“A world without seafood is like a blank canvas – uninspiring.” – Unknown
Pernah dengar pepatah, “Ada banyak ikan di laut,” dan ini seakan mendapatkan pembenaran ketika Tim Penelitian NIHR Global Health Research Centre for Non-Communicable Diseases and Environmental Change (NIHR-GHRC NCDs & EC) sedang bertugas di Gresik, pada Rabu (31/07).
Gresik adalah salah satu kota bandar dagang yang sudah terkenal sejak zaman kerajaan di Jawa Timur. Berdasarkan Berita China dari Dinasti Yuan dan Ming sekitar abad 13 sampai 14 M menyebutkan bahwa keadaan kota-kota di pesisir utara Jawa Timur yang berfungsi sebagai pelabuhan, yaitu Tuban (Tu-Phing-Sun), Gresik (Ts’etun), dan Surabaya (Patsich). Semua pelabuhan tersebut sering dikunjungi kapal-kapal dan saudagar asing seperti dari Arab, Persia, dan Portugis.
Fasad Moh. Sholeh 2 Ikan Bakar & Sari Laut di Gresik |
Dilihat dari kesejarahannya itu, Gresik adalah kota pelabuhan yang banyak dikenal karena letaknya yang membelakangi tanah yang subur, yaitu delta Sungai Bengawan Solo dan terlindung di Selat Madura.
Kondisi geografis ini tidak menafikan bahwa Gresik memiliki potensi kelautan yang memberikan banyak manfaat, di antaranya makanan hasil laut atau seafood. Seafood merupakan sumber makanan yang kaya akan protein dan omega-3. Berbagai jenis ikan, udang, kepiting, tiram, dan kerang adalah beberapa contoh seafood yang sering dijumpai.
Setelah siangnya diajak makan siang di Pawon Tinom, malam harinya diajak makan di Ikan Bakar & Sari Laut Moh. Sholeh 2 yang berada di Jalan RA Kartini No. 48 Kelurahan Sidomoro, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik. Outlet ini merupakan cabang Pasar Senggol, dan jaraknya dari Front One Hotel yang menjadi basecamp Tim Penelitian NIHR sekitar 550 meter.
Santap makan malam seafood di Gresik |
Tim Penelitian NIHR dari Universitas Brawijaya (UB) yang terdiri dari Serius Miliyani Dwi Putri, SKM, M,Ked,Trop., Meutia Fildzah Sharfina, SKM, MPH, Sekar Aqila Salsabila, S.AP, M.AP, dan saya serta seorang driver, memilih menu seafood dan kemudian mencari tempat duduk di deretan bangku kedua sisi timur.
Begitu pesanan makanan dan minuman datang, meja panjang itu dipenuhi dengan aneka hidangan seafood, seperti ikan dorang goreng, ikan dorang bakar, cumi-cumi asam pedas, terong goreng, sambal pencit, sambal tomat, dan lalapan. Minumannya pun bermacam-macam, ada yang pesan es jeruk, es teh, air mineral maupun teh panas.
Setelah tersaji, Tim Penelitian NIHR berusaha menyantapnya. Anda tidak dapat menyangkal bahwa ada sesuatu yang istimewa tentang harta karun yang terletak di pelukan lautan – kelezatan yang memanjakan lidah dan mata.
Nasi putih, ikan dorang goreng, dan lalapan |
Kata Wyland, seorang seniman dan konservasionis Amerika yang terkenal karena lebih dari 100 Whaling Walls, mural luar ruangan besar yang menampilkan gambar paus seukuran aslinya dan kehidupan laut lainnya untuk menarik perhatian pada penderitaan paus di seluruh dunia, “The ocean stirs the heart and inspires the imagination and brings joy to the soul – and dinner to the table” (Lautan menggugah hati dan menginspirasi imajinasi serta membawa kegembiraan bagi jiwa – dan makan malam di meja).
Konsumsi ikan, menurut Jiali Chen et. al. (2022) dalam “A critical review on the health benefits of fish consumption and its bioactive constituents,” [
1Chen, J., Jayachandran, M., Bai, W., & Xu, B. (2022). A critical review on the health benefits of fish consumption and its bioactive constituents. Food chemistry, 369, 130874. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2021.130874
] populer dalam makanan sehari-hari manusia. Ikan juga terkenal kaya akan asam lemak tak jenuh ganda dengan efek fungsional. Telah diteliti bahwa suplemen makanan dengan manfaat ikan untuk mengobati banyak kondisi terkait inflamasi, seperti penyakit kardiovaskular, kolitis ulserativa, dan hiperlipidemia. Ikan mempunyai potensi khasiat terapeutik sebagai pengobatan komplementer. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa ikan dan produk turunan ikan bisa menjadi kandidat yang menjanjikan untuk banyak efek yang meningkatkan kesehatan.
Sambal pencit berbahan mangga muda |
Sebagai salah satu sumber makanan, ikan memberikan nutrisi yang cukup bagi manusia. Beragamnya nutrisi pada ikan menjadikan ikan sebagai sumber nutrisi penting yang tersedia dengan mudah di seluruh dunia.
Ikan terbukti memiliki beberapa manfaat kesehatan, seperti sifat anti-oksidasi, anti-inflamasi, penyembuhan luka, perlindungan saraf, perlindungan jantung, dan hepatoproteksi. Protein ikan, seperti imunoglobin, bertindak sebagai agen pertahanan terhadap infeksi virus dan bakteri serta mencegah malnutrisi protein kalori.
Begitu besar manfaatnya mengonsumsi ikan, sehingga ketika mendapat tugas di Gresik, kesempatan tersebut tidak disia-sialan untuk menjajal masakan hasil lautnya. Benar, seperti ujaran (quote) yang tidak diketahui siapa pencetusnya tapi memberikan gambaran yang mendalam, “World without seafood is like a blank canvas – uninspiring” (Dunia tanpa makanan laut ibarat kanvas kosong – membosankan). *** [060824]
Mantaph... Kuliner berbobot, lauk-pauknya data semua pak...
BalasHapus