Kamis, Juli 11, 2024

Fuchsia magellanica, Tanaman Anting Bunga Merah-Ungu

  Budiarto Eko Kusumo       Kamis, Juli 11, 2024
Tebing-tebing yang meliuk di belakang patok akhir ruas 035 Senduro-Jemplangan di Dusun Jarak Ijo, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, yang menghadap jalan banyak ditumbuhi semak-semak maupun tanaman perdu dengan bunga bermekaran. Hijau, kuning, merah, ungu dan putih memadu dalam lukisan alam yang indah.
Di antara kumpulan semak-semak yang menempel pada tebing, bunga kecil-kecil warna merah tunggal yang cantik dengan mahkota ungu bergelantungan di dahan mungil mengudang mata untuk melihatnya.
Dalam lapak online di Indonesia, tanaman tersebut dipajang dengan sebutan bunga anting India, atau bunga lampion gantung ungu. Ada juga yang menyebutnya dengan tanaman hias anting bunga merah-ungu.
Tanaman anting bunga merah-ungu memiliki nama ilmiah Fuchsia magellanica Lam. Nama genus Fuchsia diberikan untuk menghormati Leonhart Fuchs (1501-1566), seorang dokter dan ahli herbal Jerman yang menerbitkan buku tentang herbal dengan potongan tanaman kayu yang luar biasa indah [
1North Carolina Extension Gardener Plant Toolbox. Fuchsia magellanica. Retrieved from https://plants.ces.ncsu.edu/plants/fuchsia-magellanica/
].

Bunga anting warna merah-ungu (Fuchsia magellanica)

Sedangkan, julukan khusus magellanica berasal dari bahasa Latin yang artinya “wilayah Selat Magellan”, mengacu fakta bahwa tumbuhan tersebut berasal dari wilayah Selat Magellan di lepas pantai selatan Chili dan Argentina [
2Chiswick Horticultural & Allotments Society. What’s in a name? An introduction to botanical names. Retrieved from https://growchiswick.org/whats-in-a-name-an-introduction-to-botanical-names/
].
Spesies Fuchsia magellanica dideskripsikan secara ilmiah oleh seorang ahli biologi Prancis Jean-Baptiste Pierre Antoine de Monet de Lamarck (1744-1829) pada tahun 1788, dan dipublikasikan dalam Encyclopédie Méthodique. Botanique. Tome Second [
3Lamarck, Jean-Baptiste Pierre Antoine de Monet de. (1786). Encyclopédie Méthodique. Botanique. Tome Second. A Paris, A Liège: Panckoucke;Plomteux. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/15260
], atau Encycl. [J. Lamarck & al.] 2(2): 564 (1788).
Selain nama ilmiah (preferred scientific name), Fuchsia magellanica mempunyai nama-nama umum (common names): fuchsia, hardy fuchsia (Inggris); fiúise, na fiúsaíos (Irlandia); scharlakansfuchsia, späd scharlakansfuchsia (Swedia); Magellan-tåre (Norwegia); siroverenpisara (Finlandia); Hæk-Fuksia (Denmark); Zierliche Fuchsie, Scharlach Fuchsie (Jerman); fuchsia commun (Prancis); chilco, fucsia, melindres, palo blanco, pendientes de la reina (Spanyol); brincos, brincos- de-princesa, mimos (Portugis); fucsia comune (Italia); dàoguà jīn zhōng (China).

Daun bunga anting merah-ungu (Fuchsia magellanica)

Tanaman anting bunga merah-ungu (Fuchsia magellanica) termasuk dalam famili Onagraceae, dan daerah jelajah asli spesies ini adalah Chili Tengah & Selatan hingga Argentina Selatan. Ia adalah semak yang tumbuh terutama di bioma beriklim sedang atau berhawa sejuk seperti di Jemplang yang berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Fuchsia magellanica merupakan perdu kecil, batangnya panjang, melengkung. Daunnya berhadapan, atau bertiga atau empat, berbentuk elips sampai bulat telur, hijau tua dan gundul di atas, pucat dan gundul di bawah, urat ungu. 
Bunganya soliter atau kadang berpasangan di ketiak daun di ujung atas cabang dan menggantung, tabung bunga berwarna magenta, sepal berwarna magenta, mahkota ungu, benang sari muncul. Buahnya bernbentuk lonjong.

Tanaman anting bunga merah-ungu (Fuchsia magellanica) di tebing daerah Jemplangan

Fuchsia magellanica
memiliki sejarah penggunaan, baik sebagai tanaman hias (ornamental) maupun untuk tujuan pengobatan. Masyarakat Mapuche yang tinggal di tepi hutan Andes-Patagonia antara Argentina dan Chili, biasa merebus daun Fuchsia magellanica dalam anggur panas untuk diminum sebelum dan sesudah kesulitan melahirkan.
Daun dan bunganya digunakan dalam infus karena sifat antiemmenagogue, yaitu mengganggu menstruasi. Di utara Argentina, infus kulit kayu digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan (secara lokal disebut “empacho”). Di Ekuador Selatan, Fuchsia magellanica dianggap sebagai obat penenang dan efektif melawan sakit perut, sebagai bagian dari infus tradisional “horchata” yang dicampur dengan tanaman lain [
4Ochoa, A.M.B., Colareda, G.A., Matera, S., Ragone, M.I., Isolabella, S., Filip, R., & Consolini, A.E. (2021). Intestinal/uterine antispasmodics, sedative effects of Fuchsia magellanica Lam. leaves’ and flowers’ extracts and their flavonolic components. Phytomedicine Plus, 1 (4). https://doi.org/10.1016/j.phyplu.2021.100060
].
Sementara itu, penelitian Rita Csepregi et. al. (2020) [
5Csepregi, R., Temesfői, V., Das, S., Alberti, Á., Tóth, C. A., Herczeg, R., Papp, N., & Kőszegi, T. (2020). Cytotoxic, Antimicrobial, Antioxidant Properties and Effects on Cell Migration of Phenolic Compounds of Selected Transylvanian Medicinal Plants. Antioxidants (Basel, Switzerland), 9(2), 166. https://doi.org/10.3390/antiox9020166
] melaporkan bahwa daun segar dari beberapa varietas Fuchsia digunakan secara etnomedis pada luka, furunkel dan peradangan kulit sebagai pemicu. Antosianin terdeteksi pada bunga dan buah spesies Fuchsia, sedangkan di daunnya terdapat beberapa flavonoid. Fuchsia magellanica juga memiliki sejarah penggunaan obat terutama sebagai diuretik dan obat penurun panas. *** [110724]


logoblog

Thanks for reading Fuchsia magellanica, Tanaman Anting Bunga Merah-Ungu

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog