Rabu, April 12, 2023

Coccinella transversalis, Kepik Mungil Yang Berperan Dalam Pengendalian Hayati

  Budiarto Eko Kusumo       Rabu, April 12, 2023
Coccinella transversalis sedang bertengger di tangkai bunga tanaman Kuping gajah di teras Sekretariat SMARThealth Kepanjen

Sore kemarin bersih-bersih halaman belakang Sekretariat SMARThealth Kepanjen. Saat mencabuti gulma, saya melihat seekor kepik. Kepik adalah kumbang mungil dengan ciri khas berupa cangkang sayap berwarna merah atau oranye dengan bintik hitam, tetapi ada banyak pola yang berbeda. Jumlah bintik tersebut yang membedakan antara banyak spesies yang ada saat ini. Diperkirakan ada sekitar 5.000 spesies di bumi.
Ukuran hewan ini kecil dan bentuknya lucu, sekilas seperti mote (manik-manik). Punggungnya yang memiliki warna cerah merah atau oranye ditambah dengan warna bintik-bintik hitam sungguh menarik perhatian yang melihatnya. 
Banyak orang suka menangkap dan mengoleksi kepik karena tertarik akan motif dan corak sayapnya yang beraneka ragam. Sayap kepik dengan cangkang yang sangat keras ini tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk terbang saja namun juga digunakan sebagai perlindungan diri dari musuh.
Dalam entomologi (ilmu yang mempelajari tentang serangga), warna cerah dan bintik hitam pada cangkang kepik berfungsi untuk menakuti pemangsanya dan menandakan kumbang kepik itu tak enak dimakan dan beracun bagi predatornya.
Nama ilmiah kepik ini adalah Coccinella transversalis dari famili Coccinellidae dan ordo Coleoptera. Sedangkan, nama umumnya adalah transverse ladybird beetle (kumbang kepik melintang) [
1https://www.uniprot.org/taxonomy/419959
]. Ada juga yang menyebut dengan kumbang koksi. Di Amerika, kepik disebut ladybug, dan di Inggris dikenal dengan ladybird.
Kepik melintang pertama kali dideskripsikan oleh entomolog Denmark Johan Christian Fabricius pada tahun 1781 sebagai Coccinella transversalis dan masih menggunakan nama aslinya. Uraian Fabricius mendahului penamaan spesies ini oleh seorang naturalis Swedia Carl Peter Thunberg sebagai Coccinella repanda beberapa bulan kemudian [
2https://en.wikipedia.org/wiki/Coccinella_transversalis
]. Oleh karena itu, kumbang kepik melintang juga dikenal dengan Coccinella transversalis Fabricius, 1781.
Coccinella transversalis banyak dijumpai tersebar luas di wilayah Asia-Pasifik, mulai dari India hingga Polinesia, seperti Australia, Tasmania, Selandia Baru, Papua Nugini, Vanuatu, Kepulauan Solomon, Kepulauan Fiji, Mikronesia, Kepulauan Cook, Wallis & Futuna, dan Polinesia Prancis. 
Di Kaledonia Baru, kepik ini adalah spesies umum baik di pantai maupun dataran tingginya. Selain itu, juga dijumpai di Isle of Pines, Kepulauan Belep, Kepulauan Loyalty, Surprise, Pulau Chesterfield dan Walpole [
3Nattier, Romain, Jourdan, Hervé, Mille, Christian & Chazeau, Jean, 2015, An annotated checklist of the Coccinellidae (Coleoptera) from New Caledonia, pp. 301-331 in Zootaxa 4058 (3) on pages 304-305, DOI: 10.11646/zootaxa.4058.3.1, http://zenodo.org/record/236980
].
Coccinella transversalis, si kumbang kepik mungil ini berperan penting dalam pengendalian hayati. Pengendalian hayati merupakan salah satu komponen terpenting dalam pengelolaan hama terpadu untuk mencapai pengelolaan hama tanaman yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Pemangsa Coccinella, Coccinella transversalis adalah predator efisien yang dikenal karena nafsu makannya pada hama tanaman [
4RAKSHITH, H. S., SUROSHE, S. S., CHANDER, S., BHAGYASREE, S. N., & VENKANNA, Y. (2021). Bionomics of transverse ladybird beetle, Coccinella transversalis on cowpea aphid, Aphis craccivora. The Indian Journal of Agricultural Sciences, 91(9), 1368–1372. https://doi.org/10.56093/ijas.v91i9.116091
].
Predator satu ini suka memakan hama berupa serangga kecil seperti kutu kebul, kutu daun, thrips (serangga kecil bersayap hitam yang menghisap getah tanaman dan dapat menjadi hama tanaman hias maupun pangan yang serius), dan banyak lagi. 
Bahkan larva kepik memiliki makanan utama yang serupa dengan kepik dewasa. Kemampuan memangsa Coccinella transversalis tergolong tinggi, baik pada stadium imago maupun larva hingga menjadi kepik dewasa.
Mungkin karena itu, orang suka dengan kepik. Seekor kepik bisa menyantap sekitar 50-60 serangga pemakan tanaman dalam sehari. Hingga ia mati, yang disantap ribuan. Karena itulah, kepik disukai dalam pemberantasan serangga tanaman yang merugikan yang dilaksanakan secara biologis. Tanpa menggunakan bahan kimia, petani bisa memerangi serangga merugikan tersebut. *** [120423]


logoblog

Thanks for reading Coccinella transversalis, Kepik Mungil Yang Berperan Dalam Pengendalian Hayati

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog