Di halaman rumah kader Posyandu Cempaka, Ani Wiji Astuti, yang beralamat di Dusun Maguan RT 11 RW 05, Desa Maguan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, tumbuh subur berbagai jenis tanaman anggrek. Suasana halaman tampak asri dan sejuk, terlebih saat beberapa anggrek tampak sedang bermekaran, menebar keindahan warna dan aroma yang lembut.
Di antara koleksi anggrek yang menghiasi pekarangan, selain anggrek popcorn (Oncicium sphacelatum), tampak mencolok kehadiran anggrek tanah berwarna ungu muda yang tak kalah indahnya. Tanaman ini dikenal dengan sebutan anggrek tanah karena tumbuh langsung dari media tanah, berbeda dari kebanyakan anggrek lain yang bersifat epifit (menempel di batang pohon).
![]() |
| Bunga anggrek tanah (Spathoglottis plicata) bermekaran |
Di Indonesia, anggrek tanah mempunyai sebutan lokal masing-masing: kupur (Gayo), angrek songkok, antel-antelan, djangkuawang (Jawa), buluh hutan (Manado), daun kora-kora, daun tana, ahaan (Ambon), kusu makaka, kusuma raka (Ternate), lalagu (Halmahera).
Anggrek tanah memiliki batang yang kokoh dan tegak, menopang daun-daun panjang dan lebar yang tampak segar menghijau. Bunganya muncul dari ujung batang, memamerkan gradasi warna ungu, merah muda, hingga putih, tergantung varietasnya.
Bentuk bunganya khas seperti kipas dengan lima kelopak bunga yang melebar simetris. Tak hanya indah dipandang, anggrek tanah juga memancarkan aroma harum yang lembut dan menyenangkan, serta mampu bertahan mekar selama beberapa minggu.
![]() |
| Pseudobulb anggrek tanah (Spathoglottis plicata) |
Bagi kader Ani, merawat anggrek bukan sekadar hobi, tetapi juga bentuk kecintaan terhadap keindahan alam dan cara untuk memberi sentuhan asri di lingkungan sekitar Posyandu. “Melihat bunga-bunga ini mekar seperti menyambut warga yang datang ke Posyandu. Jadi tambah semangat melayani,” ujarnya sambil tersenyum.
Anggrek tanah memiliki nama ilmiah Spathoglottis plicata Blume. Nama genus Spathoglottis berasal dari bahasa Yunani dari gabungan kata “spathé” (sarung, seludang) dan “glotta, -is” (lidah), merujuk pada lobus bibir tengah yang luar biasa lebar [
1Gee, G. Y. (n.d.). Spathoglottis. Gary Yong Gee - Orchids. Retrieved September 22, 2025, from https://orchids.yonggee.name/genera/spathoglottis
]. Sedangkan, julukan khusus plicata berasal dari bahasa Latin “plicatus” (terlipat atau berlipit), mengacu pada permukaan daun spesies ini [2Atlas of Living Australia. (n.d.). Spathoglottis plicata : New Guinea Ground Orchid . Atlas of Living Australia. Retrieved September 22, 2025, from https://bie.ala.org.au/species/https://id.biodiversity.org.au/taxon/apni/51413271
].Nama ilmiah Spathoglottis plicata pertama kali oleh botanis Belanda kelahiran Jerman Carl Ludwig Blume (1796-1862) pada tahun 1825, dan dipublikasikan Bijdragen Tot De Flora Van Nederlandsch Indië (7de Stuk), atau Bijdr. Fl. Ned. Ind. 8: 401 (1825).
![]() |
| Bunga anggrek tanah (Spathoglottis plicata) ketika tersiram rintik-rintik hujan saat kegiatan di Posyandu Cempaka, Desa Maguan |
Selain nama binomial, Spathoglottis plicata mempunyai nama-nama umum (common names): boat orchid, grapette, palm orchid, Philippine ground orchid (Inggris); spatoglottis (Swedia); gefaltete Spatelzunge (Jerman); orquídea-grapette, orquídea-violeta (Portugis); anggrek tanah (Indonesia); san zi tong (China).
Anggrek tanah (Spathoglottis plicata) termasuk dalam famili Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan), dan berasal dari bioma beriklim tropis basah dengan rentang sebaran mulai dari kawasan Asia tropis dan subtropis hingga Pasifik.
Spathoglottis plicata (anggrek tanah) memiliki akar serabut, batang tegak dengan umbi semu (pseudobulb), daun tunggal memanjang mirip pita, bunga majemuk dalam tandan, dan buah kapsul berisi biji kecil. Ciri khasnya adalah pertumbuhan terestrial (di tanah), daunnya berkerut atau berlipat, dan bunga berwarna ungu atau merah muda dengan struktur labellum yang menjadi pembeda dari bunga lain.
![]() |
| Tanaman anggrek tanah (Spathoglottis plicata) di depan teras Posyandu Cempaka, Dusun Maguan RT 11 RW 05 Desa Maguan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang |
Spathoglottis plicata merupakan salah satu jenis anggrek yang banyak terdapat di Indonesia, memiliki manfaat medis. Rebusan daunnya berkhasiat untuk melawan rematik. Kompres hangat yang dioleskan pada bagian yang terinfeksi dapat mengeluarkan nanah, meredakan nyeri, dan melancarkan sirkulasi darah [
3Friesen, A., & Friesen, B. (2012). The Herbal Power of Orchids (1st ed.). Verlag C.H. Beck. https://beckassets.blob.core.windows.net/product/readingsample/10828971/9783863710514_excerpt_003.pdf
]. Masyarakat lokal di sekitar Danau Toba (Sumatera Utara) memanfaatkan pasta atau jus Spathoglottis plicata untuk mengobati rematik, sakit telinga maupun untuk menyegarkan wajah dengan cara dioleskan (topical) [
4Aswandi, A., & Kholibrina, C. R. (2021). Ethnomedicinal properties of orchidaceae by local communities in Lake Toba region, North Sumatra, Indonesia. In Earth and Environmental Science (Vol. 914, pp. 1–7). Purpose-Led. https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/914/1/012056/pdf
], atau di India digunakan dalam bentuk panas sebagai obat pencahar [5Gupta, A., & Naorem, A. (2024). Medicinally important orchids of Northeast India: traditional knowledge and scientific validation. Indian Journal of Traditional Knowledge, 23(7), 638–654. https://doi.org/10.56042/ijtk.v23i7.1815
].Berdasarkan hasil penelitian Holle et. al. (2015) [
6Holle, M. J. M., Puspitasari, H. D., Satryo, A., Ningrum, W. D. A., Sudigyo, D., & Nuriliani, A. (2015). CYTOTOXIC EFFECT OF AQUADEST, ETHANOLIC, AND CHLOROFORM EXTRACTS OF Spathoglottis plicata Blume ON BREAST CANCER CELLS LINE (T47D CELLS). KnE Life Sciences, 2(1), 64–69. https://doi.org/10.18502/kls.v2i1.118
] dapat dilaporkan bahwa daun anggrek tanah (Spathoglottis plicata) memiliki potensi sedang untuk dikembangkan sebagai agen antikanker, terutama pada kanker payudara. *** [230925]





Tidak ada komentar:
Posting Komentar