanti), 2 kader dari Desa Krebet Senggrong (Lidya Mas'udah, Yeni Mariana), dan 2 kader dari Desa Krebet (Lilik Ati, Siti Khodijah) untuk berembuk Focus Group Discussion (FGD) tentang Pengembangan Pengelolaan Sampah dan Peningkatan Kesehatan Masyarakat yang bakal digelar secara gabungan. Fasilitator NIHR juga diajaknya.

Sembilan orang berembuk FGD Pengembangan Pengelolaan Sampah dan Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Sebelumnya, 5 hari yang lalu sudah diawali dengan pertemuan di Pendopo Ponkesdes Krebet yang berada areal persawahan, timur Pabrik Gula (PG) Krebet. Masyarakat setempat menyebutnya dengan sawung.
Hari ini, di Warung Pak Untung tinggal memantapkan saja. Mulai dari kesiapan ubarampenya, rundown hingga undangan maupun petugas kepanitiaannya. Di meja dan kursi bernuansa etnik, dekat dengan kids playground, 9 orang berkumpul.
Sambil memesan makanan dan minuman, kami berusaha mengecek kesiapan dalam pelaksanaan FGD yang akan dilangsungkan di tempat ini juga, tepatnya di ruang pertemuan, yakni bangunan paling belakang dalam kompleks Warung Pak Untung yang beralamatkan di Jalan Mayjen Sungkono, Dusun Sidomulyo, Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang.

Terlihat kids playground di Warung Pak Untung Bululawang

Kami berkoordinasi dan bersinergi bagi kelancaran gelaran FGD yang bakal dilaksanakan pada Kamis tersebut. Peneliti, kader maupun fasilitator bahu-membahu dalam menyiapkan implementasi FGD tersebut.
Begitu makanan dan minuman terhidang di atas meja panjang tersebut, pembahasan dihentikan sementara untuk makan siang yang telah dipesan sebelumnya. Kita pun terus makan. Orang Italia bilang mangia. Orang Jawa bilang mangan. Ada nasi putih, ayam kampung dan bebek goreng, cah kangkung, sambal pencit, sambal tomat, lalapan, mujaer goreng, mujaer kuah pedas, tempe goreng, dan terong goreng.
Suasana kolaborasi dalam koordinasi dan sinergi antara peneliti, kader maupun fasilitator NIHR di Warung Pak Untung itu diilustrasikan oleh Giada De Laurentiis melalui ujarannya, "Food brings people together on many different levels. It's nourishment of the soul and body; it's truly love" (Makanan menyatukan orang-orang dalam berbagai tingkatan. Makanan adalah makanan bagi jiwa dan raga; makanan adalah cinta sejati).

Suasana makan siang di Warung Pak Untung Bululawang

Dikutip dari laman pribadinya (www.giadadelaurentiis.com), disebutkan bahwa Giada De Laurentiis adalah seorang juru masak, penulis, pemilik restoran, dan tokoh televisi Italia-Amerika pemenang penghargaan Emmy dari acara Food Network’s Everyday Italian, Giada at Home, Giada’s Weekend Getaways, Giada In Paradise, Giada In Italy, Giada’s Holiday Handbook, Giada Entertains, dan Giada On The Beach.
Kutipan Giada De Laurentiis di atas, menekankan bahwa makanan tidak hanya sekadar memuaskan rasa lapar. Makanan memupuk hubungan, menyehatkan tubuh dan jiwa, serta mewujudkan cinta melalui pengalaman bersama dan perhatian dalam persiapannya.
Meja makan merupakan salah satu tempat terpenting untuk menjalin hubungan antar manusia. Kita sering kali merasa sangat bersemangat saat makan bersama di meja makan. Seperti yang dialami oleh 9 orang dalam membahas pelaksanaan FGD tentang Pengembangan Pengelolaan Sampah dan Peningkatan Kesehatan Masyarakat di Warung Pak Untung Bululawang. Tiga jam berbincang pun tiada terasa. *** [170924]


logoblog

Thanks for reading Warung Pak Untung Bululawang: Mangia!

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog