Jumat, Desember 13, 2024

Anredera cordifolia, Binahong Yang Gemar Menjalar

  Budiarto Eko Kusumo       Jumat, Desember 13, 2024
Di rumah Subandi, tetangga pemilik Warung Gio Sumiati, yang berada di Dusun Krajan 1 RT 07 RW 01 Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, terdapat tanaman binahong yang tumbuh dengan suburnya.
Tanaman tersebut merambat dan melilit kayu yang ada di teras depan. Ia sengaja ditanam untuk menghalangi sinar mentari di pagi hari, karena rumahnya menghadap ke timur. Rambatan dan lilitan tanaman tersebut seolah-olah membentuk anyaman yang mampu mengurangi terik matahari.
Nama ilmiahnya tanaman binahong adalah Anredera cordifolia (Ten.) Steenis. Nama genus Anredera berasal dari bahasa Spanyol “enredadera” (menjalar), merujuk pada tanaman yang melilit atau merambat [
1Bihrmann’s CAUDICIFORMS. (n.d.). Anredera cordifolia. Bihrmann. Retrieved December 12, 2024, from https://bihrmann.com/caudiciforms/subs/anr-cor-sub.asp
]. Sedangkan, julukan khusus cordifolia berasal dari bahasa Latin dari gabungan kata “cordatus” (berbentuk hati) dan “folius” (daun), mengacu pada daun berbentuk hari dari tanaman ini [
2L.W. Jessup, R.L. Barrett, R.O. Makinson, P.G. Kodela. Anredera cordifolia, in P.G. Kodela (ed.), Flora of Australia. Australian Biological Resources Study, Department of Climate Change, Energy, the Environment and Water: Canberra. https://profiles.ala.org.au/opus/foa/profile/Anredera%20cordifolia [Date Accessed: 12 December 2024]
].
Spesies ini mula-mula diperkenalkan dan dideskripsikan oleh botaniwan Italia Michele Tenore (1780-1861) pada tahun 1853 sebagai Boussingaultia cordifolia, dan dipublikasikan dalam Annales des Sciences Naturelles: Comprenant La Zoologie, La Botanique, L'Anatomie et La Physiologie Comparées des Deux Règnes et L'Histoire des Corps Organisés Fossiles. Troisiéme Série Botanique. Tome Dix-Neuviéme [
3Edwards, M., Brongniart, A.D., & Decaisne, J. (1853). Annales des Sciences Naturelles: Comprenant La Zoologie, La Botanique, L'Anatomie et La Physiologie Comparées des Deux Règnes et L'Histoire des Corps Organisés Fossiles. Troisiéme Série Botanique. Tome Dix-Neuviéme. Paris: Victor Masson. https://www.biodiversitylibrary.org/page/41552022
], atau Ann. Sci. Nat. Ser. III. 19: 355 (1853).

Tanaman binahong (Anredera cordifolia) di Dusun Krajan 1 RT 07 RW 01 Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang

Kemudian pada tahun 1957, botaniwan dan ahli fitogeografi Belanda Cornelis Gijsbert Gerrit Jan van Steenis (1901-1986) merevisi dan mengklasifikasikan ke dalam genus Anredera menjadi Anredera cordifolia, dan dipublikasikan dalam Flora Malesiana: Being An Illustrated Systematic Account of the Malaysian Flora, Including Keys for Determination, Diagnostic Descriptions, References to the Literature, Synonymy, and Distribution, and Notes on the Ecology of Its Wild and Commonly Cultivated Plants [
4Steenis, C. G. G. J. van. (1955-1958). Flora Malesiana: Being An Illustrated Systematic Account of the Malaysian Flora, Including Keys for Determination, Diagnostic Descriptions, References to the Literature, Synonymy, and Distribution, and Notes on the Ecology of Its Wild and Commonly Cultivated Plants. Djakarta: Noordhoff-Kolff N.V. https://www.biodiversitylibrary.org/page/40227982
], atau Fl. Males., Ser. 1, Spermat. (ser. 1) 5(3): 303 (1957).
Steenis menggagas dan mengorganisasi Flora Malesiana. Ia memperoleh gelar doktornya di Universitas Utrecht (kota asalnya) pada tahun 1927, setelah itu ia meninggalkan Eropa menuju Jawa untuk mulai bekerja sebagai asisten di Herbarium Buitenzorg (Bogor). Ia kembali ke Belanda sekitar 20 tahun kemudian. Pada tahun 1949-1950, ia kembali ke Bogor untuk perjalanan selama setahun mengumpulkan flora lagi [
5JSTOR Global Plants. (n.d.). Steenis, Cornelis Gijsbert Gerrit Jan van (1901-1986). Retrieved December 12, 2024, from https://plants.jstor.org/stable/10.5555/al.ap.person.bm000008098
].
Nama-nama umum (common names) dari Anredera cordifolia: heartleaf madeiravine, bridal wreath,  mignonette vine (Inggris); madeiraranka (Swedia); Mukulapinaatti (Finlandia); Madeirawein, Basellkartoffel, knollige Beerblume, Spinatranke (Jerman); vigne de Madère, éginétie (Prancis); parra de Madeira (Spanyol); Madeiraranker (Afrika Selatan); misaas (Arab); mồng tơi củ (Vietnam); binahong (Indonesia); chuān qī, deng san chi, luò kuí shǔ (China); akazakazura (Jepang); lamb's-tail (Australia); brotal (Argentina); bertalha, basela, folha-gorda, trepadeira-mimosa (Brasil); 'uala hupe (Hawaii).
Tanaman binahong (Anredera cordifolia) termasuk dalam famili Basellaceae, dan daerah asal spesies ini adalah Amerika Selatan Tropis hingga Argentina Utara. Ia merupakan geofit umbi yang merambat dan tumbuh terutama di bioma tropis yang kering secara musiman.

Buah binahong (Anredera cordifolia)

Anredera cordifolia
(binahong) merupakan tanaman menjalar dengan umbi akar-mahkota, dan sering kali mengembangkan umbi udara dari ketiak daun. Batangnya lunak, berbentuk silindris, saling membelit, dan berwarna merah. Daunnya berseling; helaian daun lonjong atau lonjong lebar hingga berbentuk hati. Bunganya majemuk berbentuk tandan, bertangkai panjang, muncul di ketiak daun. Buahnya berbentuk kapsul setengah bulat, saat masih muda berwarna hijau muda kekuninangan dan kemerahan. Sedangkan, ketika sudah tua, buahnya berwarna hitam [
2L.W. Jessup, R.L. Barrett, R.O. Makinson, P.G. Kodela. Anredera cordifolia, in P.G. Kodela (ed.), Flora of Australia. Australian Biological Resources Study, Department of Climate Change, Energy, the Environment and Water: Canberra. https://profiles.ala.org.au/opus/foa/profile/Anredera%20cordifolia [Date Accessed: 12 December 2024]
,
6Socfindo Conservation. (n.d.). Binahong. Retrieved December 12, 2024, from https://www.socfindoconservation.co.id/plant/173
].
Binahong (Anredera cordifolia) dianggap sebagai tanaman pangan yang non-konvensional, karena daun dan umbi udaranya dimakan dalam berbagai bentuk, berfungsi sebagai sumber protein dan serat yang sangat baik. Daunnya digunakan untuk membuat roti dan umbinya dapat dimakan baik dimasak atau digoreng. Ini juga ditanam sebagai tanaman hias, misalnya, sebagai pagar.
Selain itu, Anredera cordifolia (binahong) juga memiliki bagian yang dapat dimanfaatkan sebagai obat. Alba et.al. (2020) [
7Alba, T. M., Pelegrin, C. M. G. d., & Sobottka, A. M. (2020). Ethnobotany, ecology, pharmacology, and chemistry of Anredera cordifolia (Basellaceae): a review. Rodriguésia, 71. https://doi.org/10.1590/2175-7860202071060
] menjelaskan penggunaan Anredera cordifolia sebagai tanaman obat di berbagai wilayah di seluruh dunia, di antaranya:
Di Asia, terutama di Indonesia dan wilayah tetangga, menggunakan salep dan gel yang terbuat dari ekstrak tanaman, yang menunjukkan aktivitas antibakteri, dan khasiat dalam penyembuhan luka  termasuk luka yang terinfeksi oleh Staphylococcus aureus (bakteri). Gel membantu penyembuhan luka bakar dan dalam pengurangan ulkus diabetes pada tikus. Di Malaysia, Anredera cordifolia digunakan untuk mengobati diabetes, penyakit hati, hipertensi, hiperkolesterolemia, pembekuan darah, dan stres mental dan fisik. Selain itu, di Thailand, daun dan batangnya digunakan oleh ibu bersalin sebagai tonik pascapersalinan  dan untuk pengeluaran ASI, daunnya dimasak dengan ayam.

Daun dan batang binahong (Anredera cordifolia)

Di Afrika, biji dari tanaman binahong (Anredera cordifolia) digunakan sebagai agen obat untuk pengobatan infeksi menular seksual seperti untuk pengobatan gonore.
Di Amerika Latin, tanaman ini juga digunakan secara luas sebagai tanaman obat. Di Kolombia, tanaman ini digunakan untuk mengobati diabetes, patah tulang, konjungtivitis, dan. Di Uruguay, tanaman ini digunakan untuk melawan keracunan dan sebagai pencuci mata. Di Argentina barat laut, batangnya dipotong menjadi irisan tebal dan ditempelkan di dahi pasien untuk mengobati sakit kepala, dan di pipi untuk mengobati sakit gigi. Campuran yang mengandung segenggam daun dalam 2 liter air diminum sebagai teh selama sembilan hari berturut-turut untuk mengobati amenore. Selain itu, Anredera cordifolia digunakan untuk melawan batuk dan penyakit radang mata di Argentina.
Sedangkan, di Brasil tanaman ini digunakan sebagai ramuan obat, terutama di wilayah selatan. Misalnya, di negara bagian Rio Grande do Sul, daun segarnya digunakan untuk mengobati luka bakar, luka, onikomikosis, dan gigitan serangga. Di desa nelayan artesanal, juga di Rio Grande do Sul, di Cagar Biologi Lami, tanaman ini digunakan sebagai ramuan obat dan sumber makanan, daun dan batangnya digunakan sebagai afrodisiak, dan juga untuk melawan lesi kulit dan gangguan sistem peredaran darah.
Dalam Sidharta et. al. (2024) [
8Sidhartha, E., Yang, J. J., Dimara, R. S. N., Rahmawati, F., & Purba, S. W. D. (2024). Phytochemical Screening, Antioxidant and Antifungal Activity Test of Binahong Leaf Extract (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis). European Journal of Advanced Chemistry Research, 5(1), 1–8. https://doi.org/10.24018/ejchem.2024.5.1.151
] juga dilaporkan manfaat binahong (Anredera cordifolia) dalam dunia pengobatan sangat besar. Binahong memiliki kandungan antioksidan, antijamur dan antivirus yang tinggi. Secara empiris binahong dimanfaatkan untuk menyembuhkan beberapa penyakit seperti pembengkakan jantung, menormalkan tekanan darah, kerusakan ginjal, diabetes, stroke, muntah darah, wasir, sembelit, maag, tifus, rematik, asam urat, pemulihan setelah operasi, sesak napas, menurunkan demam tinggi dan meningkatkan stamina. *** [131224]


logoblog

Thanks for reading Anredera cordifolia, Binahong Yang Gemar Menjalar

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog