Ketika sedang memarkir kendaraan di halaman depan Puskesmas Pakisaji yang beralamatkan di Jalan Raya Karangduren No. 01, Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, penulis menyaksikan tanaman pisang yang unik.
Di antara deretan motor dan mobil yang terparkir, di sebuah taman sisi barat, tumbuhlah serumpun tanaman pisang yang ukurannya jauh lebih mungil dari pisang kebanyakan. Tingginya tak lebih dari satu setengah meter, dengan batang ramping dan daun yang menyerupai tanaman hias supit udang atau Heliconia psittacorum.
Tanaman ini disebut oleh tukang parkir setempat sebagai “pisang songgo langit”. Nama unik ini berasal dari bahasa Jawa - songgo berarti menyangga, dan langit berarti angkasa. Julukan itu bukan sekadar kiasan, sebab buah dari tanaman ini benar-benar menengadah ke angkasa, seolah menyangga langit, lengkap dengan jantungnya yang juga mengarah ke atas.
![]() |
| Buah pisang songgo langit (Musa velutina) |
Berbeda dengan pisang pada umumnya yang menjuntai ke bawah, pisang ini justru tampil melawan arus gravitasi, dengan buah-buah kecil berwarna merah keungu-unguan yang tampak anggun sekaligus eksentrik.
Inilah Musa velutina H.Wendl. & Drude nama ilmiahnya, si pisang eksotis yang tak hanya memikat mata, tetapi juga menyimpan kisah botani yang menarik untuk disimak.
Nama genus Musa berasal dari Latinisasi bahasa Arab “mawzah” (pisang) [
1Merriam-Webster. (n.d.). Musa. In Merriam-Webster.com dictionary. Retrieved August 17, 2025, from https://www.merriam-webster.com/dictionary/Musa
]. Sedangkan, julukan khusus velutina berasl dari bahassa Latin “velutinus” (seperti beludru), mengacu pada buah pisang merah muda yang berwarna merah muda seperti beludru [2Musa velutina (Hairy Banana, Pink Banana, Pink Fruiting Banana, Pink Velvet Banana) | North Carolina Extension Gardener Plant Toolbox. (n.d.). https://plants.ces.ncsu.edu/plants/musa-velutina/
].![]() |
| Jantung pisang songgo langit (Musa velutina) |
Nama ilmiah Musa velutina pertama kali diperkenalkan oleh dua botanis asal Jerman, Hermann Wendland (1825-1903) dan Carl Georg Oscar Drude (1852-1933), pada tahun 1875, dan dipublikasikan dalam Gartenflora: Allgemeine Monatsschrift für deutsche, russische und schweizerische Garten – und Blumenkunde und Organ des Kaiserliche Russischer Gartenbau-Verein in St. Petersburg (Vierundzwanzigster Jahrgang), atau Gartenflora (1875) 65.
Selain bersinonim dengan Musa dasycarpa Kur (1867), Musa velutina mempunyai nama-nama umum (common names): hairy banana, pink banana, pink velvet banana (Inggris); sammetsbanan (Swedia); Kenia-Banane (Jerman); bananier à fleurs roses (Prancis); banano rojo, guineo rosado (Spanyol); bananeira-rosa (Portugis); banana rosa (Italia); pisang songgo langit (Indonesia).
Pisang songgo langit (Musa velutina) termasuk dalam famili Musaceae (suku pisang-pisangan), dan spesies berasal dari India (Arunachal Pradesh dan Assam) dan Myanmar utara, di mana ia tumbuh di hutan lembab pada ketinggian rendah [
3Puccio, P. (n.d.). Musa velutina: Family : Musaceae (M. Beltramini, Trans.). Monaco Nature Encyclopedia: Discover the biodiversity. Retrieved August 17, 2025, from https://www.monaconatureencyclopedia.com/musa-velutina/?lang=en
].![]() |
| Bunga pisang songgo langit (Musa velutina) yang sudah mulai rontok |
Musa velutina (pisang songgo langit) herba ramping dan pendek yang tumbuh hingga setinggi 1,5 m. Memiliki batang semu berwarna hijau kekuningan hingga hijau keunguan yang menghasilkan tunas dengan bebas.
Batang atas disebut pseudostem dan terdiri dari lapisan-lapisan konsentris pelepah daun yang menggulung membentuk silinder. Daunnya besar, hijau, berbentuk lonjong elips. Tepi daun sering robek oleh angin. Daun-daunnya muncul, menggulung rapat, dari pusat pseudostem dengan pola spiral berlawanan arah jarum jam.
Buahnya memiliki kulit merah muda yang berbulu, lebih pendek, dan lebih pendek daripada pisang Cavendish (Musa acuminate). Bunganya juga berwarna merah muda. Saat berada di tangkai, kulit pisang akan terbuka seperti bintang dan memperlihatkan buah putih yang masih menempel di tangkai. Buahnya mengandung banyak biji hitam yang cukup besar.
![]() |
| Tanaman pisang songgo langit (Musa velutina) di halaman depan Puskesmas Pakisaji di Desa Krangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang |
Pisang songgo langit (Musa velutina) yang kerap dibudidayakan untuk tanaman hias di taman, juga memiliki beberapa potensi manfaat medis. Manfaat yang diketahui dari tanaman pisang ini adalah menjaga tekanan darah, memperbaiki gejala asma, dapat mengurangi risiko terkena leukemia, dan mendukung kesehatan jantung [
4Pink/Hairy Banana - North Creek Wetland. (2023, July 12). North Creek Wetland. https://www.uwb.edu/wetland/plants/musa-velutina
]. Buahnya dapat untuk meningkatkan kesuburan [5Jovanović, T.. (2021). Review of the article "Banana-beyond it’s nutritional value; A comprehensive review for the prospects of its phytochemicals and healthcare procurement", verified by Publons, Web of Science. in International Journal of Biochemistry Research & Review, 1/Ms_IJBCRR_67292-11. https://hdl.handle.net/21.15107/rcub_machinery_5816
]. Sedangkan, ekstraknya, terutama dari daun dan kulit kayunya, telah menunjukkan sifat antibakteri dan anti-inflamasi, sehingga berpotensi bermanfaat untuk pengobatan jerawat.Jamoh et. al. (2024) [
6Jamoh, O., Singh, A. K., Lego, N., Wangchu, L., Sarma, P., & Hazarika, B. (2024). Studies on ethnomedicinal, phytochemical and antioxidant activity of wild edible banana flowers consumed by tribals of northeast India. Annals of Phytomedicine an International Journal, 13(2). https://doi.org/10.54085/ap.2024.13.2.61
] melaporkan bahwa bunganya yang tegak dan berwarna merah keungu-unguan sangat menarik, memiliki nilai ornamen. Bunganya dikonsumsi sebagai sayuran oleh berbagai suku di Arunachal Pradesh. Sari batang segarnya dapat digunakan untuk mengobati disentri darah. Tanaman ini juga dapat digunakan untuk mengobati sariawan. Ambil satu atau dua lembar daun segar, panaskan perlahan di atas api, lalu tempelkan pada area bibir yang sakit tiga atau empat kali sehari sebelum tidur. *** [170825]





Tidak ada komentar:
Posting Komentar