Sepulang dari rapat kerja “Work Package Theme 1” bersama Tim Peneliti NIHR Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB), saya melangkah santai keluar dari Gedung A lantai 6 GPP FKUB, meninggalkan suasana akademik yang padat dengan gagasan dan rencana penelitian.
Agenda pribadi membawa saya menuju Malang Town Square (Matos) yang berada di Jalan Veteran No. 2 Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang, yang lokasinya tak begitu jauh dari tempat meeting tadi.
Tepat di depan Masjid Ibnu Sina, di antara Kampus UB dan Matos, sesuatu yang mencolok mata menghentikan langkah saya. Di pagar masjid, di antara hijaunya dedaunan biasa, mekar sekumpulan bunga berwarna merah-oranye terang dengan tenggorokan kuning menyala - indah dan menawan - seolah memantulkan warna langit senja. Itulah kali pertama saya melihat pesona Seemannia sylvatica, si “Matahari Terbenam Bolivia”.
![]() |
| Tanaman matahari terbit (Seemannia sylvatica) tumbuh di pagar Masjid Ibnu Sina di Jalan Veteran No. 8 Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang |
Dikenal juga dengan nama Gloxinia Sunset Bolivia, tanaman ini berasal dari kawasan Pegunungan Andes, membentang dari Bolivia hingga Peru. Seemannia sylvatica adalah tanaman tahunan berumpun dengan bunga berbentuk tabung yang mencolok, seakan menyimpan sinar matahari tropis di setiap kelopaknya. Daunnya berwarna hijau tua dan berbentuk tombak, memberi kontras elegan pada bunga-bunganya yang cerah.
Meskipun belum tercatat luas dalam penggunaan tradisional, tanaman ini telah lama menjadi favorit para pecinta tanaman hias, terutama sebagai penutup tanah yang menyukai tempat teduh, atau penghias pot gantung yang menyegarkan suasana.
Keunikan namanya pun membawa cerita: Seemannia diambil dari nama Berthold Carl Seemann (1825–1871), seorang botanis Jerman sekaligus penjelajah tumbuhan Amerika Selatan [
1Weber, A. & L.E. Skog (2007 onw.): The genera of Gesneriaceae. Basic information with illustration of selected species. Ed. 2. http://www.genera-gesneriaceae.at/genera/seemannia.htm
], sementara sylvatica berasal dari bahasa Latin “sylvaticus, -a, -um”, yang berarti "dari hutan", menegaskan habitat aslinya di alam liar pegunungan [2Eckel, P. M. (2023). A Grammatical Dictionary of Botanical Latin. Missouri Botanical Garden. https://www.mobot.org/mobot/latindict/keyDetail.aspx?keyWord=sylvaticus
].![]() |
| Bunga matahari terbit (Seemannia sylvatica) |
Di tengah hiruk-pikuk kota Malang, kehadiran bunga ini menjadi pengingat bahwa keindahan alam bisa hadir dalam bentuk yang sederhana - di tepi jalan, dalam senja yang tak tergesa, dan dari negeri yang jauh. Seemannia sylvatica bukan hanya bunga, tapi cermin kecil dari lanskap Bolivia yang menawan, yang kini turut mewarnai sudut kota Malang.
Spesies tanaman ini mila-mula diperkenalkan oleh botanis Jerman Carl Sigismund Kunth (1788-1850) pada tahun 1817 sebagai Gesneria sylvatica, dan dipublikasikan dalam Nova Genera et Species Plantarum: Quas In Peregrinatione Ad Plagam Aequinoctialem Orbis Novi Collegerunt, Descripserunt, Partim Adumbraverunt Amat. Bonpland et Alex. de Humboldt ; Ex Schedis Autographis Amati Bonplandi In Ordinem digessit Carol. Sigismund. Kunth. Accedunt Tabulae Aeri Incisae, Et Alexandri De Humboldt Notationes As Geographiam Plantarum Spectantes. (Tomus Secundus), atau Nov. Gen. Sp. [H.B.K.] 2: 393 [ed. quarto],316 [ed folio] (1817).
Kemudian pada tahun 1856, botanis Jerman Johannes Ludwig Emil Robert von Hanstein (1822-1880) memindahkan spesies Gesneria sylvatica ke genus Seemannia, sehingga menjadi nama sekarang Seemannia sylvatica.
![]() |
| Daun bunga matahari terbit (Seemannia sylvatica) |
Selain nama ilmiah (scientific preferred name), Seemannia sylvatica mempunyai nama-nama umum (common names): Bolivian sunset (Inggris); skogsgloxinia (Swedia); matahari terbenam Bolivia (Indonesia).
Tanaman matahari terbit (Seemannia sylvatica) termasuk dalam famili Gesneriaceae. Ia adalah spesies herba yang memiliki kebiasaan membentuk akar rimpang. Keindahan bunganya menjadikannya pilihan populer untuk taman, pot, dan sebagai tanaman hias.
Tanaman ini juga merupakan tanaman penutup tanah yang tumbuh rendah, cocok untuk lanskap di area bebas embun beku atau sebagai tanaman tambahan untuk taman batu dan bedeng teduh. Selain itu, tanaman ini digunakan untuk perbanyakan melalui stek batang, stek daun, atau rimpang. *** [090825]




Tidak ada komentar:
Posting Komentar