Kejurprov ASKI Jateng 2025 di GOR Tennis Indoor Kridanggo Salatiga

Awal tahun 2025, tepatnya Sabtu (04/01) dan Ahad (05/01), GOR Tennis Indoor Kridanggo Salatiga menjadi pusat perhatian bagi para penggemar olahraga karate di Jawa Tengah (Jateng), dengan diselenggarakannya Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) ASKI (Akademi Seni-Beladiri Karate Indonesia) Jateng. Ajang bergengsi ini mempertemukan karateka terbaik dari seluruh penjuru Jateng untuk berlaga dalam berbagai kategori, mulai dari kategori usia dini hingga senior.

Kejurprov ASKI Jateng 2025 bukan hanya sebuah kompetisi olahraga, tetapi juga merupakan momentum penting bagi perkembangan seni bela diri karate di Indonesia, khususnya di Jateng. Diikuti oleh 393 atlet dari 18 kabupaten/kota yang telah melalui serangkaian seleksi ketat, Kejurprov ini menjadi ajang untuk memperebutkan tiket menuju kejuaraan tingkat nasional dan internasional.

Dengan suasana yang penuh semangat dan antusiasme tinggi, GOR Tennis Indoor Kridanggo Salatiga dipenuhi dengan aksi-aksi spektakuler dari para karateka yang memamerkan teknik-teknik andalan mereka, baik dalam kategori kata (gerakan seni) maupun kumite (pertarungan).

 

Salam karate "Osh" di acara pembukaan Kejurprov ASKI Jateng 2025 di GOR Tennis Indoor Kridanggo Salatiga

Kejuaraan ini juga menjadi kesempatan bagi para pelatih dan pengurus ASKI untuk mengidentifikasi dan mengembangkan potensi atlet muda berbakat yang dapat membawa nama Jateng ke ajang-ajang lebih besar di masa depan.

Kejurprov ASKI Jateng 2025 tidak hanya sebagai ajang kompetisi semata, namun juga sebagai sarana untuk mempererat tali persaudaraan antar klub karate di seluruh Jateng, sekaligus menunjukkan dedikasi dan semangat para atlet dalam memajukan olahraga karate di Indonesia.

Saya mendampingi anak wedok ragil mengikuti Kejurprov ASKI Jateng ini bersama anak wedok mbarep mengikuti kejuaraan ini. Meriah dan semarak. Berbagai atlet karate berkumpul di GOR Tennis Indoor Kridanggo yang beralamatkan di Jalan Stadion Kridanggo, Kampung Kridanggo, Kelurahan Kalicacing, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga.

Banner Pengcab ASKI Kab. Pemalang: sederhana tapi sarat akan makna

Tak hanya semarak atlet dan pendukung tapi juga terlihat bertaburan banner dari berbagai pengurus cabang ASKI Kabupaten/Kota yang menggugah semangat para karateka dalam bertanding dan menjaga sportivitas. Salah satu di antaranya adalah banner/spanduk yang dipasang oleh Pengurus Cabang ASKI Kabupaten Pemalang di tribune sisi barat GOR, yang berbunyi “Jangan pernah merasa lebih hebat dari orang lain, karena itu akan membuat hati kita menjadi keras.”

Frasa "Jangan pernah merasa lebih unggul dari orang lain, karena itu akan mengeraskan hati kita" berarti kita harus menghindari sikap merasa lebih unggul dari orang lain. Ketika kita mulai berpikir bahwa kita lebih baik dari orang lain, itu dapat menyebabkan kesombongan, kurangnya empati, dan rasa keterpisahan dari perjuangan dan perasaan orang lain. Sikap seperti ini dapat menyebabkan kita kehilangan belas kasih dan kebaikan, "mengeraskan" hati kita dalam arti kita menjadi kurang peka terhadap emosi dan kebutuhan orang lain.

Pesan tersebut menekankan pentingnya kerendahan hati dan menjaga keterbukaan hati, yang menunjukkan bahwa belas kasih dan hubungan sejati dengan orang lain datang dari pemahaman dan perlakuan terhadap setiap orang dengan hormat, terlepas dari status atau perbedaan mereka.

Karateka Solo turut belaga dalam gerakan seni "kata"

Hal ini selaras dengan isi sambutan dari Ketua DPRD Kota Salatiga Dance Ishak Palit ketika membuka secara resmi Keujurprov ASKI Jateng 2025 di GOR Tennis Indoor Kridanggo Salatiga pada Sabtu (04/01). Ia berpesan bahwa sebagai seorang atlet karate tidak hanya harus menguasai gerakan seni atau teknik pertarungan saja, namun juga perlu mengendalikan diri. “Kontrolah diri sendiri sebelum mengontrol orang lain,” katanya.

Liqiang et. al. dalam research article “Transforming youth sports team performance in the Era of digitalization: The Interplay of charismatic leadership, satisfaction, and team engagement drivers” (2024, Heliyon 10(15),  e34904), menjelaskan bahwa dalam olahraga, kerja sama tim memainkan peran penting dalam meningkatkan kinerja. Kerja sama tim membuat para individu memelihara lingkungan yang dinamis, saling mengenal, dan saling mendukung dengan instruktur. Kerja sama tim secara kolaboratif mensinergikan kepuasan dan kinerja tim, dan dengan demikian meningkatkan kemampuannya untuk mencapai kesuksesan global.

Namun, dalam olahraga termasuk karate, menyusun tim yang terdiri dari pemain-pemain yang sangat terampil tidak menjamin sebuah kejuaraan. Kerja sama yang sinergislah yang memungkinkan rekan satu tim untuk memenuhi standar kinerja yang optimal. Bukan malah salah menyalahkan, apalagi ada yang malah merasa hebat atau unggul. *** [050125]