Jumat, April 04, 2025

Buka Puasa Bersama Keluarga di Ramen Solo Square

  Budiarto Eko Kusumo       Jumat, April 04, 2025
Le plus grand iftar est de rompre le jeûne de l’apathie, avec la fête de l’affection.” -- Abhijit Naskar, L'humain Impossible: Cent Sonnets pour Ma Famille Mondiale
Menjelang akhir bulan Ramadan, kebersamaan dengan keluarga menjadi momen yang sangat dinantikan, terlebih bagi pekerja yang jauh dari rumah atau keluarganya. Begitu libur lebaran telah ditetapkan, seperti orang kebanyakan, saya pun juga melakukan perjalanan mudik dari Kepanjen ke Solo untuk berkumpul dengan anak dan istri.
Mudik lebaran tahun ini bertepatan dengan bulan kelahiran kedua anak wedhok. sehingga momen ini dimanfaatkan untuk buka puasa bersama (bukber) dengan keluarga: istri dan anak wedhok. Anak wedhok memilih lokasi di Ramen YA! Yang berada di lantai 1 Mal Solo Square, seperti setahun yang lalu.

Bukber dengan keluarga di Ramen YA! Solo Square pada penghujung Ramadan tahun ini

Ramen Solo Square hadir sebagai tempat yang tepat untuk menikmati kuliner bersama orang terkasih. Dengan suasana yang hangat dan nyaman, restoran ini menawarkan berbagai pilihan menu yang menggugah selera, mulai dari ramen yang kaya rasa hingga hidangan khas Jepang lainnya yang cocok untuk berbuka puasa.
Menu-menu yang dipesan untuk bukber adalah ice/hot lemon tea dan punch lychee/melon untuk minumannya; cheese croquette, salmon croquette, fried chicken gyoza untuk kudapannya; dan chicken ramen, karage ramen, chicken katsudon, beef yakiniku don sebagai makanannya.
Berhubung suasananya Ramadan dan kebanyakan pembelinya hadir di Ramen menjelang Maghrib maka umumnya sekalian bukber (iftar). Oleh karena itu, pramusaji umumnya mendahulukan pesanan minuman maupun kudapannya dulu.

Cheese croquette

Cheese croquette
dan salmon croquette tampil di meja sebagai camilan pendamping yang menggugah selera. Cheese croquette (kroket keju) yang meleleh di dalam mulut memberikan sensasi gurih yang sempurna, sementara kroket salmon memberikan rasa segar dan lezat, dengan tekstur salmon yang lembut di setiap gigitannya.
Tak ketinggalan, fried chicken gyoza menjadi pilihan sempurna bagi pencinta hidangan pembuka. Pangsit isi ayam yang dipanggang dengan sempurna ini memberikan rasa gurih dan sedikit crispy di bagian luar, sementara isian ayam yang lembut dan penuh rasa menggugah.
Lalu, kedua anak wedhok menyantap hidangan berkuah, karage ramen dan chicken ramen. Karage ramen menyajikan mie kenyal dengan potongan ayam karage yang gurih, berpadu dengan kaldu ramen yang kaya rasa. Sementara itu, chicken ramen menawarkan rasa yang lebih ringan namun tetap kaya akan umami, dengan potongan ayam yang empuk dan kuah kaldu yang hangat menenangkan setelah berpuasa seharian.

Chicken ramen

Selanjutnya, istri tampak menghayati chicken katsudon. Chicken katsudon hadir dengan potongan ayam yang digoreng renyah, disajikan di atas nasi dengan saus kental yang memanjakan lidah. Rasa gurih ayam yang lembut berpadu sempurna dengan nasi, membuat hidangan ini menjadi favorit di setiap buka puasa.
Sedangkan, saya suka menyantap beef yakiniku don. Beef yakiniku don menjadi pilhan saya dalam bukber karena gambarnya begitu menggugah selera. Potongan daging sapi berkualitas yang dipanggang dengan sempurna, dipadu dengan saus yakiniku yang kaya rasa, memberikan sensasi kelezatan yang langsung terasa. Di atas nasi hangat yang lembut, hidangan ini cocok dinikmati dalam bukber bersama keluarga.
Bersantap dalam suasana bukber dengan keluarga di Ramen Solo Square bukan hanya soal makan, tapi juga soal menciptakan kenangan manis bersama keluarga. Sambil menikmati sajian yang disajikan dengan cita rasa otentik, Anda dan keluarga dapat merasakan kebahagiaan bersama di akhir bulan Ramadan yang penuh berkah. Apalagi, dengan suasana yang ramah dan pelayanan yang memuaskan, berbuka puasa di sini akan menjadi pengalaman yang menyenangkan.

Beef Yakiniku Don

Seperti ujaran (quote) dari Abhijit Naskar dalam L'humain Impossible: Cent Sonnets pour Ma Famille Mondiale (June 17, 2024): “Le plus grand iftar est de rompre le jeûne de l’apathie, avec la fête de l’affection” (Iftar yang paling besar adalah berbuka puasa dengan sikap apatis, dan makan bersama dengan penuh kasih sayang).
Kutipan ini menggunakan metafora "iftar," yang merupakan santapan untuk berbuka puasa selama Ramadan, untuk menyampaikan pesan yang lebih dalam. Dalam konteks Ramadan, iftar adalah momen pembaruan spiritual, dan Naskar menggunakan ini untuk menunjukkan bahwa bentuk pembaruan yang paling mendalam bukanlah sekadar makanan fisik, tetapi mengatasi apatis emosional dan spiritual (kurangnya perasaan atau perhatian).
Intinya, ini tentang melepaskan diri dari rasa apatis dan memelihara jiwa dengan kepedulian, kasih sayang, dan kehangatan emosional. Salah satunya seperti bukber dengan keluarga yang saya jalani di penghujung Ramadan tahun ini. *** [040405]


logoblog

Thanks for reading Buka Puasa Bersama Keluarga di Ramen Solo Square

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog