Minggu, Desember 21, 2025

Dypsis decaryi, Palem Segitiga yang Daunnya Berujung Terkulai

  Budiarto Eko Kusumo       Minggu, Desember 21, 2025
Selesai sarapan di Vetro Restaurant, The Golkonda Resorts & Spa, pada hari kedua Writing Workshop, Jumat (12/12), saya menyempatkan diri berjemur sebentar di tepi kolam renang yang lokasinya berdampingan dengan restoran tersebut. 
Matahari pagi menyentuh permukaan air dengan lembut, memantulkan kilau yang menenangkan. Di momen jeda itulah, saya sempat melihat sebuah tanaman yang berdiri tak jauh dari kursi santai, yaitu sebatang palem dengan siluet yang tidak biasa.
Tanpa sengaja, tempat duduk saya berdekatan dengan palem segitiga. Pohonnya belum besar, namun sudah berbuah. Daunnya panjang menjulang, tumbuh tegak dari batang, lalu melengkung anggun ke luar sekitar satu meter dari ujungnya.
 
Pohon palem segitiga (Dypsis decaryi) tumbuh di tepian kolam renang The Golkonda Resorts & Spa, Gandipet, Hyderabad, Telangana, India

Pangkal daunnya tersusun rapi dalam tiga kolom vertikal pada batang utama, membentuk penampang segitiga yang khas. Warna daun hijau kelabu kebiru-biruan, dengan helaian yang tampak bergantung dan seolah menari pelan ketika disentuh angin kolam.
Palem ini dikenal dengan nama ilmiah Dypsis decaryi (Jum.) Beentje & J. Dransf. Nama genus Dypsis berasal dari bahasa Yunani “dypto, dyptein” yang berarti “menyelam” atau “menukik”, merujuk pada cara daun-daunnya terkulai dan bergoyang [
1Chlorobase. (n.d.). Dypsis genus. Chlorobase. Retrieved December 20, 2025, from https://chlorobase.com/us/plants/dypsis
,
2Greening, Landscape and Tree Management. (n.d.). Triangle palm. Greening, Landscape and Tree Management; Development Bureau. Retrieved December 20, 2025, from https://www.greening.gov.hk/en/community-outreach/qrcode-tree-labels/index_id_128.html
]. 
Sementara itu, epitet spesifik decaryi diberikan untuk menghormati penemunya, naturalis Prancis Raymond Decary (1891–1973), yang mendedikasikan hampir seluruh kariernya untuk meneliti flora Madagaskar [
3Puccio, P. (n.d.). Dypsis decaryi . Monaco Nature Encyclopedia: Discover the Biodiversity. Retrieved December 20, 2025, from https://www.monaconatureencyclopedia.com/dypsis-decaryi/?lang=en
].

Kumpulan bunga palem segitiga (Dypsis decaryi) dalam tandan

Spesies ini pertama kali dideskripsikan oleh botanis Prancis Henri Lucien Jumelle (1866–1935) pada tahun 1933 dengan nama Neodypsis decaryi, dan dipublikasikan dalam Annales du Musée Colonial de Marseille
Enam dekade kemudian, pada tahun 1995, botanis Belanda Henk Jaap Beentje (1951–) bersama John Dransfield (1945–), Kepala Penelitian Palem di Royal Botanic Gardens, Kew, merevisi klasifikasinya dan memasukkannya ke dalam genus Dypsis. Revisi tersebut dipublikasikan dalam karya monumental The Palms of Madagascar, sehingga nama resminya menjadi Dypsis decaryi seperti yang dikenal saat ini.
Selain nama ilmiah, Dypsis decaryi memiliki beragam nama umum di berbagai belahan dunia: three-sided palm atau triangle palm (Inggris), Dreieckspalme (Jerman), driehoekspalm (Belanda), palmier triangle (Prancis), palmera triangular (Spanyol), palmeira-triangular atau palmeira-três-quinas (Portugis), lafa atau laafa (Madagaskar), palem segitiga (Indonesia), serta sānjiǎo yēzǐ di Tiongkok.

Segerombol buah muda palem segitiga (Dypsis decaryi)

Palem segitiga (Dypsis decaryi) termasuk dalam famili Arecaceae (suku pinang-pinangan) dan merupakan spesies endemik Madagaskar. Di habitat aslinya, palem ini tumbuh di wilayah terbatas di bagian selatan pulau, menghuni hutan atau semak belukar pada tanah berbatu. Keunikannya terletak pada kebiasaan pertumbuhan daun yang, jika dilihat dari atas, menyebar ke tiga arah membentuk segitiga sempurna - sebuah geometri alami yang jarang ditemui pada palem lain.
Dengan penampilannya yang eksotis dan ukuran yang relatif kompak, Dypsis decaryi (palem segitiga) menjadi elemen lanskap yang mencuri perhatian di taman-taman tropis, termasuk di lingkungan The Golkonda Resorts & Spa, Hyderabad, India. 
Dalam kajian etnobotani, palem ini umumnya dikenal sebagai tanaman hias. Atribut utamanya terletak pada daun yang panjang, tumbuh tegak lalu melengkung keluar, serta warna keabu-abuan yang memberi kesan elegan dan modern. Meski demikian, daunnya juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan atap jerami, dan buahnya dilaporkan dapat dimakan [
4A, Shah, Rahim, S., Bhatti, K., Khan, A., Din, N., Imran, M., Mohsin, M., Ishtiaq, M., Nabila, A., Ansari, A., Hussain, S., Zafar, M., Mushtaq, M., Mumtaz, E., & Iqbal, J. (2015). Ethnobotanical study and conservation status of trees in the district Sargodha, Punjab, Pakistan. Phyton, 84(1), 34–44. https://doi.org/10.32604/phyton.2015.84.034
].

Batang palem segitiga (Dypsis decaryi)

Menariknya, perhatian ilmiah terhadap palem ini tidak berhenti pada aspek estetika. Penelitian Torres et. al. (2019) [
5Torres, M. É. L. M., Brandão-Costa, R. M. P., Santos, J. V. de O., Cavalcanti, I. M. F., Silva, M. M. da, Nascimento, T. P., Nascimento, C. de O., & Porto, A. L. F. (2019). DdeL, a novel thermostable lectin from Dypsis decaryi seeds: Biological properties. Process Biochemistry, 86, 169–176. https://doi.org/10.1016/j.procbio.2019.07.021
] melaporkan penemuan lektin baru yang diekstrak dari biji Dypsis decaryi. Senyawa ini menunjukkan berbagai aktivitas biologis, antara lain antibakteri, antijamur, sitotoksik, dan akarisida. 
Studi-studi ilmiah terbaru bahkan mengindikasikan potensi penggunaan medis di masa depan, terutama dari bijinya, dengan sifat antimikroba, akarisida (pembasmi tungau), serta kemungkinan aktivitas antiinflamasi dan antidiabetes. Meski penggunaan tradisionalnya belum banyak terdokumentasi, fokus riset modern pada senyawa bioaktifnya membuka peluang baru bagi aplikasi farmasi.
Di tepi kolam itu, di antara jeda sarapan dan desir angin pagi, palem segitiga berdiri sebagai pengingat bahwa keindahan lanskap bukan sekadar hiasan. Ia menyimpan cerita evolusi, sejarah penemuan, hingga potensi ilmiah yang masih terus digali - sebuah pertemuan harmonis antara estetika dan pengetahuan. *** [211225]


logoblog

Thanks for reading Dypsis decaryi, Palem Segitiga yang Daunnya Berujung Terkulai

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog