![]() |
Tonggeret warna hijau (Chlorocanta viridis) (Foto: Suryanto, 25/03/2025) |
Selasa kemarin sekitar pukul 08.32 WIB, paman mengupload foto seekor serangga seukuran jangkrik di group WA Keluarga Soenarto. Serangga tersebut ditemukan di rumahnya yang beralamatkan di Cirangkong RT 05 RW 01, Desa Margaluyu, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur.
Serangga tersebut umumnya disebut tonggeret. Di Indonesia, tonggeret dikenal dengan berbagai sebutan lokal, seperti sesiar/sesial (Muara Enim), cengeret, turaes (Sunda), kinjeng tangis, uir-uir (Jawa), sinayu, ores (Bali Utara), sawen ai, sambureret (Bali Selatan), kriang (Kalimantan), nyenyeng (Makassar), dan rie-rie (Manado).
Menariknya, tonggeret yang ditemukan paman kebetulam berwarna hijau. Sehingga, mencuri perhatian berkat warna tubuhnya serta suara nyaring yang ia hasilkan. Suara khas ini, yang dihasilkan oleh getaran pada bagian tubuhnya, memiliki peran penting dalam komunikasi antar individu, terutama untuk menarik pasangan atau menandai wilayah teritorialnya.
Tonggeret tersebut memiliki nama ilmiah Chlorocanta viridis (Davis, 1918). Nama genus Chlorocanta berasal gabungan kata Yunani “khlōrós” (hijau pucat), mengacu pada warna hijau seragam dari genus ini, dan bahasa Latin “cantus” (lagu, nyanyian), mengacu pada suara yang dihasilkan begitu nyaring [
1Cole, J.A., Chatfield-Taylor, W., Smeds, E.A., Cooley, J.R., Gonzalez, V.A. & Wong, C. (2023). Phylogeny of North America’s largest cicada radiation redefines Tibicinoides and Okanagana (Hemiptera: Auchenorrhyncha: Cicadidae: Tibicininae). Zootaxa, 5346(5), 501–531. https://doi.org/10.11646/zootaxa.5346.5.1
]. Sedangkan, nama spesies viridis berasal dari bahasa Latin “viridis” (hijau), mengacu pada tubuh serangga ini [2M.D. Guiry dalam Guiry, M.D. & Guiry, G.M. 04 Maret 2025. AlgaeBase. Publikasi elektronik di seluruh dunia, Universitas Nasional Irlandia, Galway. https://www.algaebase.org; dicari pada 26 Maret 2025
].Serangga ini mula-mula diperkenalkan oleh entomolog Amerika William Thompson Davis (1862-1945) sebagai Okanagana viridis pada tahun 1918, dan dipublikasikan dalam Mississippi cicadas, with a key to the species of the southeastern United States [
3Davis, W.T. (1918a) Mississippi cicadas, with a key to the species of the southeastern United States. Journal of the New York Entomological Society, 26(3-4), 141–155.
].Kemudian pada tahun 2023, Cole et. al. mendirikan genus Chlorocanta, dan memasukkan Okanagana viridis ke dalam genus baru tersebut menjadi Chlorocanta viridis yang diikuti dengan inisial comb.n (combination new), dan dipublikasikan dalam Phylogeny of North America’s largest cicada radiation redefines Tibicinoides and Okanagana (Hemiptera: Auchenorrhyncha: Cicadidae: Tibicininae), atau Zootaxa, 5346(5), 501–531 [
1Cole, J.A., Chatfield-Taylor, W., Smeds, E.A., Cooley, J.R., Gonzalez, V.A. & Wong, C. (2023). Phylogeny of North America’s largest cicada radiation redefines Tibicinoides and Okanagana (Hemiptera: Auchenorrhyncha: Cicadidae: Tibicininae). Zootaxa, 5346(5), 501–531. https://doi.org/10.11646/zootaxa.5346.5.1
].Kehidupan tonggeret warna hijau ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Sebagai serangga yang biasanya ditemukan di daerah tropis dan subtropis, mereka hidup di antara tumbuhan dengan dedaunan lebat, di mana warna hijau tubuh mereka memberikan kamuflase yang sangat efektif untuk menghindari predator.
Proses kehidupan tonggeret hijau dimulai dengan tahap telur yang diletakkan pada bagian bawah daun atau batang tanaman. Setelah menetas, nimfa (larva tonggeret hijau) mulai berkembang melalui beberapa tahap, dengan penampilan yang mirip dengan bentuk dewasa namun lebih kecil.
Mereka mengalami proses molting (ganti kulit) beberapa kali sebelum mencapai bentuk dewasa, di mana tubuh mereka akan berubah menjadi lebih besar dan lebih berwarna hijau, membantu mereka bersembunyi di antara daun.
Sebagai dewasa, Chlorocanta viridis (tonggeret hijau) dikenal dengan kemampuan mereka menghasilkan suara nyaring yang berasal dari getaran pada bagian tubuhnya, yaitu melalui alat yang disebut stridulasi.
Suara ini memiliki peran utama dalam komunikasi antar individu, baik untuk menarik pasangan maupun untuk menandai wilayah mereka. Ini adalah salah satu ciri khas yang membedakan mereka dari banyak jenis tonggeret lainnya.
Selain itu, tonggeret hijau juga memainkan peran penting dalam ekosistem, meskipun mereka lebih dikenal karena suara kerasnya. Mereka berperan dalam proses polinasi dengan memindahkan serbuk sari saat mereka berpindah dari satu tanaman ke tanaman lain. Namun, mereka juga menjadi makanan bagi berbagai predator seperti burung dan serangga pemangsa lainnya.
Secara keseluruhan, Chlorocanta viridis adalah contoh menarik dari bagaimana serangga beradaptasi dengan lingkungan dan memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem mereka. Keindahan dan suara khas mereka adalah bagian integral dari keberadaan mereka yang membuatnya unik di dunia serangga. *** [270325]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar