Minggu, April 09, 2023

Kisah Qarun Yang Suka Flexing Pada Zaman Nabi Musa

  Budiarto Eko Kusumo       Minggu, April 09, 2023
Sun glasses and Hermes bag (Ilustrasi gambar: Photo via Unsplash By Tamara Bellis)

Fenomena istri dan anak pejabat yang doyan pamer kekayaan alias flexing, tengah menjadi sorotan masyarakat. Unggahan sosial media pelaku flexing biasanya dipenuhi barang-barang dari merek ternama, mulai dari tas Hermes, mobil sport hingga liburan mewah di kapal pesiar. Mereka memanfaatkan sosial media untuk membuat perilaku ini semakin terlihat.
Budaya pamer kekayaan sebenarnya sudah ada sejak dahulu. Pada masa kerasulan Musa ‘Alaihissalam, ada kisah seseorang yang cukup melegenda sebagai sosok yang gemar flexing. Namanya Qarun. Qarun adalah sepupu Nabi Musa ‘Alaihissalam. Dia anak dari Yashar yang merupakan adik kandung Imran, ayah Nabi Musa ‘Alaihissalam.
Karena itu Qarun pun masih memiliki garis keturunan kepada Nabi Yaqub. Karena Qarun maupun Musa merupakan cucu dari Quhas, putra Lewi. Sedang Lewi bersaudara dengan Nabi Yusuf, keduanya adalah anak Nabi Yaqub. Lengkapnya Qarun bin Yashar bin Quhas bin Lewi bin Yaqub bin Ishaq bin Ibrahim.
Qarun dikenal memiliki suara merdu saat membaca Taurat. Awalnya Qarun sangat miskin dan mempunyai banyak anak. Qarun meminta pada Nabi Musa untuk mendoakannya agar diberi harta kekayaan yang banyak. Doa Nabi Musa pun dikabulkan Allah Subhanahu wa ta’ala sehingga Qarun pun menjadi orang yang kaya raya.
Kisah-kisah seputar kekayaan Qarun tersebar di seluruh negeri. Qarun sangat kaya melebihi arti kata itu, dan memiliki simpanan emas serta uang, sehingga kunci brankasnya sangat berat dan sulit untuk dipindahkan oleh manusia. Begitu sulitnya sehingga dibutuhkan enam puluh bagal untuk memindahkan kunci tersebut. 
Qarun juga selalu mengenakan pakaian yang mewah. Pakaiannya berupa jubah-jubah mewah yang paling mahal di zaman itu. Ia juga memiliki banyak kuda, pengawal, dan istana. Ia pergi ke depan orang-orangya dengan kemewahan yang luar biasa – ada pelayan yang mengiringinya bak raja, pakaian mewah, dan menunggang kuda. Ketika orang-orang menginginkan kehidupan dunia melihatnya, mereka ingin memiliki yang sama dan bertanya-tanya “Betapa besar kekayaannya!”
Sebenarnya banyak dari orang-orang saleh pengikut Nabi Musa yang telah berulang kali menasehatinya agar jangan suka pamer kekayaannya kepada orang lain. Qarun malah menjadi bengal dan sombong. Dia mengaku bahwa kekayaannya itu, semua berkat kepintarannya (ilmunya). Dia seakan-akan lupa bahwa dia dulu pernah meminta didoakan oleh Nabi Musa agar menjadi kaya.
Qarun juga bersekutu dengan Fir’aun. Qarun ditunjuk untuk menangani para budak Yahudi saat itu dan memungut pajak dari rakyatnya sendiri, yaitu Bani Israel. Qarun menggunakan kekuatan yang diberikan Fir’aun untuk merebut kekayaan dari banyak orang.
Qarun yang dulunya piawai dalam melantunkan Taurat, berubah menjadi orang hubbud dunya (cinta dunia). Dia menjadi tidak beriman, dan enggan membantu orang lain yang membutuhkan dan tidak mau mengeluarkan zakat. Dia menjadi orang bagha. Kata bagha bermakna melakukan perbuatan yang melampaui batas.
Kelakuan ini membuat Allah menjadi murka. Allah Subhanahu wa ta’ala pun menurunkan azab pada Qarun. Dia lenyap ditelan bumi bersama seluruh hartanya. Itulah kenapa setiap orang yang menemukan harta dari dalam bumi disebut dengan harta karun, artinya harta milik Qarun.
Kisah Qarun diabadikan dalam Al Qur’an sebanyak empat kali, dua kali di surah Al-Qasas (Kisah), satu kali di surah Al ‘Ankabut (Laba-laba), dan satu kali di surah Al Mu’min.
Dari kisah Qarun tersebut dapat dipetik pelajaran bahwa ada faktor utama yang menyebabkan seseorang berpaling dari hidayah dan kebenaran sehingga terjerumus pada kemurtadan, yaitu mengikuti gaya hidup hedonisme. *** [090423]


logoblog

Thanks for reading Kisah Qarun Yang Suka Flexing Pada Zaman Nabi Musa

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog