Soto Malam Kirmah, Soto Daging Bening di Pinggir Sawah Polokarto

“Daging, jika tidak dimasak dengan benar, bisa jadi alot dan sulit dicerna, tapi jika Anda sabar dan memberinya sedikit cinta, daging bisa jadi sangat lezat.” – Marcus Samuelsson

Pulang dari tahlilan di rumah almarhumah adik yang siangnya telah dimakamkan di pemakaman belakang rumah atau Astonoloyo Ndul Nyaen sekitar pukul 21.30 WIB, saya dan anak wedok mbarep yang boncengan naik motor singgah di Warung Soto Malam Kirmah.

Warung Soto Malam Kirmah terletak di Jalan Ciu Karangwuni, Desa Bugel, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo. Letaknya 110 meter sebelah barat gapura masuk Desa Karangwuni, atau sekitar 550 meter barat daya rumah duka alamurmah.

Soto Malam Kirmah dikenal dengan kuahnya yang bening namun penuh rasa, dengan potongan daging sapi yang empuk. Dengan bumbu rempah  yang melimpah membuat sajian soto tersebut kaya akan rasa dan menjadi nikmat untuk santap makan malam terlebih di alam pedesaan yang depannya masih berupa sawah, seakan-akan Soto Malam Kirmah menjadi pengisi perut dan sekaligus pengusir dingin di malam hari dengan semilir angin persawahan.

Warung Soto Malam Kirmah di Desa Bugel, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo

Soto daging bening ini biasanya disajikan dengan nasi putih, serta pelengkap seperti thokolan (tauge), bawang goreng, seledri, dan jeruk nipis untuk menambah kesegaran. Keistimewaan soto ini juga terletak pada sambalnya yang pedas, yang memberikan sensasi rasa yang lebih kaya.

Selain rasanya yang mantap, suasana warung yang sederhana dan ramah juga membuat pengalaman makan semakin nyaman. Deretan meja lesehan di halaman depan rumah yang berdampingan dengan warung sate kambing Pak Inthuk dengan tiga laki-laki muda siap menyambut pengunjung yang bertandang di warungnya.

Sesuai namanya, Soto Malam Kirmah buka pada malam hari hingga dini hari, dan karena itu banyak pengunjung yang datang untuk menikmati sajian hangat setelah beraktivitas malam hari, mengingat jalan di depan warung soto ini merupakan jalur pulang bagi pekerja pabrik shift malam hari, yakni pada pukul 23.00 WIB.

Papan penunjuk Soto Malam Kirmah yang ditaruh di seberang jalan di pinggir sawah sepanjang Jalan Ciu Karangwuni

Soto daging bening khas Soto Malam Kirmah identik dengan kuahnya yang segar, aroma rempah-rempahnya yang menggoda. Termasuk saya dan anak wedok mabrep begitu lewat di depannya juga berkeinginan mampir untuk berpetualangan rasa atau keplek ilat dengan menu makanan berkuah segar tersebut.

Kebetulan saya termasuk penggemar soto. Soto bagi saya, berkelindan dengan kelaziman perut dan lidah yang dibangun oleh pengalaman sedari kanak-kanak. Soto bertalian dengan selera, hasrat, kenikmatan,ingatan, dan alam bawah sadar yang kadang muncul gegara telah diturunkan dari kakek nenek hingga orangtua yang kebetulan juga penggemar makanan berkuah kaldu daging yang hangat tersebut.

Marcus Samuelsson, seorang koki selebriti, pemilik restoran, dan tokoh televisi Swedia-Amerika kelahiran Etiopia, pernah berujar “Meat, if it’s not cooked properly, can be tough and difficult to digest, but if you’re patient and you give it some love, it can be excellent” (Daging, jika tidak dimasak dengan benar, bisa jadi alot dan sulit dicerna, tapi jika Anda sabar dan memberinya sedikit cinta, daging bisa jadi sangat lezat).

Semangkuk soto daging bening khas Soto Malam Kirmah

Tampaknya Samuelsson menekankan pentingnya kesabaran dan kehati-hatian dalam memasak, terutama untuk daging. Ia menyarankan bahwa, seperti banyak hal dalam hidup, bila Anda menginvestasikan waktu dan perhatian, hasilnya bisa memuaskan.

Pembuat Soto Malam Kirmah tentunya juga memakai perspektif seperti yang diujarkan oleh Samuelsson terhadap pengolahan daging untuk bahan sotonya. Tidak hanya teknik dalam menggunakan daging sebagai kaldu yang gurih dalam kuahnya, namun juga menjadikan dagingnya terasa empuk untuk disantap.

Penasaran pengin mencoba? Jaraknya dari Stasiun Purwosari Solo ke Soto Malam Kirmah berjarak sekitar 12,5 kilometer. Ia berada di Kabupaten Sukoharjo yang mepet dengan Kota Solo arah selatan, yang lokasinya searah dengan sebuah desa penghasil ciu sejak zaman kerajaan dulu. *** [091124]