Pemerintah Indonesia menerapkan e-MITRA: Unit Pelaksana Proyek Mobile Money (e-MITRA) di Indonesia melalui perusahaan-perusahaan dan individu yang memenuhi syarat untuk melakukan riset pasar kualitatif dan kuantitatif untuk memperoleh data primer dari segmen populasi tertentu di Indonesia. Fokus penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana segmen penduduk berpenghasilan rendah dan tak memiliki rekening bank tertentu menganggap penggunaan kartu pra-bayar terkait dengan produk branchless mobile banking dan mengidentifikasi tingkat penerimaan yang potensial, dengan mengadopsi dan meningkatkan aktivitas yang potensial pula.
e-MITRA adalah proyek pemerintah yang telah menerima dukungan finansial dari USAID dan International Finance Corporation (IFC). Pekerjaan yang akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan keadaan di lapangan sehingga dapat diperoleh gambaran sebaran penduduk yang belum tersentuh oleh Bank dan lembaga keuangan setingkat bank.
Saat memberikan materi Seksi A (Foto: 04/05/2014) |
Indonesia, sebagai bangsa, telah membuat komitmen untuk inklusi keuangan. Saat ini, lebih dari 50 % dari populasi di Indonesia yang belum terjangkau. Salah satu sarana untuk memfasilitasi inklusi keuangan adalah pengenalan branchless banking. Branchless banking adalah cara untuk menyediakan jasa keuangan yang memanfaatkan penggunaan teknologi dan agen pihak ketiga untuk memberikan layanan keuangan, sehingga menghilangkan penghalang dan menawarkan struktur biaya yang lebih rendah untuk pengiriman jasa keuangan. Di Indonesia, bank sedang mengembangkan produk branchless banking yang memanfaatkan penggunaan ponsel, karyawan non-bank dan lembaga-lembaga independen sebagai agen.
Peserta pelatihan penelitian kuantitatif e-MITRA (Foto: 04/05/2014) |
Proyek e-MITRA dirancang untuk membantu dalam pengembangan strategi yang mengarah pada pertumbuhan dan skala layanan keuangan secara mobile platform (MFS), termasuk agen produk perbankan di Indonesia, untuk menyediakan alat-alat konkret untuk menciptakan strategi MFS dan, akhirnya, untuk membantu mendorong momentum dalam mempersembahkan sektor swasta melalui produk MFS yang ekonomis. Salah satu komponen kunci dari program e-MITRA adalah dengan menyelenggarakan penelitian untuk mengumpulkan data yang dapat memberikan wawasan dalam mendesain produk MFS dan dengan mengadopsi pelanggan dan masyarakat miskin yang tidak memiliki rekening bank.
Karena produk MFS mewakili wilayah produk jasa keuangan yang baru di Indonesia, dirasa ada kekurangan dalam hal penelitian di daerah-daerah kritis yang secara berkelanjutan dan penggunaan produk MFS oleh masyarakat menengah ke bawah dan tak memiliki rekening bank di Indonesia.
Live respondent penelitian kuantitatif e-MITRA (Foto: 05/05/2014) |
Dalam penelitian ini, Regional Economic Development Institute (REDI) bekerja sama dengan Technology Research Project Corporate (TRPC) Singapore. Lokasi Market Research on the Value Proposition of Offering a Pre-paid Card Linked to a Mobile Branchless Banking Product in Indonesia for Both the Unbanked and Registered Agent Banking Customers (Riset Pasar Pada Proposisi Nilai Yang Ditawarkan Melalui Kartu Pra-Bayar Terkait Dengan Produk Branchless Banking Berbasis Ponsel Di Indonesia) ini ada di 6 provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara.
Ada 2 penelitian yang ditugaskan kepada REDI oleh TRPC Singapore terkait proyek ini, yaitu penelitian kualitatif dan kuantitatif. Sesuai dengan proposal, saya mendapat tugas sebagai Fasilitator dalam penelitian kualitatif, dan Field Supervisor dalam penelitian kuantitatif.
Training untk Fasilitator diselenggarakan di Ruang Pertemuan Kantor REDI yang bealamatkan di Jalan Arif Rahman Hakim No. 152 Galaxi Bumi Permai Blok B1-03 Surabaya, selama dua hari yaitu 20 Februari hingga 21 Februari 2014.
Live respondent penelitian kualitatif e-MITRA/FGD Banked (Foto: 23/02/2014) |
Yang memberikan pelatihan dari TRPC Singapore adalah Dr. John Ure (Director) dan Dr. Yoonee Jeong (Business Development Director). Translatornya adalah Manajer Survey Erlyn Yuly Astuti, S.E., M.Si.
Lalu, mulai tanggal 22 sampai dengan tanggal 24 Februari 2014, dua Tim Fasilitator yang akan turun lapangan melakukan identifikasi target peserta di Kota Surabaya.
Selasa (25/02/2014), Tim 1 melaksanakan FGD Unbanked di Balai RW 01 Keluruhan Semolowaru, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya. Tim 1 terdiri dari saya, Dasriyamto (Note Taker), dan Febrianto (Asisten). Sementara, Tim 2 melakukan FGD untuk Banked.
Rabu (26/02/2014) Tim 1 dan 2 berangkat menuju ke lokasi penelitian yang telah ditentukan oleh Kantor REDI. Saya yang tercantum dalam Fasilitator Tim 1 mendapat enumeration area (EA) di Jakarta dan Medan.
Lapangan selesai pada tanggal 16 Februari 2014, namun transkripnya baru selesai pada tanggal 2 April 2014 di Kantor REDI.
Live respondent penelitian kualitatif e-MITRA/FGD Unbanked (Foto: 23/02/2014) |
Selang sebulan, diadakan pelatihan untuk Tim Penelitian Kuantitatif. Kalau pada penelitian kuantitatif hanya ada 2 Tim yang masing-masing terdiri hanya 2 orang saja, sedangkan untuk penelitian kuantitatif ini terdiri atas 6 Tim, yaitu A, B, C, D, E, dan F. Saya menangani Tim A yang membawahi wilayah Jabodetabek 1, yaitu Jakarta, Bogor, dan Depok. Satu Tim ada Field Supervisor, Data Editor, dan 5 enumerator.
Training untuk penelitian kuantitatif ini diadakan di Country Heritage Resort Hotel yang terletak di Jalan Nginden Intan Utara No. 7 Kelurahan Nginden Jangkungan, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya, dari tanggal 3 hingga 5 Mei 2014. Jaraknya sekitar 3,3 kilometer dari Kantor REDI.
Dalam training, saya yang juga terlibat dalam pembuatan Pedoman Market Research on the Value Proposition of Offering a Pre-paid Card Linked to a Mobile Branchless Banking Product in Indonesia for Both the Unbanked and Registered Agent Banking Customers, atau yang biasa dikenal dengan e-MITRA TRPC ini, mendapat tugas untuk memberikan materi Seksi A: Informasi Responden yang terdiri item A.1 sampai A.24.
Setelah selesai training pada 5 Mei 2014, esok harinya Tim A yang terdiri dari saya (Field Supervisor), Santoso Widodo (Data Editor), Faqaidus Saukah (enumerator), Suhariadi (enumerator), Erwan Ahmadi (enumerator), Dian Fitriyanto (enumerator), dan Rahmad Suciyono (enumerator), berangkat dari Bandara Juanda Surabaya dengan pesawat Lion Air menuju ke Bandara Soekarno Hatta Jakarta.
Di Jabodetabek, Tim A akan mengerjakan wilayah pencacahan (wilcah) Cipedak (Jagakarsa, Jakarta Selatan), Mampang Prapatan (Mampang/Jakarta Selatan), Pancoran Mas (Depok), Pondok Petir (Sawangan/Depok), Bubulak (Bogor Barat/Bogor), dan Cilendek Timur (Bogor Barat/Bogor). ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar