Malam minggu (12/04) bulan sudah mulai melingkar penuh meski belum pink moon. Di sudut Kota Gresik seiring bulan mulai memancarkan sinar cerah di ufuk timur, ada tempat yang cocok untuk kongkow buat mereka yang ingin rehat sejenak dari rutinitas – Es Kopi Indonesia.
Ia berada di Jalan Kartini No. 148 Injen Barat, Desa Tlogobendung, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik. Lokasi kedainya berada di samping pintu masuk Tiara Sport Club yang di sisi timurnya terdapat Graha Kartini Ballroom.
![]() |
Es Kopi Indonesia di Gresik |
Di sinilah tawa tumpah tanpa dicari, obrolan ngalor-ngidul jadi santapan utama, dan gelas-gelas minuman mengalir seperti cerita yang tak ada habisnya. “Ngopi yuk?” jadi ajakan sakti yang langsung disambut semangat.
Dan benar saja, begitu pengunjung duduk, pesen minuman, dan mulai cerita, yang muncul berikutnya adalah derai tawa; haha, hihi, kadang sedikit teriak lebay karena cerita teman yang nggak masuk akal tapi bikin ngakak.
Di Es Kopi Gresik, malam minggu usai mendapat tugas observasi lapangan, terasa hangat di bawah pantulan sinar rembulan Bersama teman yang dulu pernah dalam satu tim penelitian, seperti SMARThealth (2016-2018). Bukan hanya karena minuman dingin yang menyegarkan, tapi karena teman yang bernama Andri Kurniawan yang bikin nongkrong jadi momen berharga.
![]() |
Kongkow bersama teman yang bermukim di Kebomas di Es Kopi Gresik di malam minggu |
Di tengah lampu halaman yang semburat, tempat ini seolah jadi ruang rehat dari rutinitas. Malam minggu bersama teman yang bermukim di Gresik itu, dengan obrolan ringan sambil minum produk Es Kopi dan menyantap kudapan, Es Kopi Gresik seakan berubah menjadi tempat yang hangat untuk melepaskan lelah dan menertawakan hal-hal kecil yang ternyata bermakna.
Bagi yang menghayati dalam pengumpulan data penelitian, cerita lapangan senantiasa menarik untuk dibicarakan. Seakan mengenang masa turun lapangan dengan segudang cerita. Selain itu, saya juga berdiskusi terkait karakteristik wilayah yang ada di Kabupaten Gresik terkait dengan tugas observasi dalam penelitian NIHR Global Health Research Centre for Non-Communicable Diseases and Environmental Change (NIHR-GHRC NCDs & EC) yang sedang saya emban ini.
Segelas plastik lychee tea dengan sensasi buah leci, cappuccino dengan aroma kopi yang dalam, toast chocomaltine yang manisnya pas di outdoor area – semua menjadi pelengkap cerita. Tapi yang benar-benar mencuri perhatian malam itu adalah toast chocomaltine.
![]() |
Tongkrongan di lantai 2 Es Kopi Gresik juga terlihat ramai |
Roti yang dipanggang garing di luar, tapi tetap lembut di dalam, ditumpuk dengan olesan chocomaltine yang lumer dan manis itu, bikin nagih di tiap gigitan. Hangatnya roti berpadu sempurna dengan cokelat dan sensasi malt yang khas—jadi semacam pelukan kecil di mulut. Tak heran, satu roti tawar berlapis cokelat ukuran besar itu habis dalam hitungan menit.
Memang pada hari kita kongkow, kursi-kursi terlihat penuh, baik yang di sisi timur, depan sisi barat, bahkan hingga yang ada di lantai dua. Suasana riuh tapi tetap nyaman, dipenuhi generasi mileneial yang bermalam minggu dengan temannya di Es Kopi.
Malam itu, Es Kopi Gresik bukan sekadar tempat minum. Ia jadi tempat merayakan jeda, tempat bertukar cerita, dan tempat paling pas untuk mengakhiri hari dengan rasa cukup—cukup lelah, cukup senang, dan cukup hangat untuk dikenang. *** [130425]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar