Kamis, Juli 24, 2025

Begonia hirtella, Si Beludru Liar yang Menghiasi Jalan Menuju Torii Tanaka Waterfall

  Budiarto Eko Kusumo       Kamis, Juli 24, 2025
Di sebuah jalan menurun menuju torii, gerbang khas Jepang di Tanaka Waterfall, udara lembap pagi hari mengundang aroma tanah basah dan dedaunan segar. Di antara rimbunnya kebun kopi dan walidengen (Pachystachys coccinea) yang mulai tersinari mentari, sekelompok tanaman liar tumbuh subur di lereng-lereng tanah  yang daunnya lebar, bertekstur beludru, dengan bulu-bulu halus yang memantulkan cahaya seperti embun. Itulah trembilungan, atau hariang, sejenis begonia yang sering dianggap tanaman biasa, tapi menyimpan keindahan tersembunyi bagi yang mau memperhatikan.
Daunnya yang hijau tua dihiasi urat-urat menonjol, mirip peta jalan kecil yang berkelana di permukaannya. Jika disentuh, lembut seperti kain velveteen, seolah alam sengaja merajutnya dengan hati-hati.
 
Bunga trembilungan (Begonia hirtella)

Tanaman trembilungan memiliki nama ilmiah Begonia hirtella Link. Nama genus Begonia didedikasikan untuk untuk Michel Bégon, seorang ahli botani Prancis abad ke-17 [
1Il Giardino di Manipura. (n.d.). Begonia. Il Giardino Di Manipura. Retrieved July 24, 2025, from https://www.ilgiardinodimanipura.it/en/pianta-officinale/begonia
]. Begonia ditemukan pada tahun 1690 di Dunia Baru tropis oleh botaniwan Prancis Charles Plumier (1646-1704) yang menamakannya berdasarkan orang yang mendukung ekspedisinya, Michel Bégon [
2Schumaker, P. (2020, February 17). The plant named after Michel Begon. UF/IFAS: University of Florida. https://blogs.ifas.ufl.edu/charlotteco/2020/02/17/the-plant-named-after-michel-begon/
].
Sedangkan, julukan khusus hirtella berasal dari bahasa Latin “hirtus” yang berarti ‘berbulu’ dan merujuk pada rambut-rambut kecil spesies ini, terutama pada daun dan batangnya [
3Begonia hirtella Link in GBIF Secretariat (2023). GBIF Backbone Taxonomy. Checklist dataset https://doi.org/10.15468/39omei accessed via GBIF.org on 2025-07-24.
] .
Nama ilmiah Begonia hirtella diperkenalkan oleh filsuf alam dan botaniwan Jerman Johann Heinrich Friedrich Link (1767-1851) pada tahun 1822, dan dipublikasikan dalam Enumeratio Plantarum Horti Regii Botanici Berolinensis Altera (Pars II), atau Enum. Hort. Berol. Alt. 2: 296 (1822).
Selain nama binomial, Begonia hirtella mempunyai nama-nama umum (common names): Brazilian begonia, bearded begonia (Inggris); bärtige Begonie (Jerman); oseille-bois (Prancis); trembilungan, hariang (Indonesia).

Daun trembilungan (Begonia hirtella) dengan bulu-bulu halus bak beludru

Tanaman trembilungan (Begonia hirtella) termasuk dalam famili Begoniaceae (suku begonia-begoniaan), dan daerah asalanya dari Antillen Prancis atau Hindia Barat Prancis, yaitu bagian dari Prancis yang terletak di Kepulauan Antillen di Karibia.
Begonia hirtella (trembilungan) merupakan herba sukulen dengan ketinggian hingga 25 cm dan berbunga paling awal pada ketinggian sekitar 3 cm. Daunnya ditutupi lapisan bulu halus. Stipula berwarna hijau pucat, berbulu lebat. Bunga berwarna putih [
4Flora & Fauna Web. (n.d.). Begonia hirtella Link. National Parks Singapore. Retrieved July 24, 2025, from https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/5/2/5233
].
Di Indonesia, kedatangan jenis ini tidak diketahui dengan pasti. Begonia hirtella pertama kali didatangkan ke Kebun Raya Bogor, kemudian lepas ke luar Kebun Raya dan berkembang dengan baik di habitat barunya. Berdasarkan data yang ada di spesimen herbarium, Begonia hirtella pertama kali dikoleksi di luar Kebun Raya Bogor tahun 1891 oleh H. Hallier di kawasan Ciapus, Bogor [
5Girmansyah, Deden. (2014). Begonia hirtella Link DI JAWA [Begonia hirtella Link in Java]. Berita Biologi. 13. 345-349. https://www.researchgate.net/publication/284725636_Begonia_hirtella_Link_DI_JAWA_Begonia_hirtella_Link_in_Java
].

Tanaman trembilungan (Begonia hirtella) tumbuh di lereng-lereng tanah menuju torii Tanaka Waterfall, Desa Bangelan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang 

Sebagai tumbuhan pendatang yang ternaturalasi di Jawa, ia mampu beradaptasi serta tumbuh dengan baik pada habitat barunya yaitu di sekitar kaki gunung, kebun teh, aliran sungai, bebatuan bahkan bangunan tua, dan berpotensi menjadi tanaman invasif.
Begonia hirtella telah digunakan selama berabad-abad dalam pengobatan tradisional untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk demam dan masalah pernapasan, berkat sifat antiinflamasi dan antibakterinya. 
Daun dan batang tanaman ini dapat digunakan untuk membuat teh, infus, atau rebusan, yang dikonsumsi untuk meredakan gejala pilek dan flu. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tanaman ini dapat membantu menurunkan demam hingga 80% kasus [
6Ontosight. (n.d.). Begonia Hirtella Plant Profile: Characteristics, Uses, and Varieties. Ontosight. Retrieved July 24, 2025, from https://ontosight.ai/library/article/begonia-hirtella-plant-profile-characteristics-uses-and-varieties--6823d4659c952ff39050580c
].
Sementara itu, Ngazizah et. al. (2017) [
7Ngazizah, F. N., Ekowati, N., & Septiana, A. T. (2017). Potensi Daun Trembilungan (Begonia hirtella Link) sebagai Antibakteri dan Antifungi. Biosfera, 33(3), 126. https://doi.org/10.20884/1.mib.2016.33.3.309
] melaporkan bahwa daun trembilungan (Begonia hirtella) memiliki potensi sebagai antibakteri dan antifungi. *** [240725]


logoblog

Thanks for reading Begonia hirtella, Si Beludru Liar yang Menghiasi Jalan Menuju Torii Tanaka Waterfall

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog