Selama empat hari (29 Juni – 03 Juli) menjalani formative study penelitian NIHR Global Health Research Centre for Non-Communicable Diseases and Environmental Change (NIHR-GHRC NCDs & EC) di Kabupaten Banyuwangi, saya berkesempatan bermalam di New Surya Hotel (NSH), tempat menginap Tim NIHR (National Institute for Health and Research) Universitas Brawijaya (UB).
Dari situlah saya menemukan rutinitas pagi yang ternyata begitu menenangkan dan berkesan: sarapan dengan alunan musik instrumental Morning Happiness karya Gus Teja di Eat & Meet Restaurant.
Setiap hari, sekitar pukul 07.00 hingga 08.00 WIB, saya bersama teman-teman dari Tim NIHR UB melangkah menuju restoran hotel yang terintegrasi langsung dengan swimming pool area. Suasana Eat & Meet Restaurant begitu hangat dan terbuka, menghadap langsung ke kolam renang yang bersih dan tenang.
![]() |
| Sarapan di Eat & Meet Restaurant, New Surya Hotel, Banyuwangi |
Setiap pagi, pihak hotel menyajikan berbagai menu sarapan bergaya hotel bintang empat: dari hidangan berat seperti nasi dan lauk pauk, kudapan tradisional, roti dan selai, aneka buah, hingga pelbagai minuman.
Saya pribadi hampir selalu memilih menu sarapan favorit: omelet atau telur mata sapi dengan irisan daun bawang dan bawang bombay, ditambah saus pedas manis. Roti tawar dengan olesan cokelat dan selai stroberi serta secangkir teh panas menjadi pelengkap manisnya pagi saya.
![]() |
| Suasana Eat & Meet Restaurant, New Surya Hotel, Banyuwangi |
Meskipun variasi makanan yang saya ambil hampir sama setiap harinya atau dibilang monoton, momen sarapan terasa istimewa. Bukan hanya karena kebersamaan dengan teman satu tim, tapi juga karena suasana yang diciptakan oleh musik yang mengalun lembut di restoran.
Musik yang diputar setiap pagi adalah lagu instrumental Morning Happiness, sebuah komposisi indah karya Agus Teja Sentosa (Gus Teja), musisi asal Bali yang dikenal dengan alunan flute khasnya dan sentuhan musik tradisional.
![]() |
| Menu sarapan: secangkir teh panas, omelet, roti tawar, dan buah |
Morning Happiness, yang dirilis pada 2008 dalam album Rhythm of Paradise, terinspirasi dari momen penuh haru: ketika sang komposer melihat anaknya sembuh dari sakit di suatu pagi, dan senyuman sang anak menghadirkan rasa syukur yang luar biasa. Musik ini menjadi simbol dari rasa bahagia sederhana di awal hari.
Dalam lagu ini, permainan flute Gus Teja berpadu harmonis dengan bunyi tingklik baro khas Bali oleh De Bud dan Wayan Marjana, petikan gitar akustik oleh Gung Kobin dan Yance, alunan bass dari Odon, serta dentuman perkusi oleh Nyoman Bagia. Komposisinya membangkitkan semangat sekaligus menenangkan pikiran - sebuah nuansa yang sempurna untuk memulai hari dengan lebih fokus dan bahagia.
![]() |
| Telur mata sapi ala Eat & Meat Restaurant, New Surya Hotel, Banyuwangi |
Tak bisa dipungkiri, banyak literatur dan penelitian menunjukkan bahwa mendengarkan musik, khususnya musik instrumental, memiliki dampak positif terhadap kondisi kognitif dan emosional. Mendengarkan musik saat sarapan bisa meningkatkan suasana hati, menenangkan pikiran, bahkan memperkuat fokus dalam menghadapi agenda harian. Itulah yang saya rasakan setiap pagi di Eat & Meet Resaturant, sebuah rutinitas kecil yang memberi ruang tenang di tengah padatnya aktivitas penelitian.
Banyuwangi pagi itu tidak hanya tentang tugas lapangan dan studi mendalam, tetapi juga tentang menemukan kebahagiaan sederhana: sepiring telur hangat, tawa bersama teman, dan alunan Morning Happiness yang menyelimuti udara pagi. Sebuah pengalaman yang mungkin sederhana, namun memberi makna tersendiri dalam perjalanan riset kami. *** [190725]





Tidak ada komentar:
Posting Komentar