Minggu, Agustus 04, 2024

Thunbergia grandiflora, Bunga Madia Yang Tumbuh Di Batang Terjumbai

  Budiarto Eko Kusumo       Minggu, Agustus 04, 2024
Di halaman belakang Resto Pawon Tinom Gresik, terlihat ijo royo-royo. Penataan tanamannya mengepung halaman belakang, disertai tanaman yang memiliki bunga yang muncul dari batang terjumbai yang menutup atap.
Tanaman yang mempunyai daun seperti daun mentimun (Cucumis sativus) dan bunga yang besar yang tumbuh dari batang tanaman yang menggantung, dikenal sebagai tanaman bunga madia. Bunganya begitu mencolok dan berbentuk terompet itu memberi kesan eksotis pada halaman belakang. Pengunjung seakan menikmati makan di tengah taman yang dikelingi bunga harum semerbak.
Nama ilmiahnya tanaman bunga madia adalah Thunbergia grandiflora (Roxb. ex Rottler) Roxb. Nama genus Thunbergia diberikan untuk menghormati ahli botani Swedia Carl Peter Thunberg (1743–1828). Thunberg adalah murid Carl Linnaeus, seorang penjelajah, kolektor tanaman dan profesor botani dan kedokteran di Universitas Uppsala [
1González, J. "Explicación Etimológica de las Plantas de La Selva". Flora Digital De La Selva: Organización para Estudios Tropicales. Retrieved from https://sura.ots.ac.cr/florula4/docs/ETIMOLOGIA.pdf
]. Ia memberikan kontribusi signifikan terhadap studi tumbuhan di Asia, khususnya di Jepang dan Afrika Selatan.
Sedangkan, julukan khusus grandiflora berasal dari bahasa Latin dari gabungan kata “grandis” (besar, agung) dan “flos,-oris” (bunga). Jadi, "grandiflora" diterjemahkan menjadi “berbunga besar” [
2Puccio, P. & Beltramini, M. Sesbania grandiflora. Retrieved from https://www.monaconatureencyclopedia.com/sesbania-grandiflora-2/?lang=en
].

Tanaman bunga madia (Thunbergia grandiflora) menutup pergola Resto Pawon Tinom Gresik

Spesies ini pertama kali dideskripsikan oleh botaniwan, pengelana, dan orientalis asal Denmark Johan Peter Rottler  (1749-1836). Pada saat bertugas di daerah Madras dan kemudian berkelana di Sri Lanka, Rottler menemukan tanaman ini dan berusaha mendeskripsikannya.
Namun kemudian pada tahun 1820, spesies tersebut direvisi oleh botaniwan dan dokter Inggris asal Skotlandia William Roxburgh (1751-1815), dan diterbitkan secara resmi dalam  The Botanical Register: Consisting of Coloured Figures of Exotic Plants, Cultivated in British Gardens; With Their History and Mode of Treatment. Vol. VI [
3Edwards, Sydenham & Others. (1820). The Botanical Register: Consisting of Coloured Figures of Exotic Plants, Cultivated in British Gardens; With Their History and Mode of Treatment. Vol. VI. London: Printed for James Ridgway. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/9042
], atau Bot. Reg. 6: 495 (1820).
Selain nama ilmiah (preferred scientific name), Thunbergia grandiflora juga memiliki nama-nama umum (common names): Bengal clock vine, blue trumpet vine, clock vine, sky flower, sky vine (Inggris); bengalische Trompette, großblütige Thunbergie (Jerman); thunbergie à grandes fleurs (Prancis); fausto, presidio de amor (Spanyol); tumbérgia-azul, tumbérgia-de-flores-grandes (Portugis); neel lota (Benggala); kanesi (Bhutan); nallata (Bangladesh); bong xanh (Vietnam); akar patuk tuau, akar sebiak (Malaysia); bunga madia (Indonesia); shān qiān niú (China); blue thunbergia (Australia); Bengal trumpet (Amerika).
Tanaman bunga madia (Thunbergia grandiflora) termasuk dalam famili Acanthaceae, dan daerah jelajah asli spesies ini adalah Nepal tengah hingga China Selatan dan Semenanjung Malaysia. Ia adalah liana yang biasanya dapat ditemukan tumbuh di tepi hutan, tepi jalan, tepian aliran sungai, hutan terbuka, perkebunan di daerah tropis dan subtropis, pada ketinggian 200-1.300 meter di atas permukaan laut.

Bunga madia (Thunbergia grandiflora)

Tinggi tumbuhan ini bisa mencapai 20 meter, dan memiliki sistem akar yang panjang dengan akar tunggang yang dalam. Batang silindris, bersudut 4, lurik, puber, penampang batang dengan empulur berongga. Batang muda berwarna hijau sedangkan batang yang lebih tua cukup tebal, warnanya berubah menjadi cokelat dan menjadi agak bulat bentuknya.
Daunnya besar, bulat telur hingga berbentuk hati, dan sering kali ujungnya runcing. Biasanya berwarna hijau tua dan memiliki tekstur kasar, dengan urat yang menonjol.
Bunga besar, berbentuk terompet, soliter, berpasangan di ketiak daun atau tersusun dalam racemes terminal dan terkulai (tergantung) dengan 2–4 bunga per ruas (node). Kelopak berwarna hijau, berbentuk cincin, mahkota berwarna ungu-biru (mauve) atau putih, dengan 5 lobus, panjang tabung 6-7 cm, berwarna kuning muda di bagian dalam, menyempit di pangkal.
Buahnya berupa kapsul yang berisi biji. Buahnya tidak terlalu mencolok dan seringkali kurang diperhatikan dibandingkan bunganya.

Batang dan ranting bunga madia (Thunbergia grandiflora)

Thunbergia grandiflora
(bunga madia) umumnya dikenal sebagai tanaman hias (ornamental) dan penutup dinding maupun pergola. Ia juga bisa digunakan untuk pagar tanaman, kayu bakar maupun pupuk hijau.
Namun sebenarnya, bunga madia (Thunbergia grandiflora) juga dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Tanaman ini, menurut Md. Josim Uddin et. al. (2016) [
4Uddin, Md. J., Alam, M. N., Biswas, K., Rahman, Md. A., & Yildiz, F. (2016). In vitro antioxidative and cholinesterase inhibitory properties of Thunbergia grandiflora leaf extract. Cogent Food & Agriculture, 2(1). https://doi.org/10.1080/23311932.2016.1256929
], digunakan untuk pengobatan disentri, katarak, kencing manis, asam urat, hidrokel, histeria, malaria, marasmus, pasca eklampsia, preeklampsia, rematik, spermatorre, keluhan lambung, oftalmia, konjungtivitis, penyakit kaki gajah, dan batu kandung kemih. 
Studi fitokimia Thunbergia grandiflora mengkonfirmasi beberapa senyawa aktif termasuk glikosida iridoid, isounedoside, dan asam grandifloric. Tanaman ini juga dilaporkan memiliki efek farmakologis penting termasuk antibakteri, efek antiinflamasi dan antirematik. 
Dari penelitiannya Md. Josim Uddin et. al. ini juga dilaporkan bahwa sampel yang diuji mencerminkan potensi efek penghambatan antioksidan dan antikolinesterase yang mungkin menjamin efektivitasnya dalam pengobatan penyakit Alzheimer. *** [040824]


logoblog

Thanks for reading Thunbergia grandiflora, Bunga Madia Yang Tumbuh Di Batang Terjumbai

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog