Di antara rumah – Tyas Tutik dan Naning Kusririn - yang saya kunjungi bersama kader kesehatan Istinah, yang beralamatkan di Dusun Krajan 1 RT 11 RW 01 Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, terlihat sebuah garasi truk yang di sisi barat dan timurnya dikelilingi tanaman sembukan.
Di Indonesia, tanaman sembukan memiliki nama berbeda-beda di setiap daerah, seperti daun kahitutan (Sunda), kasembukan atau sembukan (Jawa), bintaos (Madura),dan gumi siki (Ternate).
Tanaman tersebut merambat dari bawah ke atas hingga menutupi partisi garasi, sehingga pada waktu pagi maupun sore saat mentari bersinar cerah tidak memanasi bodi truk yang diparkir di garasi tersebut.
Tanaman sembukan mudah dikenali. Daunnya yang tergores atau diremas akan mengeluarkan bau yang tak sedap seperti bau kentut. Nama Sansekerta-nya adalah gandhaprasarini. Arti kata tersebut dalam bahasa Sansekerta adalah - menyebarkan bau yang tidak sedap. Itulah ciri khas tanaman ini. Gandha berarti bau, prasarini berarti menyebarkan bau [
1Easy Ayurveda. (n.d.). Paederia foetida (Gandha Prasarini) Benefits, Usage, Dose, Side Effects. Easy Ayurveda. Retrieved December 10, 2024, from https://www.easyayurveda.com/2013/08/21/paederia-foetida-gandha-prasarini-benefits-usage-dose-side-effects/
].Namun demikian, daun sembukan dapat dimakan mentah atau dimasak. Umumnya, di Kabupaten Malang daun sembukan dimasak menjadi bothok sembukan. Bothok sembukan adalah salah satu jenis masakan tradisional khas Indonesia, terutama populer di Jawa. Masakan ini menggunakan bahan utama daun sembukan, yang dipadukan dengan bahan-bahan lain seperti kelapa parut, rempah-rempah, dan terkadang ikan atau daging. Bothok merupakan hidangan yang dimasak dengan cara dipanggang dalam daun pisang, menghasilkan rasa yang khas dan aromatik.
Tanaman sembukan (Paederia foetida) merambat di pembatas garasi truk di Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang |
Bau daun sembukan akan hilang setelah dimasak tetapi sedikit rasa pahit tetap ada. Daunnya kaya akan karoten dan Vitamin C. Daun sembukan ini digemari masyarakat Jawa, karena diyakini mampu melegakan perut yang sedang bermasalah.
Tanaman sembukan memiliki nama ilmiah Paederia foetida L. Nama genus Paederia berasal dari bahasa Latin “paedor” (bau tak sedap, kotoran) [
2Latin is Simple. (n.d.). paedor, paedoris [m.] C. In Latin is Simple: Latin online learning platform. Retrieved December 10, 2024, from https://www.latin-is-simple.com/en/vocabulary/noun/13116/?h=paedor
,3HEDAYETULLAH, S., & AHMED, A. (1963, July 17). PHARMACOGNOSTIC STUDY OF THE STEM AND LEAF OF PAEDERIA FOETIDA LINN. Pakistan Journal of Scientific and Industrial Research, 137–140. https://pjsir.org/multidisciplinary-archive/Volume%2007%201964/Issue%202/Article%2012%20Vol%207%20Issue%202%201964.pdf
], mengacu pada kekhasan dari tanaman ini. Sedangkan, julukan khusus foetida berasal dari kata sifat Latin “foetidus, a, um” (bau busuk) [4Puccio, P. (n.d.). Sterculia foetida (M. Beltramini, Ed.). Monaco Nature Encyclopedia: Discover the Biodiversity. Retrieved December 09, 2024, from https://www.monaconatureencyclopedia.com/sterculia-foetida/?lang=en
], mengacu pada bau daun yang tidak sedap bila terluka, tergores, atau diremas. Nama ini berasal dari bau khas karbon bisulfida saat daunnya diremas [5Macwan, Carol. (2010). Paederia foetida Linn. As a potential medicinal plant : A Review. Journal of Pharmacy Research, 3(12), 3135-3137. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/275555331_Paederia_foetida_Linn_As_a_potential_medicinal_plant_A_Review
].Nama ilmiah Paederia foetida ini diperkenalkan dan dideskripsikan oleh botaniwan Swedia Carolus Linnaeus (1707-1778) pada tahun 1767, dan dipublikasikan dalam Mantissa Plantarum: Generum Editionis VI. et Specierum Editionis II [
6Linée, Car. A. (1767). Mantissa Plantarum: Generum Editionis VI. et Specierum Editionis II. Impensis Direct. Laurentii Salvii. https://www.biodiversitylibrary.org/page/44260872
], atau Mant. Pl. 52 (1767).Nama-nama umum (common names) dari Paederia foetida adalah Chinese moon creeper, lesser Malayan stinkwort, stink vine, stinking opal-berry (Inggris); espanta-narizes (Portugis); gandhaprasarini (Sansekerta); kua mak ton sua (Laos); d[aa]y m[ow] l[oo]ng, d[aa]y m[ow] tr[of]n, m[ow] tam th[eer] (Vietnam); vear phnom (Kamboja); kon, choh-ka-thue mue, yaan phaahom (Thailand); daun kentut, sekentut (Malaysia); sembukan (Indonesia); kantutai (Tagalog); jī shǐ téng, niu pi dong (China); hekuso-kazura, saotome-kazura, yaitobana (Jepang); maile pilau (Hawaii).
Daun sembukan (Paederia foetida) |
Tanaman sembukan (Paederia foetida) termasuk dalam famili Rubiaceae, dan daerah asal spesies ini adalah India, Nepal Timur hingga Jepang dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Tanaman ini gemar tumbuh di bioma beriklim sedang.
Paederia foetida (sembukan) merupakan tanaman tahunan yang merambat dan tumbuh dengan batang bisa mencapai sekitar 7 meter yang melilit pada tanaman lain serta memiliki bagian muda yang tidak berbulu hingga tertutup rapat oleh bulu.
Daunnya berbau tidak sedap jika diremas. Daunnya yang bertangkai memiliki helaian daun yang biasanya berbentuk telur atau tombak dengan ujung runcing, dan memiliki 4–5 pasang urat daun halus [
7Flora & Fauna Web. (n.d.). Paederia foetida L. National Park Singapore. Retrieved December 11, 2024, from https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/1/4/1462#:~:text=It%20is%20a%20climber%20up,leaves%20smell%20unpleasant%20when%20crushed.&text=Its%20opposite%2C%20stalked%20leaves%20have,5%20pairs%20of%20fine%20veins
].Daun sembukan (Paederia foetida) sendiri beraroma busuk atau tak sedap, bahkan banyak orang menyebutnya sebagai tanaman kentut. Meski begitu, jenis tanaman ini memiliki segudang manfaat untuk kesehatan.
Batang sembukan (Paederia foetida) melilit partisi garasi truk |
Berbagai komunitas suku di Timur Laut hingga India Selatan menggunakan tanaman ini sebagai sayuran dan juga digunakan untuk mengobati berbagai gangguan perut seperti diare dan disentri, pembengkakan perut, untuk membersihkan perut, gastritis, diare, gangguan pencernaan, sakit perut, dan lain-lain. Daunnya juga digunakan sebagai agen anti tukak [
8Chanda, S., Deb, L., Tiwari, R.K. et al. Gastroprotective mechanism of Paederia foetida Linn. (Rubiaceae) – a popular edible plant used by the tribal community of North-East India. BMC Complement Altern Med 15, 304 (2015). https://doi.org/10.1186/s12906-015-0831-0
].Sedangkan, suku Nepal dan Lepcha di wilayah Sikkim dan Darjeeling Himalaya memanfaatkan Paederia foetida (sembukan) sebagai alami untuk diabetes mellitus. Tanaman ini diberikan kepada penderita diabetes dalam bentuk infus daun selama 2–3 minggu [
9Borgohain, M. P., Chowdhury, L., Ahmed, S., Bolshette, N., Devasani, K., Das, T. J., Mohapatra, A., & Lahkar, M. (2017). Renoprotective and antioxidative effects of methanolic Paederia foetida leaf extract on experimental diabetic nephropathy in rats. Journal of ethnopharmacology, 198, 451–459. https://doi.org/10.1016/j.jep.2017.01.035
].Penelitian sebelumnya juga menjelaskan khasiat dari tanaman sembukan (Paederia foetida). Rebusan seluruh tanaman secara tradisional digunakan dalam pengobatan Ayurveda untuk mengobati berbagai penyakit. Dalam Ayurveda, tanaman ini dianggap sebagai obat alternatif, antiartritis, antispasmodik, diaforetik, ekspektoran, dan perut. Tanaman ini juga digunakan untuk asma, gangguan usus, diare, diabetes, kelemahan mani, dan lain-lain. Buah keringnya digunakan. Ekstraknya juga digunakan untuk sakit gigi. Tanaman ini juga dilaporkan digunakan untuk asam urat, batu kandung kemih, diare, disentri, wasir, radang hati, dan muntah [
5Macwan, Carol. (2010). Paederia foetida Linn. As a potential medicinal plant : A Review. Journal of Pharmacy Research, 3(12), 3135-3137. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/275555331_Paederia_foetida_Linn_As_a_potential_medicinal_plant_A_Review
].Sementara itu, Dutta et. al. (2023) [
10Dutta, P.P., Marbaniang, K., Sen, S., Dey, B.K., & Talukdar, N. C. (2023). A review on phytochemistry of Paederia foetida Linn. Phytomedicine Plus. 3(1). https://doi.org/10.1016/j.phyplu.2023.100411
] melaporkan bahwa sembukan (Paederia foetida) memiliki sejarah panjang penggunaan dalam pengobatan Cina, Ayurveda, dan sistem pengobatan tradisional lainnya untuk radang sendi, batu kandung kemih, peradangan, asma, diare, disentri, wasir, diabetes, kelemahan otot, dan berbagai penyakit lainnya. Tanaman ini juga digunakan sebagai sayuran karena kaya akan nilai nutraseutika. *** [111224]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar