Di lahan kosong sebelah utara Masjid Zam Zam yang berada di Jalan Abdul Gani V RT 04 RW 10 Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu, Kota Batu, atau tepatnya berada di belakang Aston Inn, terlihat ada tanaman singkong karet yang ambruk.
Dibandingkan dengan singkong biasa (Manihot esculenta), tanamannya lebih besar. Begitu pula halnya dengan umbi maupun daunnya, umumnya juga lebih besar, dan rasanya sedikit pahit (bitter cassava) jika tidak tahu cara memasaknya.
Tanaman singkong karet memiliki nama ilmiah Manihot glaziovii Müll.Arg. Nama genus Manihot berasal dari nama asli tanaman di Brasil yang dalam bahasa Tupi-Guarani "manioca" yang berarti singkong [
1Swamy, K. R. M. (2024). Origin, distribution, taxonomy, botanical description, genetics and cytogenetics, genetic diversity and breeding of cassava. International Journal of Current Research, 16(08), 29429–29450. https://doi.org/https://doi.org/10.24941/ijcr.47558.08.2024
].Sedangkan, julukan khusus glaziovii dinamai menurut nama insinyur sipil Prancisi Auguste François Marie Glaziou (1828-1906) [
2Maarten H.J. van der Meer (2023 Jul 17). Arthrocereus glaziovii. Dictionary of Cactus Names. Retrieved from https://www.cactusnames.org/arthrocereus-glaziovii
]. Ia tiba di Brasil pada tahun 1858 pada usia 25 tahun, setelah lulus sebagai insinyur di Paris. Tak lama kemudian, ia diangkat menjadi Direktur Jenderal Taman Umum untuk kota Rio de Janeiro, tugas yang kemudian diperluas hingga mencakup seluruh negara bagian dan hutannya [3Global Plants. (n.d.). Glaziou, Auguste François Marie (1828-1906). JSTOR. Retrieved March 01, 2025, from https://plants.jstor.org/stable/10.5555/al.ap.person.bm000002996
].![]() |
Bunga dan daun muda tanaman singkong karet (Manihot glaziovii) |
Nama ilmah Manihot glaziovii diperkenalkan oleh botaniwan Swiss Johannes Müller Argoviensis (1828-1896) pada tahun 1874, dan dipublikasikan dalam Flora Brasiliensis, Enumeratio Plantarum in Brasilia Hactenus Detectarum: Quas Suis Aliorumque Botanicorum Studiis Descriptas et Methodo Naturali Digestas Partim Icone Illustratas (Vol. 11, Issue 2), atau Fl. Bras. (Martius) 11(2): 446 (1874).
Selain nama ilmiah (scientific preferred name) yang berupa nama binomial, Manihot glaziovii mempunyai nama-nama umum (common name): ceara rubber (Inggris); Ceara-Kautschukbaum (Jerman); caoutchouc de Ceara (Prancis); cancho de Ceara (Spanyol); manicoba (Portugis); gomma di Ceara (Italia); gbaguda (Nigeria); mpira (Tanzania); singkong karet (Indonesia); maniçoba-do-ceara (Brasil).
Tanaman singkong karet (Manihot glaziovii) termasuk dalam famili Euphorbiaceae (suku kastuba-kastubaan), dan daerah asalnya dari tanaman ini adalah Brasil. Menurut González, “El nombre del género tiene su origen en el nombre indígena de la planta en Brasil” (Nama genus ini berasal dari nama asli tanaman di Brasil) [
4González, J. (n.d.). Explicación Etimológica de las Plantas de La Selva. Flora Digital de La Selva: Organización Para Estudios Tropicales. Retrieved March 01, 2025, from https://sura.ots.ac.cr/florula4/docs/ETIMOLOGIA.pdf
].Manihot glaziovii (singkong karet) adalah pohon atau semak kecil yang dapat tumbuh hingga setinggi 2-5 m. Batangnya lurus dengan kulit halus berwarna abu-abu kecokelatan, mengelupas, dengan beberapa cabang lemah dari dekat pangkal. Daunnya berwarna hijau, berlekuk dalam, dan panjangnya mencapai 15 cm, dengan lekukan khas di pangkal bilahnya.
Bunganya berwarna putih kemerahmudaan, kecil, dan tidak mencolok, dan bergerombol pada perbungaan betina dan jantan, yang tumbuh di pohon yang terpisah. Bunga singkong karet, saat kuncup bentuknya menyerupai buah. Berwarna hijau, semakin lama warnanya pudar menjadi hijau pucat atau merah muda pucat. Putiknya berwarna oranye.
![]() |
Buah singkong karet (Manihot glaziovii) |
Tanaman singkong karet (Manihot glaziovii) berpotensi sebagai pangan funsional yang banyak mengadung karbohidrat. Daun dan akarnya dapat dikonsumsi. Daunnya dimakan sebagai sayur. Daunnya mengandung asam hidrosianida, yang beracun, namun akan hancur jika dipanaskan sehingga daun yang dimasak aman untuk dimakan.
Sedangkan, akar atau umbinya bisa menjadi makanan di saat paceklik, dimakan pada saat kekurangan pangan. Akarnya kaya akan pati tetapi keras dan berkayu. Aakrnya juga mengandung asam hidrosianida sehingga harus dimasak hingga matang betul bila ingin mengosumsinya [
5Tropical Plants Database, Ken Fern. tropical.theferns.info. 2025-03-01. https://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Manihot+carthaginensis+glaziovii
].Sebagai pakan ternak, di Senegal, cabang-cabang muda diberikan kepada domba dan kambing. Daun singkong karet memiliki kandungan protein bahan kering sebesar 25% hingga 30%. Namun, ternak di Brasil menderita keracunan asam hidrosianida ketika mereka mengonsumsi daun singkong karet yang layu [
6Orwa C, A Mutua, Kindt R , Jamnadass R, S Anthony. 2009 Agroforestree Database:a tree reference and selection guide version 4.0 (http://www.worldagroforestry.org/sites/treedbs/treedatabases.asp).
].Kegunaan lain yang dipunyai tanaman singkong adalah lateks atau karet. Lateks atau karet yang terdapat dalam batang singkong karet memiliki tampilan yang bagus, tetapi kandungan resin sebesar sebesar 3-12% terlalu tinggi, sehingga dianggap tidak ekonomis jika ada sumber lain. Suku Fula di Nigeria menggunakan lateks sebagai lem untuk kertas [
6Orwa C, A Mutua, Kindt R , Jamnadass R, S Anthony. 2009 Agroforestree Database:a tree reference and selection guide version 4.0 (http://www.worldagroforestry.org/sites/treedbs/treedatabases.asp).
].Menurut Tom Cooper (2012) [
7Cooper, T. (2012, 17 Desember). Manihot glaziovii & Manihot esculenta – Dua semak dengan sejarah. Keanekaragaman Hayati Tropis. https://blogs.reading.ac.uk/tropical-biodiversity/2012/12/manihot-glaziovii-manihot-esculenta-two-shrubs-with-history/
], Manihot glaziovii (singkong karet) telah digunakan untuk membuat karet Ceará, yang dinamai berdasarkan negara bagian Ceará di Brasil tempat karet tersebut ditanam dan dikirim. Catatan ekspor paling awal berasal dari tahun 1845, dengan puncak ekspor terjadi pada awal tahun 1900-an. Karet Ceara memiliki daya tahan tinggi saat dalam bentuk mentah, sehingga mudah disimpan.![]() |
Daun singkong karet (Manihot glaziovii) yang ukurannya lebih besar ketimbang singkong biasa (Manihot esculenta) |
Karet ini diperkenalkan ke Afrika Timur, serta Hawaii dan beberapa bagian Timur Jauh. Manihot glaziovii didistribusikan secara luas oleh Kew sejak tahun 1877 dan seterusnya, dari koleksi Cross di Brasil, tahun 1876, untuk uji coba sebagai tanaman perkebunan untuk produksi karet.
Penanaman yang cukup luas dilakukan di Afrika Timur dan pada tahun 1912 terdapat 1.500 hektar di Uganda dan 100.000 hektar di Afrika Timur Jerman (yang sekarang disebut Burundi, Rwanda, dan Tanzania).
Karena ukuran tanamannya yang relatif kecil dibandingkan dengan Hevea brasiliensis (umumnya dikenal sebagai pohon karet, dan anggota lain dari Euphorbiaceae), dan kulit luarnya yang bertanduk, yang membuatnya sulit disadap, Hevea brasiliensis, menjadi pohon karet pilihan. Meskipun penggunaannya telah berkurang untuk karet, kadang-kadang digunakan di Afrika Barat untuk memberikan naungan bagi tanaman kakao.
Selain itu, batang dan akarnya merupakan bahan dalam pengobatan tradisional. Menurut Orwa et. al. (2009), batang dan akar singkong karet (Manihot glaziovii) digunakan untuk mengobati infeksi parasit pada kulit di Nigeria, Afrika.
Di Indonesia, tanaman singkong karet (Manihot glaziovii) biasanya diokulasi dengan singkong biasa (Manihot esculenta) untuk menghasilkan varietas yang umbinya berukuran besar dan rasa pahitnya hilang. Hasil okulasi ini dikenal dengan singkong Mukibat. *** [010325]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar