Di belakang rumah Ibu Riatin – pemilik rumah yang menjadi lokasi pelaksanaan circle conversation – di Dusun Tempur RT 09 RW 13 Desa Pagak, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, terdapat dua anjang-anjang yang dirambati tanaman labu siam yang berdaun lebat.
Anjang-anjang yang satu berada di pojok pekarangan rumah sisi barat atau arah barat laut, dan yang satunya berada di di pojok pekarangan rumah sisi timur atau timur laut. Kedua anjang-anjang tersebut terbuat dari potongan bambu yang dianyam dan berdekatan dengan lahan tebu (Saccharum officinarum) milik tetangganya.
Di Indonesia sendiri, labu siam memiliki beberapa nama, di antaranya labu jepang (Banda Aceh); tabu siam (Singkil), jipang (Medan); japan (Pekanbaru); buah paku (Pulau Sikabaluan, Mentawai), gamas (Sukabumi), waluh siem (Cianjur); jepan (Solo), manisa (Malang), jepang (Lombok), labu jepang (Kupang), tabisa (Palu), ketimun jepang (Manado).
Buah labu siam (Sechium edule) yang siap dipetik |
Tanaman labu siam memiliki nama ilmiah Sechium edule (Jacq.) Sw. Nama genus Sechium berasal dari bahasa Yunani “sikyos” (mentimun) [
1Merriam-Webster. (n.d.). Sechium. In Merriam-Webster.com dictionary. Retrieved September 13, 2024, from https://www.merriam-webster.com/dictionary/Sechium
], mengacu pada daun dan sifatnya yang menjalar yang mirip dengan tanaman mentimun. Sedangkan, julukan khusus edule berasal dari kata sifat Latin “edulis, e” (dapat dimakan), mengacu pada pada buahnya yang kerap disayur [2Puccio, Pietro (Text) & Beltramini, Mario (English translation). Pangium edule. Monaco Nature Encylopedia: Discover the biodiversity. Retrieved from https://www.monaconatureencyclopedia.com/pangium-edule-2/?lang=en
].Spesies ini awalnya ditemukan oleh Patrick Browne (1720-1790) pada tahun 1756 di Jamaika. Browne adalah seorang naturalis dan dokter Irlandia yang menghabiskan sekitar satu dekade di Jamaika, dan karyanya yang terkenal adalah The Civil and Natural History of Jamaica (1789). Ini adalah karya utamanya, yang sangat berharga karena kontribusinya terhadap botani [
3JAMES CUMMINS bookseller. The Civil and Natural History of Jamaica. Retrieved from https://www.jamescumminsbookseller.com/pages/books/227355/jamaica-patrick-browne/the-civil-and-natural-history-of-jamaica-containing-1-an-accurate-description-of-that-island-its
].Pada tahun 1760, spesies ini dideskripsikan dan diklasifikasikan oleh botaniwan Austria kelahiran Belanda Nikolaus Joseph Jacquin (1727-1817) sebagai Sicyos edulis, dan dipublikasikan dalam Enumeratio Systematica Plantarum, Quas Insulis Caribaeis vicinaque Americes continente detexit novas, aut jam cognitas emendavit [
4Jacquin, Nicolai Josephi. (1760). Enumeratio Systematica Plantarum, Quas Insulis Caribaeis vicinaque Americes continente detexit novas, aut jam cognitas emendavit. Lugduni Batavorum: Apud Theodorum Haak. Retrieved from https://ia800507.us.archive.org/31/items/mobot31753003414288/mobot31753003414288.pdf
], atau Enum. Syst. Pl. 32 (1760).Sulur labu siam (Sechium edule) yang digunakan untuk cari pijakan dalam merambat |
Kemudian, Jacquin (1788) mengubahnya menjadi Chayota edulis dan menempatkannya dalam genusnya Chayota. Beberapa tahun kemudian, botaniwan Swedia Olof Swartz (1760-1818) menjadi orang pertama yang memasukkan spesies ini ke dalam Sechium menjadi Sechium edule pada tahun 1800, dan dipublikasikan dalam Flora Indiae Occidentalis, Aucta Atque Illustrata Sive Descriptiones Plantarum In Prodomo Recensitarum. Tomus II [
5Swartz, Olavi. (1800). Flora Indiae Occidentalis, Aucta Atque Illustrata Sive Descriptiones Plantarum In Prodomo Recensitarum. Tomus II. Erlangae: Sumtv Jo. Jacobi Palmii. Retrieved from https://ia903406.us.archive.org/31/items/mobot31753000645173/mobot31753000645173.pdf
], atau Fl. Ind. Occid. 2: 1150 (1800).Selain nama ilmiah (preferred scientific name), Sechium edule mempunyai nama-nama umum (common names) lainnya: alligator pear, chayote, chocho, christophene (Inggris); chayote, chocho, choko, christophine, merliton (Swedia); Chayote, Schuschu (Jerman); chayote (Belanda); chayotte, chouchou, chouchoute, christophine (Prancis); chayote, escobilla dulce, tallote, tallón (Spanyol); caiota, chuchu, machucho, pepineleira (Portugis); chayote (Italia); quash (Benggala); nooy th'aisavëëx (Laos); su su (Vietnam); su-suu (Kamboja); ma-kheua-kreuataeng-kariang (Thailand); labu siam (Indonesia); hayuti, sayote (Filipina); fo shou gua (China); hayatôri (Jepang); huisayote (Meksiko); chayotte, concombre, mirliton (Haiti).
Tanaman labu siam (Sechium edule) termasuk dalam famili Cucurbitaceae, dan berasal dari Jamaika. Walaupun tumbuhan ini berasal dan pertama kali dibudidayakan di Jamaika, orang Indonesia mengenalnya sebagai labu siam karena didatangkan dari Thailand (Siam saat itu) oleh orang Belanda.
Buah labu siam (Sechium edule) yang masih muda |
Sechium edule (labu siam) merupakan tanaman merambat herba tahunan dengan akar umbi besar yang dapat dimakan. Batangnya merambat atau menjalar, beralur membujur. Sulurnya besar, bercabang 2 hingga 5. Daunnya tunggal, tersusun spiral; helaian daun berbentuk bulat telur-bulat lebar, pangkalnya berbentuk hati, bersudut atau berlekuk 3 hingga 7, runcing, tepi tumpul bergigi, berbulu keropeng.
Bunga labu siam (Sechium edule) menghasilkan bungan jantan dan betina yang terpisah, yang keduanya memiliki nektar di pangkal bunga. Bunga jantan berwarna hijau hingga putih kehijauan muncul dalam perbungaan seperti paku. Bunga betina tunggal atau berpasangan dan muncul di ketiak daun yang sama dengan perbungaan jantan.
Buahnya berupa buah beri berbiji tunggal, bervariasi, umumnya berbentuk buah pir, agak bergaris, halus atau berduri pendek, hijau tua hingga hampir putih, menggantung, daging buah berwarna putih atau putih kehijauan. Biji soliter, bulat telur hingga elips, pipih, putih, berkecambah di dalam buah, biasanya saat buah masih menempel pada tanaman, pada beberapa genotipe kulit biji berserat menjalar ke dalam daging buah, pada yang lain sudah usang dan daging buah tidak berserat [
6cabicompendium.49493, CABI Compendium, doi:10.1079/cabicompendium.49493, CABI International, Sechium edule (chayote), (2022)
].Daun labu siam (Sechium edule) |
Semua bagian tanaman Sechium edule (labu siam) bermanfaat. Buah, tunas muda, dan akar umbi digunakan sebagai sayur, dan daun serta buahnya juga digunakan sebagai obat. Umbi labu siam dinilai sebagai diuretik yang ampuh oleh penduduk Amerika Latin. Penggunaannya sebagai ramuan oleh wanita hamil yang menderita edema kaki mungkin menjadi penyebab kasus hipokalemia yang parah [
7Aronson, J.K. (2016). Meyler's Side Effects of Drugs (Sixteenth Edition): The International Encyclopedia of Adverse Drug Reactions and Interactions, 771-772. https://doi.org/10.1016/B978-0-444-53717-1.00562-X
].Tanaman Sechium edule juga digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati beberapa penyakit karena adanya metabolit sekunder. Buah labu siam digunakan untuk menurunkan berat badan karena jumlah kalorinya yang rendah dan kandungan seratnya yang tinggi, dan daunnya digunakan untuk melarutkan batu ginjal. Selain itu, tanaman labu siam digunakan secara luas dalam industri kosmetik dan perlengkapan mandi, termasuk produksi produk perawatan kulit, kosmetik, dan produk farmasi [
8Pu, Y. T., Luo, Q., Wen, L. H., Li, Y. R., Meng, P. H., Wang, X. J., & Tan, G. F. (2021). Origin, Evolution, Breeding, and Omics of Chayote, an Important Cucurbitaceae Vegetable Crop. Frontiers in plant science, 12, 739091. https://doi.org/10.3389/fpls.2021.739091
].Menurut Eduardo Madrigal-Santillán et. al. (2024) [
9Madrigal-Santillán, E.; Portillo-Reyes, J.; Morales-González, J.A.; Garcia-Melo, L.F.; Serra-Pérez, E.; Vidović, K.; Sánchez-Gutiérrez, M.; Álvarez-González, I.; Madrigal-Bujaidar, E. Evaluation of the Antigenotoxic Potential of Two Types of Chayote (Sechium edule) Juices. Plants 2024, 13, 2132. https://doi.org/10.3390/plants13152132
], tanaman labu siam (Sechium edule) telah menunjukkan khasiat obat yang dikaitkan dengan senyawa bioaktifnya (vitamin, asam fenolik, flavonoid, karotenoid, triterpenoid, senyawa polifenol, fitosterol, dan cucurbitacin), yang bersama-sama telah dikaitkan dengan pengendalian dan pencegahan penyakit kronis dan infeksius, yang menonjolkan aktivitas antibakteri, antikardiovaskular/antihipertensi, antiepilepsi, antiinflamasi, hepatoprotektif, antiproliferatif, dan antioksidannya. *** [160924]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar