Selasa, September 03, 2024

Ruellia tuberosa, Tanaman Pletekan Yang Berakar Bengkak

  Budiarto Eko Kusumo       Selasa, September 03, 2024
Tanaman pletekan mudah dijumpai. Ia tumbuh secara liar di pinggir jalan, trotoar atau selokan. Tanaman ini memiliki bunga yang berwarna ungu sehingga kerap disebut dengan kencana ungu liar, dan pertumbuhannya cepat sehingga bila tidak dikendalikan akan menjadi gulma yang invasif.
Di Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, tanaman pletekan bisa ditemukan di pinggir jalan, tepi saluran irigasi, selokan umum, dekat tumpukan sampah maupun di sekitar pematang sawah. Begitu juga halnya, di selokan sekitar trailer alat monitoring kualitas udara yang ditempatkan di rumah Bapak Hasyim di Dusun Bekur RT 49 RW 08 Desa Sumberejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, terlihat tanaman pletekan tumbuh dengan suburnya.
Dinamakan pletekan, karena tetesan air yang jatuh pada kapsul biji (polong) matang pada tumbuhan ini, kapsul tersebut akan pecah dengan hebat, melontarkan 7-8 biji berbentuk cakram ke udara. Karena aktivitasnya yang eksplosif, tanaman ini mendapatkan julukan “cracker plant” (tanaman mercon) [
1Singh, S., Sharma, N., & Jhade, D. (2023). A Critical Review On Ruellia Tuberosa, Saccharum Benghalense And Dichanthium Annulatum With Huge Availability In ‘Middle Ganga Segment’. Journal of Pharmaceutical Negative Results, 14(1), 748-754. https://doi.org/10.47750/pnr.2023.14.S01.103
], yang didengar orang Jawa seperti suara mercon cabe rentengan kecil yang meledak secara bersamaan dan bersahutan: pletek, pletek, pletek!

Bunga pletekan atau kencana ungu liar (Ruellia tuberosa)

Tanaman pletekan memiliki nama ilmiah Ruellia tuberosa L. Nama genus Ruellia ini diberikan sebagai penghormatan kepada dokter dan ahli botani Perancis Jean Ruel (1474-1537), penulis risalah berjudul “De Natura stirpium libri tres”, di mana ia melaporkan semua pengetahuan botani pada saat itu [
2Puccio, Pietro (Text) & Beltramini, Mario (English translation). Ruellia chartacea. Monaco Nature Encyclopedia: Discover the biodiversity. Retrieved from https://www.monaconatureencyclopedia.com/ruellia-chartacea/?lang=en
].
Sedangkan, julukan khusus tuberosa berasal dari bahasa Latin “tūberōsus” (bengkak atau berbonggol) [
3Dictionary.com. Origin of tuberose². Retrieved from https://www.dictionary.com/browse/tuberose
], mengacu pada akar umbinya yang tebal dan silindris yang membengkak atau berbonggol.
Spesies Ruellia tuberosa dideskripsikan oleh botaniwan Swedia Carolus (Carl) Linnaeus (1707-1778) pada tahun 1753, dan dipublikasikan dalam Species Plantarum, Exhibentes Plantas Rite Cognitas, Ad Genera Relatas, Cum Differentiis Specificis, Nominibus Trivialibus, Synonymis Selectis, Locis Natalibus, Secundum Systema Sexuale Digestas. Tomus II [
4Linnaei, Caroli. (1753). Species Plantarum, Exhibentes Plantas Rite Cognitas, Ad Genera Relatas, Cum Differentiis Specificis, Nominibus Trivialibus, Synonymis Selectis, Locis Natalibus, Secundum Systema Sexuale Digestas. Tomus II. Holmiae: Impensis Laurentii Salvii. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/13830
], atau Sp. Pl. 2: 635 (1753).

Daun pletekan (Ruellia tuberosa)

Nama-nama umum (common names) dari Ruellia tuberosa: meadow-weed, mirmieroot, poppingpod, cracker plant, Mexican bluebell (Inggris); ipéca bâtard, patate-chandelier (Prancis); espanta muchachos, espanta suegras, totes, yuquilla (Spanyol); chatakani phallis (Hindi); chatpati (Assam); ceplikan (Malaysia); pletekan, kencana ungu (Indonesia); poppingseed (Australia); minnieroot (Amerika); salta perico (Kuba).
Tanaman pletekan (Ruellia tuberosa) termasuk dalam famili Acanthaceae, dan daerah asal spesies ini adalah Meksiko, Amerika Tengah, Amerika Selatan hingga Karibia. Ia merupakan geofit umbi dan tumbuh terutama di bioma tropis yang kering secara musiman.
Ruellia tuberosa (pletekan) adalah tanaman herba tahunan dengan batang tegak setinggi hingga 45 cm. Batangnya berisi 4 dan berbulu. Daunnya lonjong-bulat telur terbalik dan tidak berbulu di kedua sisi. Tepi daun bergelombang hingga hampir seluruhnya (tepi halus). Daun tersusun berlawanan di sepanjang batang. Bunganya berbentuk terompet berwarna biru pucat hingga ungu, dengan 5 lobus yang kira-kira bundar dan saling tumpang tindih. Buahnya berbentuk polong silindris berwarna cokelat tua jika sudah matang, dan runcing di ujungnya.

Tanaman pletekan (Ruellia tuberosa)

Berbeda dengan kerabat dekatnya Ruellia simplex yang dibudidayakan sebagai tanaman hias, Ruellia tuberosa (pletekan) biasanya tumbuh liar. Namun demikian, kendati dicap sebagai tanaman liar, sejatinya pletekan mempunyai khasiat dalam pengobatan. Di Hindia Barat, Amerika Tengah, Guyana, an Peru, pengobat tradisional menggunakan Ruellia tuberosa dalam pengobatan tradisional sebagai diuretik, antidiabetik, antipiretik, analgesik, dan antihipertensi, serta pelepas dahaga dan penawar racun maupun jantung koroner [
1Singh, S., Sharma, N., & Jhade, D. (2023). A Critical Review On Ruellia Tuberosa, Saccharum Benghalense And Dichanthium Annulatum With Huge Availability In ‘Middle Ganga Segment’. Journal of Pharmaceutical Negative Results, 14(1), 748-754. https://doi.org/10.47750/pnr.2023.14.S01.103
].
Penelitian teranyar dari Akanksha Sharma et. al. (2024) [
5Sharma, A., Kumar, A., Singh, A. K., Kumar, K. J., Narasimhan, B., & Kumar, P. (2024). Ethnomedicinal Uses, Phytochemistry, Pharmacology, and Toxicology of Ruellia tuberosa L.: A Review. Chem. Biodiversity, 21, e202400292. https://doi.org/10.1002/cbdv.202400292
] menjelaskan bahwa Ruellia tuberosa yang biasa dikenal sebagai "Mexican bluebell" adalah herba tahunan yang berasal dari Amerika Tengah dan telah menyebar ke beberapa negara di daerah tropis Selatan dan Asia Tenggara. Tanaman ini telah digunakan sebagai tanaman Rasayana tradisional sejak zaman dahulu. Rasayana adalah sebuah konsep dari pengobatan tradisional India, khususnya Ayurveda.
Ekstrak dan fitokimia Ruellia tuberosa menunjukkan aktivitas bioaktif yang kuat, seperti antikanker, antiradang, penyembuhan luka, antijamur, antimikroba, antidiabetes, hipoglikemik, hipolipidemik, gastroprotektif, dan anthelmintik. Analisis kimia telah mengungkap berbagai konstituen bioaktif dalam tanaman, termasuk alkaloid, flavonoid, saponin, dan senyawa fenolik, yang menunjukkan potensi terapeutiknya. *** [030924]


logoblog

Thanks for reading Ruellia tuberosa, Tanaman Pletekan Yang Berakar Bengkak

Previous
« Prev Post

1 komentar:

  1. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh ......

    Alhamdulillaah ......

    Mmmuuuaaannntttaaappp pisan euy ........

    BalasHapus

Sahabat Blog