Rabu, Desember 25, 2024

Excoecaria cochinchinensis, Sambang Darah Yang Bawah Daunnya Berwarna Merah

  Budiarto Eko Kusumo       Rabu, Desember 25, 2024
Bila Anda berkesempatan minum kopi di Kedai Kopi Grajen (Grajen Coffee Shop) yang beralamatkan di Jalan Grajen Banurejo RT 05 RW 01 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, coba tengok ke arah selatan.
Anda akan melihat tanaman yang warna daunnya belang-belang putih di bagian atas, dan bawahnya berwarna merah gelap mirip warna daging. Oleh karena itu, tumbuhan ini kerap disebut remek daging di kalangan orang Jawa. Orang Sunda menamainya ki sambang, dan orang Melayu maupun Betawi lebih mengenal tanaman tersebut dengan sambaing darah.
Pada umumnya ada dua jenis sambaing darah yang ditanam masyarakat. Jenis yang pertama, tanaman sambang darah yang daun atasnya berwarna hijau, dan daun bawahnya berwarna merah tua. Sedangkan, jenis yang kedua, daun atasnya berwarna varigata atau belang-belang putih, dan daun bawahnya juga berwarna merah gelap. 
Nama Latin dari tanaman sambaing merah adalah Excoecaria cochinchinensis Lour. Nama genus Excoecaria berasal dari bahasa Latin “excaecare” (buta, menjadi buta, membutakan) [
1Merriam-Webster. (n.d.). Excoecaria. In Merriam-Webster.com dictionary. Retrieved December 24, 2024, from https://www.merriam-webster.com/dictionary/Excoecaria
], mengacu pada getah tanaman yang dapat menyebabkan kebutaan sementara.

Daun sambung darah (Excoecaria cochinchinensis) varigata

Sedangkan, julukan khusus cochinchinensis berasal dari bahasa Latin dari kombinasi kata “cochinchina” (bagian dari Indochina Prancis) [
2Merriam-Webster. (n.d.). Cochin. In Merriam-Webster.com dictionary. Retrieved December 24, 2024, from https://www.merriam-webster.com/dictionary/Cochin
] dan “-ensis” (menunjukkan tempat asal) [
3Fiveable . (2024, August 21). 11.2 Common Latin suffixes. Fiveable . https://library.fiveable.me/elementary-latin/unit-11/common-latin-suffixes/study-guide/tLIDC7Fm79e2kYZC
]. Cochinchina adalah bekas negara di Indochina Prancis bagian selatan, sekarang menjadi bagian dari Vietnam [
4Dictionary.com. (n.d.). COCHINCHINA Definition & Meaning | Dictionary.com. Dictionary.Com. Retrieved December 24, 2024, from https://www.dictionary.com/browse/cochinchina
].
Nama ilmiah Excoecaria cochinchinensis diperkenalkan dan dideskripsikan oleh seorang missionaris dan naturalis Portugis di Mozambik, Goa, dan Cochinchina, João de Loureiro (1717-1791), pada tahun 1790, dan dipublikasikan dalam Flora Cochinchinensis: Sistens Plantas In Regno Cochinchina Nascentes. Quibus Accedunt Aliae Observatae in Sinensi Imperio, Africa Orientali, Indiaeque Locis Variis. Omnes Dispositae Secundum Systema Sexuale Linnaeanum. Labore , Ac Studio (Tomus II) [
5Loureiro, João de & Academia das Ciências de Lisboa. (1790). Flora Cochinchinensis: Sistens Plantas In Regno Cochinchina Nascentes. Quibus Accedunt Aliae Observatae in Sinensi Imperio, Africa Orientali, Indiaeque Locis Variis. Omnes Dispositae Secundum Systema Sexuale Linnaeanum. Labore , Ac Studio (Tomus II). Ulyssipone: Typis, et Expensis academicis. https://www.biodiversitylibrary.org/page/48850535
], atau Fl. Cochinch. 2: 612 (1790).
Nama-nama umum (common names) dari Excoecaria cochinchinensis adalah blindness tree, Chinese croton, firestorm, jungle fie plant, Laila Majnu plant (Inggris); burgunderbuske (Swedia); (mao khone), (som soy) (Laos); cây Đơn mặt, cây leido (Vietnam); ka buea, kamlang krabue, kra bue chet tua, lin krabue, bai thong dae (Thailand); sambang darah, daun sambang, buta-buta, bebuta (Malaysia); sambang darah, ki sambaing, remek daging (Indonesia); ji wei su (China).
Tanaman sambang darah (Excoecaria cochinchinensis) termasuk dalam famili Euphorbiaceae (suku kastuba-kastubaan), dan daerah asal spesies ini adalah Vietnam. Ia gemar tumbuh di bioma beriklim tropis basah.

Daun sambang darah (Excoecaria cochinchinensis) bagian bawah berwarna merah

Excoecaria cochinchinensis
(sambang darah) merupakan tanaman perdu yang tumbuh tegak tinggi 0,5-1,5m, banyak cabang, getahnya berwarna putih dan beracun. Daun bertangkai, helaian daun bentuknya jorong sampai lanset memanjang, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi, tulang daun menyirip dan menonjol pada permukaan bawah, warna daun pada permukaan atas hijau tua, dan permukaan bawah daun sambang darah berwarna merah [
6Kebun Raya Purwodadi. (n.d.). Sambang Darah: Excoecaria cochinchinensis Lour. Kebun Raya. Retrieved December 24, 2024, from https://kebunraya.id/purwodadi/conservation/vNGMSHRw1lR60FX51GAX
].
Sambang darah biasanya ditanam sebagai tanaman hias, atau  tanaman penghias jalan karena warna daunnya yang cukup menarik untuk nilai dekoratifnya. Excoecaria cochinchinensis (sambang darah) juga memiliki kandungan klorofil yang tinggi karena umur daunnya yang panjang yang sangat cocok untuk pengurangan efek gas rumah kaca [
7Khampa, N., Boontanon, S. K., Aroonsrimorakot, S., & Boontanon, N. (2024). Combo chloro-photosynthetic device and applications for greenhouse gas reduction campaign and smart agriculture. Heliyon, 10(10), e31552. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2024.e31552
].
Selain itu, sambang darah (Excoecaria cochinchinensis) juga dimanfaatkan untuk penggunaan tradisional sebagai obat. Dalam Dr. Duke’s Phytochemical and Ethnobotanical Databases [
8Dr. Duke’s Phytochemical and Ethnobotanical Databases. (n.d.). Excoecaria cochinchinensis. Usda. Retrieved December 25, 2024, from https://phytochem.nal.usda.gov/ethnobotanical-plant-excoecaria-cochinchinensis
], disebutkan bahwa di Jawa (Indonesia), tanaman Excoecaria cochinchinensis (sambung darah) digunakan untuk mengatasi rasa nyeri dan kram pada perut bagian bawah yang dialami oleh wanita sebelum ataupun selama siklus menstruasi (dysmenorrhea) dan menghentikan pendarahan akibat cedera (hemostatis).
Di Vietnam, daun sambang darah (Excoecaria cochinchinensis) biasanya digunakan dalam pengobatan tradisional untuk untuk mengobati furunkel, pruritus, diare berkepanjangan, uretroragia, dan disentri [
9Giang, P. M., Son, P. T., Matsunami, K., & Otsuka, H. (2005). New megastigmane glucosides from Excoecaria cochinchinensis LOUR. var. cochinchinensis. Chemical & pharmaceutical bulletin, 53(12), 1600–1603. https://doi.org/10.1248/cpb.53.1600
].

Tanaman sambang darah (Excoecaria cochinchinensis) varigata di halaman Grajen Coffee Shop di Jalan Grajen, Banurejo, Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang

Tak hanya itu, Hung & Huong dalam research article DỊCH CHIẾT ETHANOL TỪ LÁ CÂY ĐƠN MẶT TRỜI (EXCOECARIA COCHINCHINENSIS LOUR.) ỨC CHẾ SỰ DI TRÚ VÀ LÀM DỪNG CHU KỲ PHÂN CHIA CỦA TẾ BÀO UNG THƯ DẠ DÀY MKN45 (2021, Vietnam Journal of Biotechnology 19(1): 147-154) melaporkan bahwa Excoecaria cochinchinensis (sambang darah) juga digunakan berbagai etnis minoritas di Vietnam dalam pengobatan sejumlah penyakit umum seperti jerawat dan penyakit kulit, alergi kulit. 
Kajian komposisi kimia menunjukkan bahwa komponen utama tanaman Excoecaria cochinchinensis antara lain flavonoid, saponin, kumarin, anthranoid, tanin dan gula pereduksi. Beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa ekstrak daun tanaman Excoecaria cochinchinensis mengandung sejumlah senyawa dengan aktivitas antibiotik yang kuat seperti kurkuminoid, 3'-demethoxycyclocurcumin.
Selain itu, kedua peneliti tersebut juga menjelaskan temuannya bahwa ekstrak etanol daun Excoecaria cochinchinensis mampu menghambat proliferasi sel kanker lambung MKN45 dengan nilai IC50 sebesar 0,07 mg/mL. 
Ekstrak tersebut menghambat kemampuan sel untuk bermigrasi dan menghentikan siklus sel pada fase G2/M, yang menyebabkan penghambatan pembelahan sel. Dengan demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa Excoecaria cochinchinensis merupakan ramuan obat yang berpotensi melawan sel kanker lambung. *** [251224]


logoblog

Thanks for reading Excoecaria cochinchinensis, Sambang Darah Yang Bawah Daunnya Berwarna Merah

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog