Jumat, Juli 25, 2025

Desmodium unifoliolatum, Saeng Simbur Jadi Favorit Bonsai

  Budiarto Eko Kusumo       Jumat, Juli 25, 2025
Tak jauh dari pohon rukem (Flacourtia rukam) yang ditanam di pot plastik besar di halaman belakang Swara Alam Cafe, Kepanjen, tumbuh sebuah tanaman unik yang sekilas daunnya menyerupai zaitun liar. 
Daunnya kecil memanjang dan berwarna hijau keperakan. Namun, tanaman ini bukan zaitun. Salah satu karyawan di kafe itu menyebut namanya: saeng simbur. Namanya terdengar asing, tapi bentuknya justru memikat - terutama akarnya yang mencuat ke permukaan, membentuk semacam gundukan artistik yang terlihat dari atas. Keunikan itulah yang menjadikan saeng simbur buruan para pecinta bonsai.

Bunga saeng simbur (Desmodium unifoliolatum)

Tanaman ini bukan hanya menarik dari segi bentuk. Di beberapa daerah Indonesia, saeng simbur dikenal dengan beragam nama lokal: genteng cangkeng, ki congcorang, potong kujang, ceneen (Sunda), gulu walang, hingga geiji (Jawa). Banyak nama, tapi satu ciri khas, yaitu akar-akar eksotis yang menjadikannya tanaman hias bernilai tinggi dan nyaris langka.
Tanaman saeng simbur memiliki nama ilmiah Desmodium unifoliolatum (Merr.) Steenis. Nama genus Desmodium berasal dari bahasa Yunani “desmos” (pita, ikatan) yang mendapatkan akhiran “-ium” dari bahasa Latin [
1Merriam-Webster. (n.d.). Desmodium. In Merriam-Webster.com dictionary. Retrieved July 25, 2025, from https://www.merriam-webster.com/dictionary/desmodium
]. Akhiran "-ium" dalam bahasa Yunani, yang diserap melalui bahasa Latin, umumnya digunakan untuk membentuk kata benda, terutama dalam istilah medis dan ilmiah, dan juga untuk menamai unsur kimia. Dalam konteks botani,  akhiran ini merujuk  pada buah tanaman ini yang terbagi menjadi segmen-segmen yang saling terhubung [
2Fiveable. "-ium – Elementary Latin." Edited by Becky Bahr, Fiveable, 2024, https://library.fiveable.me/key-terms/elementary-latin/ium. Accessed 25 July 2025
].

Daun saeng simbur (Desmodium unifoliolatum)

Sedangkan, julukan khusus unifoliolatum berasal dari bahasa Latin dari gabungan kata “uni” (satu atau tunggal) dan "foliatum", yang merupakan bentuk tunggal netral dari kata sifat "foliatus" yang berarti "berdaun" atau "memiliki daun", yang pada akhirnya berasal dari kata Latin "folium" yang berarti "daun". 
Oleh karena itu, "unifoliatum" secara harfiah berarti "berdaun tunggal" atau hanya memiliki satu daun (having only one leaf) [
3Merriam-Webster. (n.d.). Unifoliate. In Merriam-Webster.com dictionary. Retrieved July 25, 2025, from https://www.merriam-webster.com/dictionary/unifoliate
]. Dalam konteks botani, istilah ini digunakan untuk menggambarkan suatu struktur, seperti daun, yang tunggal atau tidak terbagi. 
Spesies tanaman ini mula-mula diperkenalkan oleh botanis Amerika Elmer Drew Merrill (1876-1956) pada tahun 1917 sebagai Trifidacanthus unifoliolatus, dan dipublikasikan dalam The Philippine Journal of Science : Section C. Botany (Vol. XII), atau Philipp. J. Sci., C 12: 269 (1917).

Batang dan cabang saeng simbur (Desmodium unifoliolatum)

Kemudian pada tahun 1982, botanis Belanda Cornelis Gijsbert Gerrit Jan van Steenis (1901-1986) merevisi dan mengklasifikasikan ke dalam genus Desmodium menjadi Desmodium unifoliolatum, dan dipublikasikan dalam Reinwardtia, atau Reinwardtia 10(1): 24 (1982).
Selain nama ilmiah (scientific preferred name), Desmodium unifoliolatum mempunyai nama-nama umum (common names): Vietnamese bluebell tree (Inggris); libh sam, linsan (Vietnam); saeng simbur (Indonesia).
Tanaman saeng simbur (Desmodium unifoliolatum) termasuk dalam famili Fabaceae (suku polong-polongan), dan berasal dari daerah tropis Asia, khususnya di Vietnam, Hainan, Filipina, dan Kepulauan Sunda Kecil (Indonesia).

Tanaman saeng simbur (Desmodium unifoliolatum) di halaman belakang Swara Alam Cafe, Kepanjen

Tumbuhan ini memiliki batang yang ramping, berdaun tunggal dan berbentuk oval dengan warna hijau tua, dan bunga berwarna merah muda pucat hingga lavender yang tumbuh dalam kelompok padat. Ia memiliki duri. Ada  yang berjumlah dua, tiga, empat di setiap ruasnya.
Desmodium unifoliolatum (saeng simbur) memiliki nilai etnobotani yang menarik, terutama dalam konteks bonsai. Pohon ini populer di Vietnam dan dikenal karena bunganya yang indah. Selain itu, dalam dunia pengobatan tradisional, saeng simbur (Desmodium unifoliolatum) dikenal memiliki berbagai manfaat. Tanaman ini sering digunakan untuk mengatasi pingsan dan kejang, serta sebagai tonik dan obat batuk.
Ia juga digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan, seperti diare dan disentri, serta meredakan peradangan. Selain itu, tanaman ini juga dikenal memiliki sifat antiseptik dan ekspektoran. *** [250725]


logoblog

Thanks for reading Desmodium unifoliolatum, Saeng Simbur Jadi Favorit Bonsai

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog