Senin, April 01, 2024

Morus alba, Pohon Murbei Yang Rantingnya Biasa Terkulai

  Budiarto Eko Kusumo       Senin, April 01, 2024
Tak jauh dari pohon jeruk nipis (Citrus aurantiifolia), halaman rumah Dr. Ir. Koderi, M.Ling., IPU, penerima penghargaan Kalpataru tahun 2012 asal Kabupaten Malang, terlihat beberapa pohon murbei berjajar dengan ranting-ranting umumnya terkulai.
Pohon tersebut berada didekat tempat barak penyimpanan kayu sisi barat rumahnya, dan juga letaknya berada di sebelah selatan pohon durian montong yang sedang berbuah satu tapi buahnya berukuran besar ketimbang jenis durian biasa.
Orang di Sumatera umumnya mengenal pohon murbei dengan sebutan kerta atau kitau. Orang Sunda menyebutnya dengan babasaran, dan orang Jawa akrab dengan sebutan murbei atau besaran.
Pohon murbei memiliki nama ilmiah Morus alba L. Ada dugaan bahwa nama genus Morus berasal dari bahasa Latin “mora” (penundaan), mengacu pada lambatnya pertumbuhan tunas tanaman ini. Penjelasan alternatifnya adalah berasal dari bahasa Celtic 'mor' (hitam), mengacu pada warna buah [
1Orwa C, A Mutua, Kindt R , Jamnadass R, S Anthony. 2009 Agroforestree Database:a tree reference and selection guide version 4.0 (https://apps.worldagroforestry.org/treedb/AFTPDFS/Morus_alba.PDF)
].

Buah murbei (Morus alba)

Sedangkan, julukan khusus alba berasal dari bahasa Latin “alba” (putih). Takson binomial Morus alba mungkin dipilih setelah tunas berwarna terang dan bukan setelah warna buah [
2Heuzé V., Tran G., Bastianelli D., Lebas F., 2019. White mulberry (Morus alba). Feedipedia, a programme by INRAE, CIRAD, AFZ and FAO. https://www.feedipedia.org/node/123 Last updated on November 13, 2019, 17:47
].
Spesies Morus alba dideskripsikan oleh botaniwan Swedia Carolus Linnaeus (1707-1778) pada tahun 1753, dan dipublikasikan dalam Species Plantarum, Exhibentes Plantas Rite Cognitas, Ad Genera Relatas, Cum Differentiis Specificis, Nominibus Trivialibus, Synonymis Selectis, Locis Natalibus, Secundum Systema Sexuale Digestas: Tomus II [
3Linnaei, Caroli. (1753). Species Plantarum, Exhibentes Plantas Rite Cognitas, Ad Genera Relatas, Cum Differentiis Specificis, Nominibus Trivialibus, Synonymis Selectis, Locis Natalibus, Secundum Systema Sexuale Digestas: Tomus II. Holmiae: Impensis Laurentii Salvii. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/13830
], atau Sp. Pl. 2: 986 (1753).
Nama-nama umum Morus alba: mulberry, white mulberry, white mulberry tree (Inggris); vitt mullbär (Swedia); hvid morbær (Denmark); Weiße Maulbeerbaum (Jerman); moerbei, witte (Belanda); murier, murier blanc, mûrier blanc (Prancis); mora, moral blanco, morera blanca (Spanyol); amoreira-branca (Portugis); gelso bianco, moral blanco, morera blanco (Italia); akdut, beyaz dut (Turkiye); tuth, tut 'abyad (Arab); chinni, shahtut, tut, tutri (Pakistan); shetun (Gujarat); shahatoot (Hindi); tula (Sansekerta); posa (Myanmar); dâu tằm, dâu tàu, tằm tang (Vietnam); mon,posa (Thailand); bebesaran (Malaysia); murbei, besaran (Indonesia); puting moras (Tagalog); bái sāng (China); kuwa (Jepang); ppongnamu (Korea); mora-branca, amoreira-branca, amoreira-preta (Brasil) [
1Orwa C, A Mutua, Kindt R , Jamnadass R, S Anthony. 2009 Agroforestree Database:a tree reference and selection guide version 4.0 (https://apps.worldagroforestry.org/treedb/AFTPDFS/Morus_alba.PDF)
,
4cabicompendium.34816, CABI Compendium, doi:10.1079/cabicompendium.34816, CABI International, Morus alba (mora), (2022)
,
5Morus alba L. in GBIF Secretariat (2023). GBIF Backbone Taxonomy. Checklist dataset https://doi.org/10.15468/39omei accessed via GBIF.org on 2024-03-31
].
Pohon murbei (Morus alba) termasuk dalam famili Moraceae, dan daerah jelajah asli spesies ini adalah Tiongkok Tengah. Di sana, murbei telah dibudidayakan sejak zaman kuno sebagai tanaman pangan ulat sutera.

Ranting-ranting murbei (Morus alba) yang terkulai terlihat banyak buahnya

Banyak ditanam di negara-negara Asia lainnya dan di Eropa Selatan sejak awal Abad Pertengahan, dan juga di beberapa bagian Amerika Serikat. Dengan menurunnya produksi sutera pada abad ke-20, perkebunan di luar Tiongkok telah ditinggalkan, dan hanya tersisa jejaknya saja. Juga ditanam sebagai pohon hias di taman dan kebun di seluruh dunia [
6EPPO Global Database. Morus alba (MORAL). Retrieved from https://gd.eppo.int/taxon/MORAL
].
Morus alba (murbei) merupakan pohon yang tumbuh cepat, meranggas, berukuran sedang, tumbuh hingga bisa mencapai ketinggian 35 m. Ia mempunyai tajuk yang menyebar lebat, umumnya lebih lebar dari tinggi pohon. Murbei putih bisa berbentuk piramidal atau memiliki kebiasaan terkulai. 
Batangnya lurus, silindris tanpa penopang. Kulit batangnya retak vertikal, berwarna cokelat keabu-abuan tua, mengeluarkan lateks putih atau kekuningan. Daunnya berwarna hijau muda, berseling, petiolate, berbentuk hati di pangkalnya dan bentuknya sangat bervariasi. 
Perbungaannya ada di ketiak dan terjumbai. Bunganya berwarna kehijauan, tidak mencolok, dengan 4 kelopak imbricate bebas.

Daun murbei (Morus alba)

Buahnya adalah buah beri berdaging, berair, dapat dimakan tetapi tidak terlalu enak sepanjang 5 cm yang terdiri dari syncarp achenes yang dibungkus dengan sepal sukulen, putih, putih kemerahan, ungu atau hitam. Bijinya kecil-kecil.
Secara etnobotani, murbei (Morus alba) banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dalam kehidupannya. Morus alba digunakan untuk membuat selai dan jeli, dan jus rasa. Buah matang dapat dimakan dan digunakan dalam pai, kue tar, anggur, minuman beralkohol, dan teh.
Daun murbei, khususnya murbei putih, secara ekologis penting sebagai satu-satunya sumber makanan bagi ulat sutera (Bombyx mori). Pewarna makanan alami dibuat dari pigmen-pigmen ini, yang larut dalam air dan mudah dihilangkan.
Dalam artikel penelitian Sanam Yadav et. al. (2022) [
7Nair, Nisha & Yadav, Sonam & Biharee, Avadh & Prathap, Vivek & Majeed, Jaseela. (2021). Updated Ethnobotanical Notes, Phytochemistry and Phytopharmacology of plants belonging to the genus Morus (Family: Moraceae). Phytomedicine Plus 2 (1). 100120. https://doi.org/10.1016/j.phyplu.2021.100120
] dijelaskan secara gamblang terkait penggunaan tradisional dari berbagai bagian tanaman murbei. Buahnya dimanfaatkan dalam pengobatan herbal Tiongkok untuk untuk menurunkan kadar glukosa serum dan hipertensi, melindungi hati dan penyakit ginjal, mengobati demam, memperbaiki penglihatan, anemia, memiliki khasiat anti penuaan, dan juga melindungi kesehatan persendian. Bila diseduh sebagai anggur, membantu membersihkan darah, dan meningkatkan kesehatan.

Pohon murbei (Morus alba)

Olahan yang terbuat dari daunnya digunakan untuk mengobati peningkatan kadar glukosa dalam darah dan tekanan darah, peradangan, kanker dan sebagai penekan batuk. Daun dikeringkan dan digunakan sebagai infus yang kaya akan asam amino, steroid, flavonoid, vitamin dan protiens, sehingga digunakan sebagai suplemen untuk kesehatan umum.
Kulit akarnya, telah digunakan dalam dosis 9–15 g dengan metode rebusan untuk pengobatan batuk, septum kuning, bronkitis, xerophthalmia, nefritis, penyakit paru-paru dan luka sayatan. Digunakan sebagai tujuan antiinflamasi, diuretik, antitusif, dan antipiretik dalam pengobatan oriental. Kulit akar mempunyai sifat anthelmintik dan katarsis.
Kulit batangnya digunakan sebagai antirematik, antispasmodik, diuretik, hipotensi, dan dada. Kulit batangnya digunakan sebagai obat pencahar dan obat cacing.
Murbei (Morus alba) mengandung berbagai fungsi biologis, seperti anti, antioksidan, anti obesitas, anti inflamasi, anti kanker dan aktivitas neuroprotektif. Ekstrak akar murbei telah digunakan untuk mengobati asma, kelelahan dan kosmetik untuk memutihkan kulit. β-Tocopherol adalah bahan aktif yang terdapat dalam ekstrak akar murbei, yang memulihkan perkembangan dan pertumbuhan rambut. *** [010424]


logoblog

Thanks for reading Morus alba, Pohon Murbei Yang Rantingnya Biasa Terkulai

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog