Di dekat gardu pandang Jemplang yang lokasinya berada di selatan Bromo Hillside tumbuh tanaman pepaya gunung. Dikatakan demikian karena pepaya gunung dikenal sebagai papaya dataran tinggi yang tahan banting terhadap suhu dingin seperti di daerah Jemplang yang berada di ketinggian sekitar 2.175 meter di atas permukaan laut.
Jemplang merupakan pintu masuk warga Tengger yang berasal dari Malang untuk menuju kawasan kaldera Bromo yang berada di Dusun Jarak Ijo, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
Tanaman pepaya gunung memiliki nama ilmiah Vasconcellea pubescens A.DC. Nama genus Vasconcellea tidak jelas asal-usulnya, mungkin berdasarkan nama Portugis Vasconcellos, mengacu pada sejumlah besar individu yang dikenal secara historis [
1Dehgan, Bijan. (2023). Garden Plants Taxonomy: Volume 2: Angiosperms (Eudicots). Springer Cham. https://doi.org/10.1007/978-3-031-11565-3
].Tanaman pepaya gunung (Vasconcellea pubescens) yang tumbuh di tebing dengan berlatar pemandangan Bukit Jemplang dan kaldera Bromo |
Sedangkan, julukan khusus pubescens berasal dari bahasa Latin “pubescens” (berbulu halus atau ditutupi bulu-bulu halus). Julukan botani ini digunakan untuk mendeskripsikan tumbuhan yang memiliki penampakan agak berbulu atau berbulu halus, sering terlihat pada daun, batang, atau buahnya, atau menurut J. González dalam Explicación Etimológica de las Plantas de La Selva, dikatakan sebagai organ tumbuhan apa pun yang ditutupi oleh trikoma halus dan lembut [
2González, J. (2012). Explicación Etimológica de las Plantas de La Selva. Flora Digital de La Selva: Organización para Estudios Tropicales. Retrieved from https://sura.ots.ac.cr/florula4/docs/ETIMOLOGIA.pdf
].Spesies Vasconcellea pubescens dideskripsikan secara ilmiah oleh botaniwan Prancis-Swiss Alphonse Louis Pierre Pyramus de Candolle (1806-1893) pada tahun 1864, dan dipublikasikan dalam Prodromus Systematis Naturalis Regni Vegetabilis, Sive, Enumeratio Contracta Ordinum, Generum, Specierumque Plantarum Hucusque Cognitarium, Juxta Methodi Naturalis Normas Digesta [
3Candolle, Alphonse de. (1864). Prodromus Systematis Naturalis Regni Vegetabilis, Sive, Enumeratio Contracta Ordinum, Generum, Specierumque Plantarum Hucusque Cognitarium, Juxta Methodi Naturalis Normas Digesta. Parisiis: Sumptibus Victoris Masson et Filli. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/7165
], atau Prodr. [A. P. de Candolle] 15(1): 419 (1864).Nama-nama umum (common names) dari Vasconcellea pubescens: mountain papaya, mountain pawpaw (Inggris); Bergpapaya (Jerman); papayer de montagne (Prancis); papayuela, papaya de tierra, chamburo (Spanyol); papaeira-da-montanha (Portugis); chamburu, chilhuacan (Ekuador); chamburo, huanarpu betina, pepaya de monte, pepaya arequipeña, pepaya de altura (Peru, Bolivia); papayuela (Kolombia, Chili).
Buah pepaya gunung (Vasconcellea pubescens) |
Pepaya gunung (Vasconcellea pubescens) termasuk dalam famili Caricaceae, dan merupakan tanaman dari Pegunungan Andes yang berada di Amerika Selatan. Tanaman ini kerap disebut pepaya dataran tinggi, terdiri dari sekelompok spesies buah-buahan yang berkerabat dekat dengan pepaya biasa (Carica papaya).
Vasconcellea pubescens (pepaya gunung) merupakan pohon kecil atau perdu yang tidak berkayu, mirip dengan dengan pepaya biasa (Carica papaya) tetapi mempunyai cabang yang lebih banyak dan ukuran semua bagian tanaman lebih kecil. Daunnya berwarna hijau tua mengkilap. Buahnya yang belum masak memiliki warna kulit hijau gelap dan buah yang telah masak memiliki warna kulit kuning-jingga.
Di daerah asalnya yaitu Amerika Selatan, buah pepaya gunung (Vasconcellea pubescens) banyak dikonsumsi setelah pengolahan. Ia digunakan untuk produksi selai, pengawet, minuman dingin dan koktail. Selain itu, buahnya memiliki daging buah berwarna kuning berair dengan rasa yang kuat dan aromatik, ditandai dengan tingginya kandungan enzim proteolitik papain, yang banyak digunakan dalam industri sebagai pelunak daging [
4Simirgiotis, M.J., Caligari, P.D., & Schmeda-Hirschmann, G. (2009). Identification of phenolic compounds from the fruits of the mountain papaya Vasconcellea pubescens A. DC. grown in Chile by liquid chromatography–UV detection–mass spectrometry. Food Chemistry, 115 (2), 775-784. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2008.12.071
].Daun pepaya gunung (Vasconcellea pubescens) |
Kegunaan lainnya adalah adanya aktivitas antimikroba yang dimilikinya. Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol yang diperoleh dari pengeringan pepaya dengan metode konvensional pada suhu tinggi memiliki efek penghambatan yang lebih tinggi terhadap Bacillus cereus dan Escherichhia coli [
5Vega‐Gálvez, A., Stucken, K., Cantuarias, C., Lamas, F., García, V., & Pastén, A. (2020). Antimicrobial properties of papaya (Vasconcellea pubescens) subjected to low-temperature vacuum dehydration. Innovative Food Science and Emerging Technologies, 67.102563. https://doi.org/10.1016/j.ifset.2020.102563
].Selain itu, dalam penelitian Heru Sasongko et. al. (2020) dari Universitas Sebelas Maret Surakarta [
6Sasongko H, Lestari RG, Yugatama A, Farida Y, Sugiyarto. Antidiabetic and Antioxidant Effect Combination Vasconcellea pubescens A.DC. and Momordica charantia L. Phcogj.com Extract in Alloxan-Induced Diabetic Rats. Pharmacog J. 2020;12(2):311-5. https://www.phcogj.com/sites/default/files/PJ-12-2-348.pdf
] menjelaskan bahwa pepaya gunung mengandung flavonoid, alkaloid, polifenol, sistein protease, dan papain yang merupakan agen antidiabetes. Total flavonoid yang terkandung dalam buah pepaya gunung telah berkhasiat sebagai antidiabetes dengan mencegah kerusakan sel β, insulin, dan insulin signaling serta menghambat α-glukosidase. Sementara itu, penelitian Heru Sasangko et. al. (2020) [
7Sasongko, H., Advaita, N., Lestari, R., & Aidid, K. (2020). In-vitro and In-vivo Determinations of Sun Protection Factors (SPF) of Skin Lotions Containing Mountain Papaya Fruit and Mangosteen Peel Ethanolic Extract. Majalah Obat Tradisional, 25(3), 135-139. https://doi.org/10.22146/mot.49931
] lainnya melaporkan bahwa Vasconcellea pubescens mengandung senyawa flavonoid yang dapat melindungi kulit dari sinar matahari karena aktivitas antioksidannya. *** [070724]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar