Di halaman depan rumah Bapak Sugangsar di Jalan Nangka, Dusun Palaan RT 02 RW 02, Desa Palaan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, dua batang tanaman anggrek sedang menunjukkan pesonanya. Bunga-bunga anggrek itu mekar dengan anggun, seolah ikut menyambut hangat suasana hari itu, Ahad pagi (10/08), saat prosesi lamaran berlangsung antara anak perempuan ragil Bapak Sugangsar dan Ibu Khudaiyah dengan calon mempelai pria.
Saya menjumpai anggrek-anggrek itu tak sengaja, ketika mengikuti rombongan keluarga besar dari pihak pria. Di akhir hiruk-pikuk prosesi lamaran, mata saya terpaku pada dua tanaman anggrek yang berdiri kokoh namun memancarkan pesonanya di sisi teras. Bunganya merah muda keriting (curly pink) dengan pancaran warna yang begitu menenangkan, hampir seperti lukisan hidup di antara latar rumah yang asri.
 |
| Bunga anggrek superbiens (Dendrobium superbiens) |
Tanaman ini adalah jenis anggrek epifit, hidup menumpang namun tidak merugikan inangnya. Ia dikenal dengan nama anggrek superbiens, sesuai dengan nama ilmiahnya: Dendrobium superbiens Rchb.f.
Nama genus Dendrobium berasal dari bahasa Yunani dari gabungan kata “dendron” (pohon) dan “bios” hidup, kehidupan), mengacu pada kebiasaan epifit sebagian besar spesies [
1Australian National Botanic Gardens. (n.d.). Dendrobium. Australian National Botanic Gardens: Centre for Australian National Biodiversity Research. Retrieved August 11, 2025, from https://www.anbg.gov.au/cpbr/cd-keys/RFKOrchids/key/rfkorchids/Media/Html/genera/Dendrobium.htm
]. Hal ini berdasarkan pada banyaknya spesies dalam genus ini yang hidup di pohon dan memperoleh makanan dari atmosfer lembap, yang merupakan ciri khas hutan khatulistiwa [2Pavone, P. (n.d.). Dendrobium busuangense (M. Beltramini, Ed.). Monaco Nature Encyclopedia: Discover the Biodiversity. Retrieved August 11, 2025, from https://www.monaconatureencyclopedia.com/dendrobium-busuangense/?lang=en
].Sedangkan, julukan khusus superbiens berasal dari bahasa Latin “superbiens” (bangga, megah, menakjubkan [
3Flower Database. (n.d.). Lealia superbiens. Flower Database. Retrieved August 11, 2025, from https://www.flower-db.com/en/flowers/lealia-superbiens-l
], kemungkinan merujuk pada bunga-bunga indah yang mencolok dari spesies anggrek ini. |
| Tangkai anggrek superbiens (Dendrobium superbiens) |
Spesies anggrek ini diperkenalkan oleh botanis Jerman Heinrich Gustav Reichenbach (1824-1889) pada tahun 1876, dan dipublikasikan dalam The Gardeners’ Chronicle: A Weekly Illustrated of Horticulture and Allied Subjects. (Vol. VI. – New Series, p. 516), atau Gard. Chron. n.s., 6: 516 (1876).
Di Indonesia, anggrek ini sudah cukup dikenal, meski tidak selalu mudah ditemui dalam kondisi semekar ini dalam famili Orchidaceae. Hibrida ini berasal dari Queensland. Hibrida ini merupakan epifit pseudobulbus dan tumbuh terutama di bioma tropis basah.
Konon, anggrek ini adalah hibrida dalam genus Dendrobium. Induk yang terdaftar adalah Dendrobium bigibbum × Dendrobium discolor. Spesies yang paling berpengaruh pada hibrida ini adalah Dendrobium bigibbum (50% bagian: Phalaenanthe) dan Dendrobium discolor (50% bagian: Spatulata) yang diurutkan berdasarkan kontribusi genetiknya [
4Orchid Roots. (n.d.). Dendrobium superbiens, Rchb.f. 1876 (POWO). Orchid Roots. Retrieved August 11, 2025, from https://orchidroots.com/display/summary/orchidaceae/59223/
]. |
| Kuncup bunga anggrek superbiens (Dendrobium superbiens) |
Pseudobulb berbentuk silindris dengan warna bervariasi dari hijau hingga ungu, dan daun tumbuh di bagian atasnya. Setiap pseudobulb membawa 8 hingga 16 helai daun berwarna hijau tua yang kokoh, dengan ukuran panjang sekitar 10–16 cm dan lebar mencapai 6 cm.
Namun pesona sejatinya terletak pada raceme - tangkai bunga yang langangan antara 20–40 cm, pemanga hingga 25 kuntum bunga dalam satu musim mekar. Warna bunga berkisar antara merah hingga muda ungu kemerahan, sering tepian tepian putih yang kontras. Bentuk sepal dan kelopak (kelopak dan mahkota) terbuka lebar dan kerap tampak terpilin, memberikan kesan dramatis namun tetap tembut [
5Jones, 2006, Dockrill, 1992, Clements, 2008, Clements, 2002, CHAH, Lavarack, 2000, Landsberg, 2004, Clarkson, 2004, Palsboll, 2006, & Vallee, 2004. (2008). Approved Conservation Advice for Dendrobium superbiens. https://www.environment.gov.au/biodiversity/threatened/species/pubs/64885-conservation-advice.pdf
]. |
| Daun anggrek superbiens (Dendrobium superbiens) |
Etnobotani Dendrobium superbiens berfokus pada pemanfaatan budaya dan pengobatannya dalam masyarakat. Meskipun dikenal karena bunganya yang mencolok dan menjadikannya anggrek yang populer, informasi etnobotani spesifik tentang hibrida atau spesies ini masih terbatas. Namun, anggrek ini merupakan bagian dari genus Dendrobium yang lebih besar, yang memiliki sejarah panjang penggunaan tradisional dalam berbagai budaya.
Ketsa & Warrington (2023) [
6Ketsa, S., & Warrington, I. J. (2023). The Dendrobium Orchid: Botany, horticulture, and utilization. Crop Science, 63(4), 1829–1888. https://doi.org/10.1002/csc2.20952
] melaporkan bahwa karena menjadi anggrek paling populer untuk produksi bunga potong, banyak hibrida Dendrobium telah diproduksi dengan bunga yang berwarna-warni dan menarik. Bunga potong Dendrobium populer di seluruh dunia. |
| Pseudobulb anggrek superbiens (Dendrobium superbiens) |
Selain itu, banyak kultivar Dendrobium dapat ditanam sebagai tanaman berbunga dalam pot dan untuk tujuan lain seperti aplikasi obat-obatan dan untuk produk dekoratif. Fisiologi dan teknologi pascapanen penting dalam menjaga kualitas bunga potong dan tanaman pot dari lokasi produksi hingga pasar.
Tanaman dari genus Dendrobium juga mengandung beragam senyawa bioaktif yang dapat dikembangkan menjadi produk obat dan kosmetik. Ulasan ini menjelaskan botani, budidaya, fisiologi pascapanen, penanganan, dan pemanfaatan Dendrobium, salah satu di antaranya adalah spesies Dendrobium superbiens ini. *** [110825]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar