Siang itu, Rabu (21/05), di sela-sela mendampingi kegiatan perpanjangan pemasangan sensor udara NIHR (National Instutute for Health and Care Research) Universitas Brawijaya (UB) di rumah Hendra, warga RT 02 RW 01 Dusun Kidul Kali, Desa Sumberejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, saya sempat melihat tanaman cocor bebek.
Di salah satu sudut teras, tanaman cocor bebek sedang berbunga indah. Kelopaknya berwarna kuning cerah, kontras dengan langit yang lagi mendung. Ditanam dalam pot, cocor bebek itu tampak subur dengan daun hijau keabu-abuan yang tepinya bergerigi, menciptakan siluet khas yang mudah dikenali.
Tanaman cocor bebek yang terlihat tersebut memiliki nama ilmiah Kalanchoe blossfeldiana Poelln. Nama genus Kalanchoe diciptakan oleh botaniwan Prancis Michel Adanson (1727-1806) pada tahun 1763. Nama “Kalanchoe” berasal dari bahasa China “Kalan Chauchy”, yang berarti “apa yang jatuh, tumbuh” [
1Hoveka, L. (2015, May). Kalanchoe lanceolata (Forssk.) Pers. South African National Biodiversity Institute. https://pza.sanbi.org/kalanchoe-lanceolata
].![]() |
Bunga cocor bebek (Kalanchoe blossfeldiana) warna kuning |
Sedangkan, julukan khusus blossfeldiana didedikasikan untuk Robert Blossfeld (1882-1945), seorang ahli hortikultura yang mengkhususkan diri dalam bidang kaktus dan sukulen lainnya di Postdam, Jerman [
2Bibliothèque numérique du CF. (n.d.). Robert Blossfeld (1882-1945) — Catalogs. Au Cactus Francophone. Retrieved June 02, 2025, from https://www.cactuspro.com/biblio/en:blossfeld
].Nama ilmiah Kalanchoe blossfeldiana diperkenalkan oleh botaniwan Jerman Karl von Poellnitz (1896-1945) pada tahun 1934, dan dipublikasikan dalam Repertorium specierum novarum regni vegetabilis. Centralblatt für Sammlung und Veröffentlichung von Einzeldiagnosen Neuer Pflanzen (Fasciculus XXXV), atau Repert. Spec. Nov. Regni Veg. 35: 159 (1934).
Selain nama binomial, Kalanchoe blossfeldiana mempunyai nama-nama umum (common names): Madagascar widow's-thrill, Christmas kalanchoe, flaming Katy (Inggris); våreld, höstglöd (Swedia); tulilatva (Finlandia); koraltop (Denmark); flammendes Käthchen, Kalanchö (Jerman); kalanchoé des fleuristes (Prancis); calanchoe (Spanyol); calancói, colher-de-prata, flor-da-fortuna (Portugis); calancoe, calancola, calandiva (Italian); panphuti, dhanavantari, runakalli, malakkali (Hindi); cocor bebek (Indonesia); truong sinh xuan, bao hi, song doi (Vietnam); karankoe (Jepang).
![]() |
Daun cocor bebek (Kalanchoe blossfeldiana) |
Cocor bebek (Kalanchoe blossfeldiana) termasuk dalam famili Crassulaceae (suku cocorbebek-cocorbebekan), dan daerah sal spesies ini adalah Madagaskar utara, di lereng Massif Tsaratanana, antara ketinggian 1.600 dan 2.400 m [
3Puccio, P. (n.d.). Kalanchoe blossfeldiana (M. Beltramini, Ed.). MONACO NATURE ENCYCLOPEDIA: Discover the Biodiversity. Retrieved June 02, 2025, from https://www.monaconatureencyclopedia.com/kalanchoe-blossfeldiana/?lang=en
].Kalanchoe blossfeldiana (cocor bebek) merupakan herba yang gundul, sukulen (daun dan batangnya memiliki rasio permukaan terhadap volume yang rendah) hingga subsemak, dan dapat mengembangkan jaringan berkayu seiring bertambahnya usia.
Ia memiliki kebiasaan tumbuh tegak dengan daun-daun yang berlawanan tersusun secara berjenjang (yaitu, jika dilihat dari atas, terdapat empat baris daun yang tegak lurus satu sama lain seperti tanda silang). Daunnya tumpul hingga lancip, berkelok-kelok hingga bergerigi (bagian atas), panjang 1 hingga 3 inci, dan meruncing hingga tangkai daun sekitar 1 inci.
![]() |
Batang cocor bebek (Kalanchoe blossfeldiana) |
Perbungaannya berupa cyme (perbungaan bercabang yang biasanya lebar atau datar di bagian atas—"umbel bercabang") dari jenis dichasial [cyme dikotomi semu—porosnya mengandung bunga terminal di antara dua cabang yang "sama", setiap cabang mengulangi proses tersebut satu atau lebih (dalam cyme dichasial majemuk) kali atau masing-masing hanya menghasilkan bunga terminal (cyme dichasial sederhana)].
Ketika cyme besar, ia menjadi cincinnus (cyme melingkar dengan cabang-cabangnya tumbuh ke kiri dan kanan, bukan ke satu arah). Selalu, floret paling bawah yang mengakhiri sumbu primer matang terlebih dahulu. Warna floret (spektrum) berkisar dari merah hingga kuning [
4 Pertuit Jr., A. J. (1992). 17 - Kalanchoe. In R. A. Larson (Ed.), Introduction to Floriculture (pp. 429–450). Academic Press. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-437651-9.50022-1
].Cocor bebek (Kalanchoe blossfeldiana) jika ditanam dalam pot, ideal untuk ruang berjemur dan ambang jendela yang terang dan dapat ditanam di beranda atau teras, seperti yang saya jumpai di rumah tetangga depan Hendra tersebut.
![]() |
Tanaman cocor bebek (Kalanchoe blossfeldiana) |
Selain dibudidayakan sebagai tanaman hias, cocor bebek juga dimanfaatkan dalam pengobatan. Stefanowicz-Hajduk et. al. (2024) [
5Stefanowicz-Hajduk, J., Nowak, A., Hering, A., Kucharski, Ł., Graczyk, P., Kowalczyk, M., Sulikowski, T., & Muzykiewicz-Szymańska, A. (2024). Antiaging Properties of Kalanchoe blossfeldiana Ethanol Extract—Ex Vivo and In Vitro Studies. Molecules, 29(23), 5548. https://doi.org/10.3390/molecules29235548
] melaporkan bahwa tanaman ini telah lama digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Banyak penelitian melaporkan efek antioksidan, antikanker, dan antibakterinya. Selain itu, Kalanchoe blossfeldiana mengandung berbagai metabolit sekunder, termasuk flavonoid seperti kaempferol dan quercetin serta turunan asam galat dan benzoat.Metabolit ini menunjukkan, antara lain, kemampuan tinggi untuk membersihkan radikal bebas dan sifat antiinflamasi, antibakteri, dan antikanker, yang memainkan peran yang sangat penting dalam sediaan obat, termasuk yang dioleskan ke kulit.
Ekstrak etanol Kalanchoe blossfeldiana dapat menjadi komponen berharga dalam sediaan dermatologis dan kosmetik karena aktivitas antioksidan, antihialuronidase, dan antielastase-nya yang tinggi. Asam fenolik yang terkandung dalam ekstrak tanaman terakumulasi di kulit manusia dan dapat memainkan peran penting dalam melindungi penghalang ini dari faktor-faktor yang merusak. *** [020625]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar