Antara rumah kader kesehatan Pagak Sri Wahyuni, dan rumah responden Karsun yang menjadi pemulung sebenarnya tidak jauh. Keduanya hanya dibatasi oleh sebuah bukit kecil yang oleh masyarakat setempat yang bermukim di Dusun Tempur, Desa Pagak, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang ini, disebut dengan nama Gunung Pelangi.
Saat perjalanan mendampingi enumerator dan kader dalam penelitian Life Cycle Assessment (LCA) dari rumah kader yang berada RT 06 RW 12 menuju ke rumah responden yang berada di RT 08 RW 13, saya melihat aneka tanaman yang menghijau di saat musim penghujan seperti ini.
Yang menarik pandangan mata ketika mengelilingi Gunung Pelangi, terlihat sebuah tanaman perdu berbunga cantik nan indah. Istri responden menyebutnya dengan kembang ribang pagar ungu. “Daunnya biasanya untuk pakan wedhus (kambing),” kata istri responden Karsun kepada saya.
![]() |
Bunga Thunbergia erecta sedang mekar |
Kembang ribang pagar ungu ini memiliki nama ilmiah Thunbergia erecta (Benth.) T. Anderson. Nama genus Thunbergia disematkan untuk menghormati Karl Pehr Thunberg (1743-1828), dokter dan ahli botani Swedia [
1Puccio, P. (n.d.). Gardenia thunbergia (M. Beltramini, Ed.). Monaco Nature Encyclopedia: Discover the Biodiversity. Retrieved January 30, 2025, from https://www.monaconatureencyclopedia.com/gardenia-thunbergia/?lang=en
]. Pada tahun 1780, Ander John Retzius (1742–1821) menggunakan nama genus Thunbergia untuk menggambarkan tanaman Acanthaceae (keluarga Acanthus) yang dikumpulkan oleh Thunberg di Cape, Afrika Selatan [2Grobler, A., & Condy, Gillian. (2021). Flowering Plants of Africa A peer-reviewed journal containing colour plates with descriptions of flowering plants of Africa and neighbouring islands. South African National Biodiversity Institute. https://www.sanbi.org/wp-content/uploads/2024/05/2021_FPA-67.pdf
] sebelum bepergian ke Jawa (Indonesia) dan Jepang hingga akhirnya kembali ke Swedia [3Clay, H. & Hubbard, J. (1987). Thunbergiaceae (Thunbergia Family). In The Hawai'i Garden: Tropical Exotics (pp. 247-250). Honolulu: University of Hawaii Press. https://doi.org/10.1515/9780824846718-037
].Sedangkan, julukan khusus erecta berasal dari bahasa Latin “erectus” (tegak) [
4 Merriam-Webster. (n.d.). Erect. In Merriam-Webster.com dictionary. Retrieved January 30, 2025, from https://www.merriam-webster.com/dictionary/erect
], mengacu pada kebiasaan pertumbuhannya. Spesies ini tidak tumbuh merambat namun tegak meski tidak sekuat dengan tanaman lain pada umumnya.Spesies tanaman ini mula-mula diperkenalkan oleh botaniwan Inggris George Bentham (1800-1884) pada tahun 1848 sebagai Meyenia erecta, dan dipublikasikan dalam Niger Flora; or, An Enumeration of the Plants of Western Tropical Africa [
5Hooker, William Jackson, Bentham, George, Hooker, Joseph Dalton, Vogel, Julius Rudolph Theodor, & Webb, Philip Barker. (1848). Niger Flora; or, An Enumeration of the Plants of Western Tropical Africa (p. 476). London: H. Bailliere; [etc., etc.]. https://www.biodiversitylibrary.org/page/552270
], atau Niger Fl. [W. J. Hooker]. 476 (1849).Kemudian pada tahun 1863, botaniwan Inggris asal Skotlandia Thomas Anderson (1832-1870) merevisi dan mengklasifikan ke dalam genus Thunbergia menjadi Thunbergia erecta, dan dipublikasikan dalam Journal of the Proceedings of the Linnean Society. Botany (Vol. VI) [
6Linnean Society of London. (1863). Journal of the Proceedings of the Linnean Society. Botany (Vol. VI, p. i). London: Longman, Brown, Green, Longmans & Roberts :||Williams and Norgate. https://www.biodiversitylibrary.org/page/166199
], atau J. Proc. Linn. Soc., Bot. 7: 18 (1863).![]() |
Daun Thunbergia erecta |
Selain nama ilmiah (scientific preferred name), Thunbergia erecta mempunyai nama-nama umum (common names): bush clockvine, king’s mantle (Inggris); trumpetthunbergia (Swedia); manto de rey (Spanyol); manto-de-rei, tumbérgia-arbustiva (Portugis); kwa-nyo (Myanmar); bunga langit putih (Malaysia); conchita, mainereta, matrimonio chino, meyenia, vellosilla (Kuba); queue de loup (Antilles Kecil); campanita india, corona de nazareno, trompeta de ángeles (Republik Dominika); angelina, boca de vieja, violeta, viuda (Puerto Riko).
Thunbergia erecta termasuk dalam famili Acanthaceae (suku jeruju-jerujuan), dan daerah asal spesies ini adalah mulai dari kawasan tropis Afrika bagian barat hingga Tanzania barat laut. Ia gemar tumbuh di bioma iklim tropis basah.
Thunbergia erecta merupakan tanaman perdu berkayu. Tunasnya berbentuk segi empat dan setiap sudutnya memiliki sayap yang sempit. Daunnya sederhana, kecil, lonjong, lonjong hingga elips, dengan tepi bergerigi utuh, pangkal runcing, membulat, dan tersusun berlawanan pada batang cokelat tipis. Tandannya soliter, terminal, aksiler, atau ekstra aksiler. Tandan ini menunjukkan adanya kelopak yang bergigi, berbulu kelenjar, dan berbulu. Mahkota bunga berwarna. Tabung bunga melebar terbuka menjadi lima kelopak ungu tua, agak bulat, berwarna putih kekuningan di pangkalnya. Bunganya benar-benar indah dan berbunga di musim hujan.
![]() |
Tanaman Thunbergia erecta di lereng Gunung Pelangi, Dusun Tempur, Desa Pagak, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang |
Selain cocok untuk tanaman hias yang menghiasi pagar halaman, Thunbergia erecta juga memiliki kegunaan dalam pengobatan. Secara tradisional, tanaman ini telah digunakan untuk mengobati peradangan dan demam, dan saat ini tanaman ini dilaporkan memiliki aktivitas antibakteri, antijamur, anthelmintik, antidiabetik, sitotoksik, antioksidan, hepatoprotektif, antidepresan, antiinflamasi, antinosiseptif, penyembuhan luka, antidiare, antifibrotik, dan detoksifikasi.
Thunbergia erecta telah digunakan untuk mengatasi insomnia, depresi dan kecemasan dalam pengobatan tradisional, dan ekstrak metanol daunnya telah menunjukkan aktivitas sedatif dan ansiolitik pada model hewan dalam penelitian terbaru, yang menunjukkan adanya intervensi neurofarmakologis Thunbergia erecta dalam pengelolaan gangguan otak [
7Refaey, M. S., Abdelhamid, R. A., Elimam, H., Elshaier, Y. A. M. M., Ali, A. A., & Orabi, M. A. A. (2021). Bioactive constituents from Thunbergia erecta as potential anticholinesterase and anti-ageing agents: Experimental and in silico studies. Bioorganic Chemistry, 108, 104643. https://doi.org/10.1016/j.bioorg.2021.104643
].Menurut Kochar et. al. dalam An Ethnobotanical and Phyto-Pharmacological Review on a Multifaceted Ornate Flowering Plant ‘Thunbergia erecta’ (2023, Current Traditional Medicine, 9(4), 114-119), akar Thunbergia erecta digunakan untuk mengobati pasien psikiatri dalam pengobatan tradisional. Daunnya digunakan untuk mengobati gangguan empedu, dan juga diberikan kepada anak-anak yang menderita cacingan. Di India, daunnya digunakan sebagai bahan dalam tapal sakit kepala. *** [310125]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar