Di halaman depan Balai Desa Sumberejo yang beralamatkan di Jalan Lapangan Rajawali, Dusun Bandarangin RT 17 RW 05 Desa Sumberejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, tumbuh berbagai tanaman. Ada yang disengaja ditanam, dan ada pula yang tumbuh dengan sendirinya atau tumbuh secara liar.
Salah satu tanaman yang tumbuh liar itu adalah kecubung, berada di pojok barat daya Lapangan Rajawali. Bunganya besar berwarna ungu dan tegak seperti trompet. Bentuk buahnya bulat, hijau, dan berduri berukuran sebesar bola tenis.
Di Indonesia, tanaman kecubung mempunyai nama-nama daerah: kecubung (Sunda, Jawa) kachobung (Madura), bembe (Bima), tampong-tampong (Bugis), bulutuhe (Gorontalo), padura (Tidore), dan babotek (Timor).
Buah kecubung (Datura metel) |
Tanaman kecubung ini memiliki nama ilmiah Datura metel L. Nama genus Datura berasal dari Sansekerta “dhāturā” [
1Venturini, G. (n.d.). Datura stramonium (M. Beltramini, Ed.). Monaco Nature Encyclopedia: Discover the Biodiversity. Retrieved January 07, 2025, from https://www.monaconatureencyclopedia.com/datura-stramonium/?lang=en
], yang merujuk pada jenis tanaman yang diyakini memiliki khasiat psikoaktif atau obat. Istilah ini diduga terkait dengan kata "धातु" (dhātu), yang berarti "kerusakan" atau "racun," yang mungkin merujuk pada sifat racun tanaman dalam genus ini.Catatan paling awal tentang spesies Datura ditulis oleh dokter abad ke-11 Abu al-Ali Husein ibn Abdullah ibn Abdullah ibn al-Hasan ibn Ali Ibnu Sina (980 – 1037 M) atau di dunia Barat dikenal dengan nama Avicenna, yang menyebutnya sebagai ‘jouz-mathel’, atau ‘kacang metel’ (metel nuts) [
2Datiles, M. J., & Acevedo-Rodríguez, P. (2014, August 27). Datura metel (Hindu datura). CABI Digital Library; CABI Compendium. https://www.cabidigitallibrary.org/doi/full/10.1079/cabicompendium.18005
].Dari catatan Avicenna (Ibnu Sina) itulah kemungkinan julukan khusus metel disematkan, merujuk pada jenis tanaman dalam famili ini.
Nama ilmiah Datura metel diperkenalkan dan dideskripsikan oleh botaniwan Swedia Carolus Linnaeus (1707-1778) pada tahun 1753, dan dipublikasikan dalam Species Plantarum, Exhibentes Plantas Rite Cognitas, Ad Genera Relatas, Cum Differentiis Specificis, Nominibus Trivialibus, Synonymis Selectis, locis Natalibus, Secundum Systema Sexuale Digestas (Tomus I) [
3Linnaei, Caroli. (1753). Species Plantarum, Exhibentes Plantas Rite Cognitas, Ad Genera Relatas, Cum Differentiis Specificis, Nominibus Trivialibus, Synonymis Selectis, locis Natalibus, Secundum Systema Sexuale Digestas (Tomus I). Holmiae: Impensis Laurentii Salvii. https://www.biodiversitylibrary.org/page/358012
], atau Sp. Pl. 1: 179 (1753).Bunga kecubung (Datura metel) yang telah berwarna ungu |
Selain nama binomial, Datura metel juga mempunyai nama-nama umum (common names): horn-of-plenty, Hindu datura, jimsonweed, devil's trumpet (Inggris); Indisk spikklubba (Swedia); Metelstechapfel, weichhaariger Stechapfel (Jerman); doornappel (Belanda); herbe diable, trompette du jugement, stramoine métel (Prancis); chamisco morado, burladora (Spanyol); trombeteira, barbiaca, saia-roxa (Portugis); hashishat alfida (Tunisia); şeytan elması (Turki); daturan mathilatan (Arab); datora motel (Persia); dhuturaa, kalo dhutura (Benggala); kalo dhatura, hakugu dudhale (Nepal); cà độc dược (Vietnam); lảphong kā s̄lạk (Thailand); kecubong, terung pungak (Malysia); kecubung (Indonesia); talampunay, talong punai (Tagalog); màn tuó luó yè, yáng jīn huā (China); kichigainasubi, chōsen'asagao (Jepang); huin dok mal pul (Korea); trombeteira-roxa (Brasil).
Tanaman kecubung (Datura metel) termasuk dalam famili Solanaceae (suku terong-terongan), dan daerah asalnya seperti yang dituliskan Linnaeus dalam bukunya adalah Asia dan Afrika (habitat in Asia, Africa).
Datura metel (kecubung) merupakan tanaman tahunan. Struktur daunnya sederhana: berseling, hijau tua, berlekuk dangkal, dan lonjong lebar. Penampakan bunganya besar, tunggal, dan berbentuk terompet, cabang-cabangnya memanjang, dan tanaman herba dengan tinggi sekitar 1,5 m. Struktur daunnya sederhana: berseling, hijau tua, berlekuk dangkal, dan lonjong lebar. Penampakan bunganya besar, tunggal, dan berbentuk terompet, dengan aroma yang menyenangkan dan berbagai warna; misalnya, pada beberapa spesies, bunganya berwarna putih hingga kuning, dan pada spesies lain, berwarna ungu muda hingga gelap. Buahnya berbentuk bulat, pada bagian luarnya dihiasi duri-duri pendek dan dalamnya berisi biji-biji kecil berwarna kuning kecokelatan.
Daun kecubung (Datura metel) |
Tanaman kecubung (Datura metel) tersebar luas di dunia, dan banyak yang menganggap sebagai tanaman beracun. Schultes (1970) [
4Schultes, R. E. (1970, January 01). The plant kingdom and hallucinogens (part III). United Nations : Office on Drugs and Crime. https://www.unodc.org/unodc/en/data-and-analysis/bulletin/bulletin_1970-01-01_1_page005.html
] melaporkan bahwa beberapa penulis telah membahas penggunaan yang luas di Hindia Timur dan di India sebagai afrodisiak atau ramuan cinta. Cristóbal Acosta yang menulis tentang topik ini pada tahun 1578, menyatakan bahwa "dia yang memakannya akan kehilangan akal sehatnya..." dan "... Saya telah melihat beberapa orang yang telah berkeliaran selama beberapa hari menjadi gelisah!" karena efek Datura metel.Orang-orang Tiongkok menghargai obat ini sejak zaman kuno. Sebuah teks medis Tiongkok yang relatif baru, yang diterbitkan pada tahun 1590, melaporkan bahwa "ketika Buddha menyampaikan khotbah, langit membasahi kelopak tanaman ini dengan tetesan air hujan". Datura metel telah berhubungan erat dengan banyak agama di Timur Jauh, terutama karena sifat psikoaktifnya.
Di Afrika, suku Tonga menggunakan spesies ini sebagai racun penangkal racun, dan di Tanganyika, biji dan akarnya digunakan sebagai obat memabukkan dan daunnya sebagai racun. Di Cina, tanaman ini dianggap sebagai racun ikan.
Bunga kecubung (Datura metel) saat masih berwarna hitam |
Secara tradisional, menurut Tawhida Islam et. al. (2023) [
5Islam, T., Ara, I., Islam, T., Sah, P. K., Almeida, R. S. de, Matias, E. F. F., Ramalho, C. L. G., Coutinho, H. D. M., & Islam, M. T. (2023). Ethnobotanical uses and phytochemical, biological, and toxicological profiles of Datura metel L.: A review. Current Research in Toxicology, 4, 100106. https://doi.org/10.1016/j.crtox.2023.100106
], Datura metel (kecubung) digunakan untuk mengobati epilepsi beserta penyakit kulit, histeria, demam dengan radang selaput lendir hidung, kegilaan, penyakit jantung, dan diare.Daunnya digunakan untuk menghilangkan rasa sakit. Untuk mengobati asma, tanaman ini digunakan di Tiongkok dan Vietnam. Ekstrak tanaman Datura metel juga digunakan sebagai anestesi umum dan dalam pengobatan bronkitis kronis.
Datura metel juga digunakan secara tradisional di India sebagai obat untuk kegilaan atau kewarasan, gangguan otak dan infeksi selaput lendir hidung, kaki gajah, keluarnya cairan dari telinga (kopok), penyakit kulit, gigitan anjing gila, dan gangguan pencernaan. Bunga Datura metel disebut biamantuoluo dalam pengobatan tradisional Tiongkok, yang disebutkan bermanfaat untuk peradangan kulit dan psoriasis.
Tanaman kecubung (Datura metel) bunga ungu di halaman depan Balai Desa Sumberejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang |
Biji Datura metel digunakan sebagai bahan dalam teh di Brasil, yang memberikan efek sedatif, dan bunga kering tanaman tersebut digunakan untuk merokok. Anak muda Nigeria juga menganggap Datura metel sebagai agen halusinogen.
Di Bangladesh, berbagai bagian tanaman Datura metel dimanfaatkan dalam pengobatan kudis, eksim, dan alergi, pernapasan abnormal, masalah pupil, nyeri dan bengkak, nyeri payudara, asma, kejang, dan rematik.
Tanaman kecubung (Datura metel) memiliki berbagai fitokimia penting, termasuk withanolides, daturaolone, datumetine, daturglycosides, ophiobolin A, baimantuoluoline A, dan banyak lainnya.
Datura metel memiliki banyak aktivitas biologis penting, termasuk antioksidan, antiinflamasi, antimikroba, insektisida, antikanker, antidiabetik, analgesik, antipiretik, neurologis, kontrasepsi, dan kapasitas penyembuhan luka.
Tanaman kecubung yang dijumpai di halaman depan Balai Desa Sumberejo berbunga ungu dikenal sebagai Datura metel ‘fastuosa'. Fastuosa berasal dari bahasa Latin “fastuosus” (angkuh, mencolok), mengacu bada bunganya yang tegak.
Tanaman tersebut tidak hanya enak dipandang mata karena keindahan bunganya dan keunikan buahnya, namun kecubung juga memiliki sederet manfaat dalam pengobatan. *** [080125]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar