Menikmati Sensasi Rujak Soto di Warung Mbok Mbret: Perpaduan Rasa yang Membumi

Usai melakukan kunjungan ke Balai Desa Wringinrejo untuk membahas agenda Focus Group Discusssion (FGD) dengan Kepala Desa Muadim, S.H., saya dan dr. Harun Al Rasyid, MPH menuju ke Warung Rujak Soto Mbok Mbret untuk  bergabung dengan rekan-rekan dari NIHR (National Institute for Health and Care Research) Universitas Brawijaya (U)B yang telah lebih dahulu tiba dan menikmati sajian khas yang tak mudah ditemukan di daerah lain.

Berlokasi di Dusun Kepatihan, Desa Cluring, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, warung ini terletak strategis di tepi jalan raya utama, sekitar 500 meter dari lampu merah pertigaan arah Jember. Letaknya pun tak jauh dari kawasan wisata De Djawatan Forest, rumah dari pohon trembesi (Samanea saman) raksasa yang begitu fotogenik.

Warung Rujak Soto Mbok Mbret di Dusun Kepatihan, Desa Cluring, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi

Meski tampak sederhana, Warung Mbok Mbret nyaris tak pernah sepi pengunjung. Bahkan di hari biasa, antrean tetap ramai. Ada semacam daya tarik dari rujak soto di sini - perpaduan rasa dan suasana yang membuat orang rela datang dari jauh hanya untuk mencicipinya.

Rujak soto sendiri merupakan kuliner unik khas Banyuwangi yang mulai dikenal sejak era 1970-an, awalnya lahir dari eksperimen para penggemar rujak yang penasaran dengan kemungkinan perpaduan kuah soto dalam sajian tersebut.

Kini, rujak soto tak hanya jadi hidangan sehari-hari warga lokal, tapi juga menjadi bagian dari Festival Rujak Soto tahunan yang digelar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sejak 2014 dalam rangkaian Banyuwangi Festival.

Sepiring rujak soto di Warung Mbok Mbret

Saat pesanan datang, sepiring rujak soto dengan aroma kaldu menguar. Di dalamnya, sayuran segar seperti kangkung dan tauge disiram bumbu kacang yang kental dan bercita rasa manis-pedas, kemudian disusul oleh kuah soto hangat berisi irisan daging sapi empuk serta urat mayang yang kenyal. Rasa kacang yang pekat berpadu dengan kaldu soto yang kaya rempah, menciptakan kombinasi yang seolah menari di lidah.

Tidak ada yang mendominasi, semua rasa hadir dalam harmoni, seperti manis, pedas, gurih, dan sedikit asam dari tambahan jeruk nipis. Sangat membumi, namun begitu kompleks dan memikat. Sebuah perpaduan rasa yang membumi!

Dengan harga yang terjangkau, warung ini menawarkan petualangan rasa yang berbeda. Bagi yang tak membawa uang tunai, Warung Mbok Mbret juga sudah menerima pembayaran digital melalui QRIS, sebuah kemudahan yang jarang ditemukan di warung tradisional.

Es Dawet Tape di Warung Mbok Mbret

Warung ini buka setiap hari Senin hingga Sabtu, dari pukul 10.00 hingga 16.00 WIB. Saran kami, datanglah lebih awal sebelum makan siang, karena sering kali rujak soto di sini habis lebih cepat dari yang diperkirakan.

Bagi siapa pun yang tengah berada di Banyuwangi, khususnya kawasan selatan, menikmati semangkuk rujak soto di Warung Mbok Mbret bukan sekadar soal makan, melainkan pengalaman rasa, budaya, dan kehangatan khas desa yang layak dikenang. *** [030725]