Di sela kesibukan mengikuti “Pelatihan Health Coaching untuk Dokter dan Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas di Kabupaten Malang” yang berlangsung selama dua hari, 7 hingga 8 Agustus 2025, di Hotel Grand Kanjuruhan Kepanjen, penulis menjumpai tanaman berbunga merah muda mencolok tumbuh anggun di dekat pagar tembok sisi selatan, tepat di depan Meeting Room Gajayana.
Di Indonesia, tumbuhan itu dikenal dengan berbagai nama: bunga jepun, bunga mentega, dan bunga anis. Tumbuhan ini tumbuh berdampingan dengan pucuk merah (Syzygium myrtifolium) yang berjajar rapi dari timur ke barat, membentuk garis hijau-merah yang menyegarkan mata di tengah suasana pelatihan yang intensif.
Dengan tinggi antara 2 hingga 5 meter, bunga jepun sering dijumpai sebagai tanaman hias, pembatas pagar, atau penghias tepi jalan. Tak hanya cantik, tanaman ini juga memiliki struktur anatomi daun yang menarik: lapisan epidermisnya berlapis-lapis, menandakan kemampuannya beradaptasi dengan lingkungan panas dan kering.
![]() |
| Bunga jepun (Nerium oleander) |
Di tengah sesi diskusi dan praktik health coaching yang berlangsung dinamis, bunga jepun merah muda itu diam-diam menghadirkan jeda keindahan yang menenangkan. Sebuah momen kecil, namun menyimpan pesona dalam keseharian tugas promosi kesehatan.
Tanaman bunga jepun memiliki nama ilmiah Nerium oleander L. Nama genus Nerium berasal dari bahaya Yunani "nẽrion" (νήριον), yang berkaitan dengan "nẽros" (νηρός), yang berarti "air", karena tanaman ini lebih menyukai habitat lembap [
1NPark | Nerium oleander. (nd). https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/2/2/2264
]. Karena habitat alami bunga oleander di sepanjang sungai dan aliran air [2Nerium oleander. (2025, February 26). Discover Cyprus. https://cyprustravels.org/gentianales/nerium-oleander/
].Sedangkan, julukan khusus oleander dikatakan sebagai sebuah kata yang asal usulnya tidak pasti [
3Oleander - Etymology, Origin & Meaning. (n.d.). Etymonline. https://www.etymonline.com/word/oleander
]. Ada yang mengatakan oleander berasal dari bahasa Yunani dari gabungan kata “ollýo” (menghancurkan, membunuh) dan “anir” (manusia), yang menggambarkan dengan sangat gamblang bahaya tanaman ini.![]() |
| Kuncup bunga jepun (Nerium oleander) |
Menurut yang lain, tentu saja, bagian kedua berasal dari kemiripan daun tanaman ini dengan daun pohon zaitun (olea) [
4Stavros Niarchos Foundation Cultural Center. (n.d.). June 2022: Oleander, Nerium oleander. SNFCC. Retrieved August 17, 2025, from https://www.snfcc.org/en/events/june-2022-oleander-nerium-oleander/
]. Namun ada juga yang beranggapan bahwa nama spesies itu mungkin berasal dari bahasa Latin Akhir “lorandrum”, korupsi dari kata Yunani “rhododendron” = pohon merah muda, dengan kemungkinan merujuk pada warna bunganya yang paling sering muncul [5Puccio, P. (n.d.). Nerium oleander (M. Beltramini, Ed.). Monaco Nature Encyclopedia: Discover the Biodiversity. Retrieved August 17, 2025, from https://www.monaconatureencyclopedia.com/nerium-oleander/?lang=en
].Nama ilmiah Nerium oleander pertama kali diperkenalkan oleh botanis Swedia Carolus Linnaeus (1707-1778) pada tahun 1753, dan dipublikasikan dalam Species Plantarum, Exhibentes Plantas Rite Cognitas, Ad Genera Relatas, Cum Differentiis Specificis, Nominibus Trivialibus, Synonymis Selectis, Locis Natalibus, Secundum Systema Sexuale Digestas. (Tomus I), atau Sp. Pl. 1: 209 (1753).
Selain bersionim dengan Nerium indicum Mill., Nerium oleander mempunyai nama-nama umum (common names): common oleander, oleander, rose bay (Inggris); oleander (Swedia); Oleanderrosenherberre (Jerman); oleander (Belanda); laurelles, laurose, nérion, oléandre (Prancis); abelfa, laurel rosa, narciso (Spanyol); adelfo, nério, oloendro, sevadilha (Portugis); lauro roseo, oleandro, mazza di San Giuseppe (Italia); zakkum (Turki); dafla (Arab); bunga mentega, bunga jepun (Indonesia); jiā zhú táo shǔ, ōu zhōu jiā zhú táo (China); kadeinaru, misesusuwanson, seiyôkyôchikutô (Jepang); hyeop juk do (Korea); espirradeira (Brasil).
![]() |
| Daun bunga jepun (Nerium oleander) |
Tanaman bunga jepun (Nerium oleander) termasuk dalam famili Apocynaceae (suku kamboja-kambojaan) dan kisaran asli spesies ini biasanya dianggap mencakup seluruh cekungan Mediterania, membentang dari Spanyol dan Maroko ke Semenanjung Arab, termasuk juga Ethiopia dan Niger di Afrika dan Afghanistan, Iran, Irak, India dan Cina tengah di Asia.
Saat ini, oleander didistribusikan secara luas di seluruh dunia. Telah diperkenalkan di beberapa bagian lain Afrika dan di Azores, Jepang, Indonesia, Australia, Selandia Baru, Amerika Utara, Tengah dan Selatan [
6Lazzaro, L., Sarracco, E., Benesperi, R., & Coppi, A. (2017). A probable anthropic origin ofNerium oleanderL. (Apocynaceae) population in Montecristo island (Italy, Tuscany): evidence from loci polymorphism and ISSR analysis. Caryologia, 71(1), 50–57. https://doi.org/10.1080/00087114.2017.1410634
].Nerium oleander (bunga jepun) merupakan semak berkayu, tingginya mencapai 6 m, tetapi biasanya sekitar 1,5-3 m, dapat dipangkas menjadi pohon kecil. Daunnya mengilap dan tebal, dengan tulang daun tengah yang menonjol. Bentuknya lanset, tersusun berpasangan atau melingkar, masing-masing terdiri dari 3 helai di sepanjang batang berkayu.
![]() |
| Batang bunga jepun (Nerium oleander) |
Bunganya harum, merah muda (pink), dan mencolol, memiliki 5 kelopak, berkelompok di ujung setiap cabang. Buahnya berbentuk kapsul kecil yang sempit, terkulai dan seperti polong, terbelah saat kering untuk mengeluarkan biji yang halus. Biji tersebar oleh angin [
1NPark | Nerium oleander. (nd). https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/2/2/2264
].Bunga jepun (Nerium oleander) memiliki sejarah panjang dalam penggunaan etnobotani. Tanaman ini telah dimanfaatkan dalam berbagai pengobatan tradisional dan juga sebagai tanaman hias. Menurut Dioscorides, jika dikonsumsi dengan anggur, daun dan bunga jepun dapat menyelamatkan Anda dari gigitan serangga atau reptil beracun.
Catatan sejarah menunjukkan bahwa bangsa Mesopotamia, pada abad ke-15 Masehi, mempercayai khasiat penyembuhannya. Bangsa Babilonia menggunakan campuran oleander dan akar manis untuk mengobati "sakit kepala akibat anggur", sementara bangsa Persia kemungkinan meracuni kuda-kuda Alexander Agung dengan memasukkan daun oleander ke dalam air mereka.
![]() |
| Tanaman bunga jepun (Nerium oleander) dengan latar belakang tanaman pucuk merah di Hotel Grand Kanjuruhan, Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang |
Saat ini, bunga oleander digunakan dalam homeopati untuk mengatasi masalah jantung dan merupakan simbol bunga Hiroshima, karena bunga inilah yang berkembang pesat setelah bom atom menghancurkan kota tersebut [
4Stavros Niarchos Foundation Cultural Center. (n.d.). June 2022: Oleander, Nerium oleander. SNFCC. Retrieved August 17, 2025, from https://www.snfcc.org/en/events/june-2022-oleander-nerium-oleander/
].Rashan et. al. (2023) [
7Rashan, L. J., Özenver, N., Boulos, J. C., Dawood, M., Roos, W. P., Franke, K., Papasotiriou, I., Wessjohann, L. A., Fiebig, H.-H., & Efferth, T. (2023). Molecular Modes of Action of an Aqueous Nerium oleander Extract in Cancer Cells In Vitro and In Vivo. Molecules, 28(4), 1871. https://doi.org/10.3390/molecules28041871
] melaporkan bahwa di Timur Dekat dan Asia Selatan, tanaman ini juga telah digunakan dalam pengobatan tradisional sebagai obat herbal antiinflamasi, antidiabetik, dan antikanker serta sebagai obat herbal untuk gangguan pencernaan, malaria, kusta, penyakit mental, dan lain-lain. Tanaman ini merupakan ramuan obat dalam Ayurveda India dan Unani, serta dalam penelitiannya ditemukan bahwa ekstrak Nerium oleander mampu mengatasi kanker.Sementara itu, Kalita & Raina (2024) [
8Kalita, K., & Raina, D. (2024). Potential of Nerium oleander as a traditional medicine: A review of phytoconstituents and CNS-depressant properties. South African Journal of Botany, 173, 411–416. https://doi.org/10.1016/j.sajb.2024.08.015
] menjelaskan bahwa selama beberapa dekade, masyarakat telah memanfaatkan tanaman ini untuk khasiat obatnya. Akarnya telah digunakan untuk mengobati wasir, tukak lambung, kondisi kulit, herpes, dan infeksi kurap, serta kulit kayunya digunakan sebagai emetik, diuretik, tonik jantung, ekspektoran, dan diaforetik. *** [170825]






Tidak ada komentar:
Posting Komentar