Di bawah pohon palem, yang letaknya tak jauh dari tanaman pakis jibum (Blechnum gibbum) dan blanceng neon (Dieffenbachia oerstedii) di dekat kolam ikan di belakang Gedung A Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) juga terlihat tanaman pandan wangi (atau biasa disebut pandan saja).
Tanaman pandan dikenal karena daunnya yang wangi dan khas. Daun pandan sering digunakan dalam berbagai masakan Asia Tenggara untuk memberikan aroma harum yang unik pada hidangan, seperti nasi, kue, dan minuman.
Yang membekas dalam ingatan saya ketika masih kecil, saat memasuki bula Ramadhan atau bulan puasa, pasti menjumpai harumnya daun pandan dalam semangkuk kolak pisang yang umumnya digunakan sebagai hidangan pembuka puasa.
Di berbagai daerah di Indonesia, pandan memiliki nama atau sebutan lokal: seuke bangu, seuke musang (Aceh), pandan rampe, pandan seungit (Sunda), pandan, pandan wangi (Jawa), pandan arum (Bali), panda (Flores), keker moni (Ambon), pondak (Ternate).
Tanaman pandan (Pandanus amaryllifolius) |
Tanaman pandan memiliki nama ilmiah Pandanus amaryllifolius Roxb. Nama genus Pandanus berasal dari nama pohon pandan dalam bahasa Indonesia [
1Wongpornchai, S.(2006). 27 - Pandan wangi. In Peter, K.V. (Ed.), Handbook of Herbs and Spices (pp. 453-459). Sawston: Woodhead Publishing. https://doi.org/10.1533/9781845691717.3.453
]. Sedangkan, nama spesiesnya merupakan gabungan nama genus Amaryllis dan kata sifat dalam bahasa Latin botani “folius, a, um” (daun), mengacu pada kemiripan daunnya [2Puccio, Pietro (Text) & Beltramini, Mario (English translation). Pandanus amaryllifolius. Monaco Nature Encyclopedia: Discover the biodiversity. Retrieved from https://www.monaconatureencyclopedia.com/pandanus-amaryllifolius-2/?lang=en
].Spesies Pandanus amaryllifolius disebutkan oleh botaniwan Inggris asal Skotlandia William Roxburgh (1751-1815) dalam dua publikasi. Publikasi pertama pada tahun 1814 dalam Hortus Bengalensis, or, A Catalogue of the Plants Growing in the Honourable East India Company's Botanic Garden at Calcutta [
3Carey, William & Roxburgh, William. (1814). Hortus Bengalensis, or, A Catalogue of the Plants Growing in the Honourable East India Company's Botanic Garden at Calcutta. Serampore: Printed at the Mission Press. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/173186
], namun menurut laman GBIF (Great Biodiversity Information Facility) dianggap nom. nud. Dalam taksonomi tumbuhan, nom.nud. itu singkatan dari nomen nudum, artinya nama terbitan tersebut tidak berlaku.Kemudian terbit publikasi yang kedua dari Roxburgh pada tahun 1832 dengan deskripsi yang jelas sehingga diterima di kalangan botaniwan lainnya. Publikasi tesebut termaktub dalam Flora Indica; or, Descriptions of Indian Plants. Vol. III [
4Roxburgh, William. (1832). Flora Indica; or, Descriptions of Indian Plants. Vol. III. Serampore: Printed for W. Thacker anc Co. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/10530
], atau Fl. ind. ed. 1832, 3:743.Selain nama ilmiah (preferred scientific name), Pandanus amaryllifolius juga mempunyai nama-nama umum (common names): fragrant pandan, aromatic pandan, dwarf screw pine, scented pandan (Inggris); kryddskruvpalm (Swedia); jahapat (Assam); rampe (Sinhala); ramba (Tamil); tey ban, tey hom (Laos); dứa thơm, la dứa (Vietnam); taey (Kamboja); bai toey, paanae wo-nging, toey-hom (Thailand); pandan rampai, pandai rampeh, pandan wangi (Malaysia); pandan, pandan wangi (Indonesia); pandan mabongo (Tagalog); xiang lu dou, ban yan le (China).
Akar udara (aerial roots) tanaman pandan (Pandanus amaryllifolius) |
Tanaman pandan (Pandanus amaryllifolius) termasuk dalam famili Pandanaceae, dan habitat asli spesies ini adalah Maluku (Indonesia) [
5Plants of the World Online. Pandanus amaryllifolius Roxb. ex Lindl. Royal Botanic Gardens, Kew. Retrieved from https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:670690-1
,6EPPO Global Database. Pandanus amaryllifolius (PADAM)[Overview]. Retrieved from https://gd.eppo.int/taxon/PADAM
]. Spesies ini berupa semak dan tumbuh terutama di bioma tropis basah.Tanaman ini merupakan semak pendek dengan batang kokoh dan tegak. Batangnya menghasilkan akar udara yang tebal. Daunnya yang aromatik, berbentuk garis, runcing, tanpa tepi bergerigi. Daun tesusun secara spiral, dan memiliki permukaan yang sedikit berlipit. Tanaman ini jarang berbunga, sehingga buahnya tidak diketahui.
Penggunaan pandan yang paling signifikan adalah kuliner. Menurut Ary Prihardhyanto Keim & Wawan Sujarwo (2021) [
7Keim, A.P., Sujarwo, W. (2021). Pandanus amaryllifolius Roxb. ex Lindl. Pandanaceae. In: Franco, F.M. (eds) Ethnobotany of the Mountain Regions of Southeast Asia. Ethnobotany of Mountain Regions. Springer, Cham. https://doi.org/10.1007/978-3-030-38389-3_175
], catatan etnobotani pertama tentang penggunaan daun Pandanus amaryllifolius sebagai penyedap makanan adalah oleh Rumphius (1743) di Pulau Ambon di Maluku,Indonesia, di mana ia menggunakannya untuk meningkatkan aroma nasi. Praktik tersebut kemudian menyebar ke suku-suku lain yang mengunjungi Ambon, seperti Bali, Bugis, Jawa, dan Melayu. Aroma wangi Pandanus amaryllifolius mengingatkan masyarakat Jawa, Sunda, dan Bali pada beras berbulu harum dari Cianjur, Jawa Barat. Oleh karena itu, varietas wangi ini kemudian diberi nama beras pandan wangi.Tak hanya masalah kuliner saja, Keim & Sujarwo juga menjelaskan pengobatan lokal dengan menggunakan pandan. Masyarakat Bali, Filipina, Jawa, Melayu, Maluku, Sunda, dan Thailand percaya bahwa ekstrak air daun segar memiliki efek mendinginkan dan sangat baik untuk mengobati radang dalam, pilek, batuk, kusta, campak, nyeri rematik, dan sakit tenggorokan serta sebagai obat penenang, pencahar, dan diuretik.
Batang pandan (Pandanus amaryllifolius) yang berbaur dengan aerial roots |
Minuman yang dibuat dengan merebus batang atau akar segar yang dicincang halus dalam air digunakan untuk menyembuhkan infeksi saluran kemih. Jus yang diekstrak dari daun segar diberikan dalam kombinasi dengan lidah buaya (Aloe vera) untuk menyembuhkan beberapa penyakit kulit. Teh herbal aromatik dari daun yang diolah dengan baik memiliki fungsi kardiotonik.
Di Brunei Darussalam, para tabib di Kiudang mencampur daun pandan dengan Cordyline fruticosa (Asparagaceae), Blumea balsamifera (Asteraceae), Leucosyke capitellata (Urticaceae), Dillenia suffruticosa (Dilleniaceae), Blechnum orientale (Aspleniaceae), dan Lygodium microphyllum (Schizaeaceae) dalam ramuan herbal untuk mengobati kembung dan dalam perawatan kesehatan pascapersalinan.
Di Thailand, Pandanus amaryllifolius adalah obat tradisional untuk mengobati diabetes, sedangkan di Malaysia, secara tradisional, daunnya digunakan sebagai obat mandi bagi wanita setelah melahirkan, dan juga sebagai pencuci rambut.
Diakui oleh Keim & Sujarwo, bahwa dalam penelitian modern, daun pandan memiliki fitokimia antikanker, antidiabetik, antihiperglikemik, antimikroba, dan antioksidan. Kesemua fitokimia yang dihasilkan dari daun pandan tersebut berguna bagi kesehatan manusia. *** [040924]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar