Selasa, Agustus 27, 2024

Talipariti macrophyllum, Waru Gunung Berdaun Besar

  Budiarto Eko Kusumo       Selasa, Agustus 27, 2024
Di sebelah timur Warung Bakso Cak Tomen yang berada di Jalan Sidotopo, Dusun Lemah Duwur RT 04 RW 01 Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, tepatnya di pekarangan kosong, terdapat pohon waru gunung berdiri menjulang.
Sepintas daun dan bungannya mirip dengan pohon waru (Talipariti tiliaceum), namun untuk daun waru gunung lebih lebar dan besar maupun lebih pucat ketimbang pohon waru pada umumnya. Bentuk batangnya pun lebih lurus dan tegak.
Pohonn waru gunung memiliki nama ilmiah Talipariti macrophyllum (Roxb. ex Hornem.) Fryxell. Nama genus Talipariti berasal dari bahasa Malayam (negara bagian terselatan India) yang merupakan gabungan dari kata “thaali” (sampo) dan “paruthi” (kapas), masing-masing mengacu pada penggunaan dan kemiripan [
1Flora of North America. (5 November 2020). TALIPARITI Fryxell. Retrieved from http://floranorthamerica.org/Talipariti
].

Pohon waru gunung (Talipariti macrophyllum) tegak menjulang

Sedangkan, julukan khusus macrophyllum berasal dari bahasa Latin dari kombinasi kata “macro” (besar) dan “phyllum” (daun), mengacu pada ukuran daun yang lebih lebar dan lebih besar dibandingkan kerabatnya Talipariti tiliaceum [
2Missouri Botanical Garden. Alangium platanifolium var. macrophyllum. Retrieved from https://www.missouribotanicalgarden.org/PlantFinder/PlantFinderDetails.aspx?taxonid=279365&isprofile=0&pt=4#:~:text=macrophyllum%20is%20distinguished%20from%20the,)%20and%20leaf%20(phylum)
].
Spesies ini awalnya diberi nama Hibiscus macrophyllus oleh botaniwan Inggris William Roxburgh (1751-1815) pada tahun 1814, namun ia tidak mendeskripsikan dengan jelas. Nama spesies Hibiscus macrophyllus tercantum dalam publikasi Hortus Bengalensis, or A Catalogue of the Plants Growing in the Honourable East India Company's Botanic Garden at Calcutta [
3Carey, William & Roxburgh, William. (1814). Hortus Bengalensis, or A Catalogue of the Plants Growing in the Honourable East India Company's Botanic Garden at Calcutta. Serampore: Printed at the Mission Press. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/173186
], atau Hort. Bengal. 51 (1814), nom. inval.
Lima tahun kemudian, botaniwan Denmark Jens Wilken Hornemann (1770-1841) melengkapi dengan deskripsi ilmiah dan menerbitkannya ke dalam Hortus regius Botanicus Hafniensis, in usum Tyronum et botanophilorum. Supplementum [
4Hornemann, Jens Wilken. (1819). Hortus regius Botanicus Hafniensis, in usum Tyronum et botanophilorum. Supplementum. Hauniae: Typis E.A.H. Mölleri. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/page/33068576#page/360/mode/1up
], atau Hort. Bot. Hafn. Suppl. 149 (1819).

Kuncup dan bunga waru gunung (Talipariti macrophyllum)

Lalu, pada tahun 2001, botaniwan Amerika Paul Arnold Fryxell (1927-2011) merevisi spesies Hibiscus macrophyllus dan mengklasifikasikannya ke dalam genus Talipariti menjadi Talipariti macrophyllum, dan dipublikasikan dalam Contributions from the University of Michigan Herbarium, Volume 23 [
5Fryxell, Paul Arnold & Anderson, Christiane (Ed.). (2001). Contributions from the University of Michigan Herbarium, Volume 23. Ann Arbor: University of Michigan Herbarium. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/45697
], atau Contr. Univ. Michigan Herb. 23: 249 (2001).
Nama-nama umum (common names) dari Talipariti macrophyllum: bristly tree-hibiscus, large-leaved hibiscus, largeleaf rosemallow (Inggris); hibiscus à grandes feuilles (Prancis); kashia palla, kashis udal (Benggala); po khao, po hou seua (Laos); baru, tutor, tutur (Malaysia); waru gunung, tisuk (Indonesia).
Pohon waru gunung (Talipariti macrophyllum) yang bersinonim dengan Hibiscus macrophyllus termasuk dalam famili Malvaceae. Dalam publikasinya Fryxell, disebutkan bahwa daerah jelajah asli spesies ini adalah India dan Semenjanjung Malaysia hingga Jawa (Indonesia), Filipina, dan China bagian selatan. Ia tumbuh di hutan sekunder dari dataran rendah hingga ketinggian 1400 meter, tidak pernah di sepanjang pantai. Dibudidayakan dan dinaturalisasi di Hawaii dan mungkin di tempat lain.

Daun waru gunung (Talipariti macrophyllum)

Talipariti macrophyllum
(waru gunung) merupakan pohon yang selalu hijau dengan ketinggian bisa mencapai 25 meter. Batangnya tegak lurus. Daunnya besar dan lembut, hampir bundar, dengan pangkal berbentuk hati dan ujung yang menonjol. Seluruh tanaman ditutupi dengan rambut cokelat keemasan yang membuatnya berkilau seperti tembaga. Bunga soliter muncul di bagian atas pohon; bunganya besar, berwarna kuning cemerlang yang indah dengan inti ungu tua; seperti pada banyak waru, benang sari menepel dalam tabung dan putik muncul sebagian besar dari mahkota. Buahnya adalah kapsul lonjong yang ditutupi rambut emas panjang yang terbuka dalam segmen-segmen menjadi biji yang juga berbulu [
6Pha Tad Ke Botanical Garden. Hibiscus macrophyllus. Retrieved from https://www.pha-tad-ke.com/plant/hibiscus-macrophyllus/
].
Menurut Mudji Susanto et. al. (2024) [
7Susanto, M., Baskorowati, L., Hendrati, R. L., Nurtjahjaningsih, I. L. G., Mashudi, Pudjiono, S., … Haryjanto, L. (2024). Growth of indigenous mountainous Indonesian Hibiscus macrophyllus in agroforestry system from various age, seed sources and slopes. Forest Science and Technology, 1–9. https://doi.org/10.1080/21580103.2024.2385181
], pohon waru gunung (Talipariti macrophyllum) tahan terhadap kekeringan dan diproyeksikan dapat menoleransi perubahan iklim. Spesies ini dapat dikombinasikan dengan tanaman pertanian seperti kacang tanah dan padi dengan sistem agroforestri, sehingga memberikan manfaat jangka pendek bagi petani. Pohon ini juga memiliki kepentingan ekonomi yang signifikan karena kayunya dapat digunakan dalam furnitur. Talipariti macrophyllum adalah tanaman yang tumbuh cepat yang dapat mencapai tinggi 5,4-10 meter dan diameter 5,6-16 cm pada usia hanya tiga tahun.
Kepadatan kayunya lebih tinggi dan morfologi batangnya lebih baik (lebih lurus, lebih membulat, dan cabangnya lebih sedikit). Seratnya yang diperoleh dari kulit kayu dapat digunakan untuk pembuatan tali maupun tikar. Kayunya yang berwarna abu-abu kecokelatan lembut, ringan, dan berurat halus dapat dimanfaatkan untuk kontruksi rumah yang ringan. *** [270824].


logoblog

Thanks for reading Talipariti macrophyllum, Waru Gunung Berdaun Besar

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog