Berdempetan dengan Aster tataricus, tanaman melati Jepang tumbuh dengan subur di sebelah barat kedai rujak cingur yang berada di Jalan Sidoluhur, Dusun Lemah Duwur, Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Tanaman melati Jepang ini memiliki empat kelopak warna hijau muda dengan mahkota berwarna putih susu dan ungu. Sama seperti bunga melati lainnya, melati Jepang memiliki aroma wangi dan bentuk yang indah.
Dalam bahasa Inggris, tanaman melati Jepang dikenal dengan false eranthemum atau graptophyllum. Orang Kiribati menamai te iaro atau te roti. Orang Tokelau menjuluki suipi, dan orang Tuvalu menyebutnya lakauuli [
1Duenas-Lopez, M. A. (2022) ‘Pseuderanthemum carruthersii (false eranthemum)’, CABI Compendium. CABI International. doi: 10.1079/cabicompendium.66127652.
].Bunga melati Jepang (Pseuderanthemum carruthersii) bermekaran disamping kedai rujak cingur di Jalan Sidoluhur, Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang |
Tanaman melati Jepang berasal dari Polinesia, yaitu subwilayah dari Oseania, yang terdiri dari 1.000 pulau yang terpencar di sepanjang Samudera Pasifik bagian tengah hingga selatan. Tanaman ini memiliki nama ilmiah Pseuderanthemum carruthersii (Seem.) Guill.
Nama genus Pseuderanthemum berasal dari bahasa Latin dari gabungan kata “pseudo” (palsu, tidak benar) dan “eranthemum” (nama genus Eranthemum). Jadi, Pseuderanthemum berarti Eranthemum palsu atau tiruan [
2https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/2/3/2367
]. Sedangkan, julukan khusus spesies carruthersii disematkan untuk menghormati William Carruthers (1830-1922), seorang ahli botani dari Skotlandia.Spesies Pseuderanthemum carruthersii pertama kali dideskripsikan secara ilmiah oleh Berthold Carl Seemann (1825-1871), seorang ahli botani dan pelancong Jerman, pada tahun 1865 sebagai Eranthemum carruthersii, dalam Flora Vitiensis: A Description of The Plants of the Viti or Fiji Islands, with An Account of Their History, Uses, and Properties. Volume 1 [
3Seemann, Berthold & Fitch, Walter Hood. (1865). Flora Vitiensis: A Description of The Plants of the Viti or Fiji Islands, with An Account of Their History, Uses, and Properties. V. 1. London: L. Reeve & Co. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/9672
].Tanaman melati Jepang (Pseuderanthemum carruthersii) tubuh subur setinggi 1 meter |
Kemudian direvisi dan direklasifikasi oleh André Louis Joseph Edmond Armand Guillaumin (1885-1974) pada tahun 1948 menjadi Pseuderanthemum carruthersii dalam Annales du Musée Colonial de Marseille sér. 6, 5-6: 48, atau yang biasa disingkat Ann. Mus. Colon. Marseille sér. 6, 5-6: 48 (1948) [
4Pseuderanthemum carruthersii (Seem.) Guill. in GBIF Secretariat (2022). GBIF Backbone Taxonomy. Checklist dataset https://doi.org/10.15468/39omei accessed via GBIF.org on 2023-08-17.
].André Guillaumin adalah seorang ahli botani Prancis. Ia pernah menjadi Wakil Direktur Laboratorium Budaya Museum Nasional Sejarah Alam (Culture Laboratory of the National Museum of Natural History) di Paris dan Sekretaris-Editor Masyarakat Hortikultura Nasional (National Horticultural Society) Prancis [
5https://data.bnf.fr/fr/12486261/andre_guillaumin/
].Pseuderanthemum carruthersii adalah spesies dalam genus Pseuderanthemum yang berisi antara 34 dan 164 spesies dan termasuk dalam famili Acanthaceae [
6https://en.hortipedia.com/Pseuderanthemum_carruthersii
]. Tanaman melati Jepang (false eranthemum) ini merupakan tumbuhan semak berbatang kecil yang tingginya bisa mencapai 1 hingga 2 meter.Daun melati Jepang (Pseuderanthemum carruthersii) berwarna hijau kekuningan |
Daunnya yang cantik berukuran besar dan berwarna hijau kekuningan berhiaskan tulang daun berwarna kuning. Berbentuk lanset, utuh dan petiolat (memiliki tangkai daun).
Bunganya muncul dan tumbuh di ujung batang secara berkelompok pada tangkai bunga menjulang. Bunganya berukuran kecil, berwarna putih susu dengan bagian tengah berwarna merah keungunan dan terdiri atas 4 helai mahkota bunga.
Tanaman melati Jepang (Pseuderanthemum carruthersii) ini cocok digunakan sebagai tanaman hias. Lebih cantik ditanam secara massal atau berkelompok langsung sebagai pembatas jalan atau sebagai pengisi taman.
Dalam sebuah kajian ilmiah, masih sedikit yang diketahui tentang pengetahuan etnobotani dalam masyarakat karena catatan tertulis yang terbatas. Masyarakat adat Panay Bukidnon yang tinggal di datran tinggi pedalaman Pulau Panay di Visayas Barat, Filipina, dalam penelitiannya Cecilia Salugta Cordero et. al (2022) [
7Cordero, C. S., Meve, U., & Alejandro, G. J. D. (2022). Ethnobotanical Documentation of Medicinal Plants Used by the Indigenous Panay Bukidnon in Lambunao, Iloilo, Philippines. Frontiers in pharmacology, 12, 790567. https://doi.org/10.3389/fphar.2021.790567
] menjelaskan bahwa Pseuderanthemum carruthersii memiliki laporan penggunaan tertinggi dan digunakan secara luas untuk pengobatan sakit kepala dengan mengoleskan daunnya di dahi, bisa bersama kunyit dan jahe. *** [180823]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar