Rabu, Agustus 13, 2025

Secangkir Teh, Sepotong Sandwich, dan Sepenggal Cerita di Nakoa Suhat Malang

  Budiarto Eko Kusumo       Rabu, Agustus 13, 2025
Sitting there, in the coffee house, I saw so many stories behind the lips of people who had left them untold.” ― Lidia Longorio, Hey Humanity
Lantaran undangan koordinasi enumerator untuk kegiatan Pengembangan Model Health Coaching pada Senin (11/08) sore, saya berkesempatan menikmati senja di Nakoa Suhat yang terletak di Jalan Puncak Borobudur No.G502, Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Lokasinya tepat berada di depan SMA Negeri 9 Malang.
Tempat ini menyimpan kejutan yang lebih dari sekadar destinasi kuliner. Sejak dibuka pada 2019, Nakoa Suhat Malang menjelma menjadi tempat bernaung banyak cerita. Dengan luas lahan mencapai 1000 meter persegi, cafe ini tampil dengan konsep industrial yang berpadu selaras dengan vegetasi hijau dan material alami.
 
Fasad Nakoa Suhat Malang

Dinding-dinding kacanya yang tinggi menciptakan kesan lapang, sementara interiornya yang minimalis - tanpa ornamen berlebihan - justru memunculkan ketenangan. Ia seolah paham bahwa dalam hidup yang penuh kebisingan, ruang-ruang sederhana adalah kebutuhan jiwa.
Sore itu, atas ajakan dr. Arief Alamsyah, MARS, Sp.KKLP - staf pengajar FKUB sekaligus peneliti utama kegiatan - saya diminta memilih santapan. Pilihan saya jatuh pada Hot Tea English Breakfast dan Sandwich.
Konon, Hot Tea English Breakfast adalah pilihan utama bagi banyak orang Inggris sebagai minuman penyegar pagi meski juga cocok untuk dikonsumsi sore hari. Barangkali karena suasana yang mendukung, atau mungkin karena kenangan akan budaya minum teh orang Inggris yang sederhana namun khidmat, tegukan pertama dari teh panas ini menghadirkan semacam kelegaan.
 
Nongkrong koordinasi enumerator Pengembangan Model Health Coaching di Nakoa Suhat Malang

Hot Tea English Breakfast
, perpaduan harmonis dari daun teh hitam Assam, Ceylon, dan Kenya, menawarkan rasa yang tegas namun bersahabat. Warnanya kecokelatan, jauh dari beningnya chamomile, mengandung karakter yang kuat, seolah memberi energi baru untuk mengawali percakapan atau merenungi pikiran yang berserak.
Sandwich yang menemani, tersaji hangat. Roti panggang keemasan dengan isian yang kaya - potongan daging asap, selada segar, irisan tomat, dan lapisan keju yang meleleh ringan. Sederhana namun penuh tekstur, ia menjadi pasangan yang sempurna untuk teh. 
Rasa gurih dari sandwich seakan diseimbangkan oleh rasa tannin dari teh yang bersifat sedikit pahit namun menyegarkan. Keduanya tidak saling mendominasi, melainkan saling menegaskan rasa: kenyang secara fisik, dan hangat secara batin.

Outlet menu Nakoa Suhat Malang

Tak sulit mengerti mengapa Nakoa Suhat menjadi pilihan banyak mahasiswa yang berkuliah di Kota Malang. Dengan jam operasional yang panjang, mulai dari pukul 10.00 WIB hingga larut malam, tempat ini menjadi oase bagi mereka yang mencari tempat nyaman untuk mengerjakan tugas, berkumpul bersama teman, atau sekadar melepas penat dari rutinitas. Tak hanya itu, suasananya yang estetis menjadikan Nakoa Suhat sebagai titik temu yang instagramable namun tetap terjangkau.
Dalam suasana yang penuh obrolan ringan dan diskusi koordinasi yang bersahaja, saya tersadar bahwa tempat ini menyimpan lebih dari sekadar makanan dan minuman. Ada banyak cerita tak terungkap, yang hadir dalam diam. 
Sebagaimana kata Lidia Longorio, seorang penulis, penyair, dan seniman multimedia, dalam buku puisi perdananya yang berisi renungannya sebagai pengamat kemanusiaan “Hey Humanity” (2019):

Sepotong sandwich dan segelas Hot Tea English Breakfast di meja Nakoa Suhat Malang


“Duduk di sana, di kedai kopi, saya melihat begitu banyak cerita di balik bibir orang-orang yang meninggalkannya tak terungkap.”
Di balik secangkir teh dan sepotong sandwich, terselip kisah. Kisah tentang pekerjaan yang ingin diselesaikan dengan lebih manusiawi, tentang ruang yang mengizinkan siapa pun merasa tenang, dan tentang pertemuan-pertemuan yang membawa perubahan.
Di Nakoa Suhat, cerita-cerita itu mungkin tak diucapkan. Tapi mereka hadir. Diam-diam. Bersama aroma teh yang mengepul, dan gigitan sandwich yang mengingatkan bahwa sesederhana apapun momen, ia bisa punya makna. *** [130825]


logoblog

Thanks for reading Secangkir Teh, Sepotong Sandwich, dan Sepenggal Cerita di Nakoa Suhat Malang

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog