Minggu, Agustus 18, 2024

Apium graveolens, Tanaman Seledri Yang Beraroma

  Budiarto Eko Kusumo       Minggu, Agustus 18, 2024
I love celery and people don't use it a lot. Celery and flavors in that family - it really brightens and is refreshing.” - Todd English

Di lokasi Warung Ceri Bu Sum yang baru, yakni di Dusun Tambaksari, Desa Jatisari, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, terlihat ada tiga pot berukuran sedang yang ditanami seledri. Tiga pot tanaman seledri itu diletakkan di sisi timur dinding kayu yang dekat dengan kran air.
Di Indonesia, tanaman seledri umumnya dibudidayakan sebagai sayuran berdaun, dan bijinya sebagai bumbu. Banyak kuliner kita yang menggunakan seledri dalam menu masakan. Sop, soto, bakso, mie ayam, cap jay, paklay, bakmi godhog maupun goreng, biasanya ditaburi daun dan batang seledri yang diiris tipis.
Tanaman seledri memiliki nama ilmiah Apium graveolens L. Nama genus Apium berasal dari bahasa Latin Kuno “apio” (seledri) [
1González, J. "Explicación Etimológica de las Plantas de La Selva". Flora Digital De La Selva: Organización para Estudios Tropicales. Retrieved from https://sura.ots.ac.cr/florula4/docs/ETIMOLOGIA.pdf
]. Sedangkan, julukan khusus graveolens berasal dari bahasa Latin dari gabungan kata “gravis” (kuburan atau berat) dan “-olens” (berbau – dari kata kerja olere). Jadi, graveolens berarti “berbau sangat kuat” atau aromatik [
2Giray, C. and G.M. King. 1996. Protoglossus graveolens, a new hemichordate (Hemichordata: Enteropneusta: Harrimanidae) from the Northwest Atlantic. Proceedings of the Biological Society of Washington, 109 (3): 430-445. available online at http://biostor.org/reference/74353
].

Tanaman seledri (Apium graveolens) dalam pot berukuran sedang

Spesies Apium graveolens dideskripsikan oleh botaniwan Swedia Carolus (Carl) Linnaeus pada tahun 1753, dan dipublikasikan dalam Species Plantarum, Exhibentes Plantas Rite Cognitas, Ad Genera Relatas, Cum Differentiis Specificis, Nominibus Trivialibus, Synonymis Selectis, Locis Natalibus, Secundum Systema Sexuale Digestas. Tomus I [
3Linnaei, Caroli. (1753). Species Plantarum, Exhibentes Plantas Rite Cognitas, Ad Genera Relatas, Cum Differentiis Specificis, Nominibus Trivialibus, Synonymis Selectis, Locis Natalibus, Secundum Systema Sexuale Digestas. Tomus I. Holmiae: Impensis Laurentii Salvii. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/13829
], atau Sp. Pl. 1: 264 (1753).
Selain nama ilmiah (preferred scientific name), Apium graveolens juga mempunyai nama-nama umum (common names): celery, wild celery (Inggris); hageselleri (Norwegia); selleri (Swedia); selleri (Finlandia); vild selleri (Denmark); echter Eppich, echter Sellerie, Epf, Eppich, Sellerie (Jerman); selderij (Belanda); ache, ache des marais, ache odorante, céleri (Prancis); apio, celerio (Spanyol); aipo, rabaça, salsa-do-monte (Portugis); ţelină (Rumania); selin (Albania); celer (Kroasia); seler, selery zwyczajne (Polandia); apio, sedano (Italia); udasaliyon (Yunani); kereviz (Turki); karafs (Arab); aamjamoda, ajwain (Hindi); seledri (Indonesia); kintsay (Filipina); hàn qín (China).
Tanaman seledri (Apium graveolens) termasuk dalam famili Apiaceae, dan daerah jelajah asli spesies ini adalah wilayah Euromediterania, Laut Hitam, Kaukasus, Makaronesia, Asia Barat, Asia Tengah [
4EPPO Global Database. Apium graveolens (APUGV). Retrieved from https://gd.eppo.int/taxon/APUGV
]. Ia adalah tanaman dua tahunan yang tumbuh terutama di bioma beriklim sedang.

Daun seledri (Apium graveolens)

Seledri pertama kali dibudidayakan sebagai tanaman pangan di Eropa, terutama di Italia dan Perancis. Dari sini tanaman menyebar ke Swedia, Aljazair, Mesir, Ethiopia, Arab, dan kemudian dikenal di antero dunia, termasuk Indonesia yang kemungkinan dibawa oleh Belanda.
Apium graveolens (seledri) merupakan tanaman herba tegak tahunan atau dua tahunan yang tumbuh setinggi 60–90 cm dengan cabang yang mencolok dengan daun yang berkembang dengan baik pada tangkai daun yang panjang dan melebar. Akarnya dangkal dan menebal di bagian tengah. Batangnya tidak berkayu, beruas, bercabang, tegak hijau pucat. Daunnya majemuk, menyirip, terbagi dalam menjadi tiga ruas, terbelah satu atau dua kali dan bergerigi di puncaknya. Selebarannya bulat telur hingga suborbicular, 3 lobus. Bunganya berukuran kecil dan berwarna putih/putih kehijauan, tangkai jelas, sisi kelopak tersembunyi. Buahnya berbentuk schizocarp dengan dua mericarp, berbentuk suborbicular hingga ellipsoid, dan rasanya agak pahit.
Selain dikonsumsi sebagai sayuran, seledri (Apium graveolens) juga mempunyai kegunaan dalam pengobatan tradisional [
5Malhotra, S.K. (2006). 18 - Celery. In Peter, K.V. (Eds), Handbook of Herbs and Spices, Volume 3 (pp. 317-336). Woodhead Publishing Series in Food Science, Technology and Nutrition. https://doi.org/10.1533/9781845691717.3.317
]. Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, yang menulis buku Ath-Thibbu An-Nabawi, menjelaskan bahwa daun seledri basah membantu mendinginkan perut & hati dan juga bertindak sebagai diuretik dan membantu masalah menstruasi dan batu ginjal [
6Treating Kidney Stones with Tibb-e-Nabawi. 2016. [Accessed on 2024 Aug 18]. Available from: http://www.tibbenabawi.org/index.php?option=com_content& view=article& id=352& Itemid=394
].

Batang seledri (Apium graveolens)

Menurut Al-Asmari et. al. (2017) [
7Al-Asmari, A. K., Athar, M. T., & Kadasah, S. G. (2017). An Updated Phytopharmacological Review on Medicinal Plant of Arab Region: Apium graveolens Linn. Pharmacognosy reviews, 11(21), 13–18. https://doi.org/10.4103/phrev.phrev_35_16
], berbagai bagian Apium graveolens (seledri) digunakan untuk mengatasi gangguan hati dan limpa, gangguan otak, nyeri badan, dan gangguan tidur. Seledri (Apium graveolens) juga digunakan untuk mengobati kejang dan masalah perut serta sebagai diuretik, pencahar, dan obat penenang. 
Tanaman ini pula digunakan sebagai tonik jantung untuk menurunkan tekanan darah dalam pengobatan tradisional Afrika di Trinidad dan Tobago. Ada juga laporan penggunaan seledri untuk mengatasi masalah persendian. Biji seledri terkenal sebagai stimulan libido dalam sistem pengobatan tradisional karena peran protektifnya terhadap natrium valproat di testis dan penguatan profil sperma. Biji seledri juga meningkatkan sekresi ASI.
Selain itu, Al-Asmari et. al. juga melaporkan bahwa seledri (Apium graveolens) memiliki aktivitas farmakologi: hepatoprotektif, antioksidan, aktivitas larvasida dan pengusir nyamuk, antikanker, antidiabetes, antiinflamatori, antimikroba, aktivitas analgesik, antiulcer, antispasmolitik, antiinfertilitas, antiplatelet, aktivitas hipokolesterolemia, dan aktivitas kardiotonik.
William Todd English, seorang koki selebritas Amerika, pemilik restoran, penulis, dan tokoh televisi, yang berbasis di Boston, Massachusetts, pernah berujar, “I love celery and people don't use it a lot. Celery and flavors in that family - it really brightens and is refreshing” (Saya suka seledri dan orang jarang menggunakannya. Seledri dan cita rasa dalam keluarga itu - benar-benar mencerahkan dan menyegarkan). *** [180824]


logoblog

Thanks for reading Apium graveolens, Tanaman Seledri Yang Beraroma

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog