Selasa, September 09, 2025

Cynometra cauliflora, Kopi Anjing yang Bunganya Tumbuh di Batang

  Budiarto Eko Kusumo       Selasa, September 09, 2025
Di tengah keramaian peserta yang ada di halaman luar GOR Amongraga beserta keluarganya untuk menantikan giliran tampil di ajang International Karate Championship Yogyakarta Open Tournament V “Kemenpora RI Cup”, ada satu momen yang tak biasa saya temukan di arena pertandingan. 
Bukan soal teknik kata yang menawan atau pukulan ippon yang cepat, melainkan tentang sebuah tanaman yang diam-diam menarik perhatian saya di sela-sela keramaian itu, yaitu sebuah tanaman kopi anjing yang tumbuh subur di samping tembok sisi timur lingkungan GOR Amongraga.
Tanaman ini berdiri tenang di sisi timur Pendopo Amongraga, di bawah naungan rindang yang bersahaja. Tak banyak yang memperhatikan, tapi saya langsung mengenalinya. Batangnya yang kokoh dipenuhi bunga dan buah yang langsung tumbuh menempel di batang utamanya - pemandangan yang tak lazim, sekaligus menakjubkan.

Bunga kopi anjing (Cynometra cauliflora) tumbuh di pangkal batang

Di Indonesia,  masyarakat lokal mengenalnya dengan berbagai nama khas daerah: kopi anjing di Jawa, pukih di Sunda, puci anggi di Bima, namu-namu atau nam-nam di Manado, lamutu atau ulias di Ambon, namu-namu di Ternate, dan namet di Halmahera). Nama-nama ini terdengar asing di telinga generasi sekarang, mungkin karena tanaman ini memang makin jarang ditemui di perkotaan.
Buah kopi anjing berbentuk ginjal, berdaging tebal, dengan tekstur kerut-kerut yang khas. Rasanya? Perpaduan manis, asam, dan segar, Buah ini bisa langsung dimakan, atau dijadikan manisan, rujak, asinan, bahkan sambal. Tak hanya itu, tanaman ini juga punya nilai estetika. Banyak orang menjadikannya tanaman hias, ditanam di dekat pagar sebagai penghias halaman rumah maupun bonsai.
Melihat tanaman itu di halaman GOR Amongraga, ingatan saya melayang ke masa kuliah, 38 tahun silam. Di rumah seorang teman di Jalan Cokrobaskoro, Puspan, Tipes, Solo - tanaman kopi anjing ini tumbuh subur di halaman rumah bagian depan. Bau buahnya begitu ranum ketika sudah matang.

Daun kopi anjing (Cynometra cauliflora) yang masih muda, berwarna merah muda

Saat saya sedang memotret anak wedok ragil yang sedang pemanasan bersama teman satu klubnya di sisi timur Pendopo Amongraga, saya juga mengabadikan tanaman tersebut dengan HP Xiaomi Redmi Note yang saya bawa.
Tanaman kopi anjing memiliki nama ilmiah Cynometra cauliflora L. Nama genus Cynometra berasal dari bahasa Yunani dati gabungan kata “kynós” (anjing) dan "metra" (rahim/uterus), merujuk pada bentuk polong buahnya [
1FLORA & FAUNA WEB. (n.d.). NParks | Cynometra cauliflora. NParks. Retrieved September 08, 2025, from https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/2/8/2833
]. Sedangkan, julukan khusus cauliflora berasal dari bahasa Latin dari kombinasi kata "caulis" (batang) dan "flos, -oris" (bunga), mengacu pada bunga yang tumbuh langsung di batang [
2Puccio, P. (n.d.). Cynometra cauliflora. Monaco Nature Encyclopedia: Discover the Biodiversity. Retrieved September 08, 2025, from https://www.monaconatureencyclopedia.com/cynometra-cauliflora-2/?lang=en
].
Nama ilmiah Cynometra cauliflora pertama kali diperkenalkan oleh botanis Swedia Carolus Linnaeus (1707-1778) pada tahun 1753, dan dipublikasikan dalam Species Plantarum, Exhibentes Plantas Rite Cognitas, Ad Genera Relatas, Cum Differentiis Specificis, Nominibus Trivialibus, Synonymis Selectis, Locis Natalibus, Secundum Systema Sexuale Digestas. (Tomus I), atau Sp. Pl. 1: 382 (1753).

Daun kopi anjing (Cynometra cauliflora) yang sudah tua berwarna hijau tua

Selain bersinonim dengan Cynometra cauliflora var. elongatis Hassk (1842), Cynometra cauliflora L. mempunyai nama-nama umum (common names): namu-namu (Inggris); nam-nam (Prancis); nam nam, niam niam, puki (India); amphawa, hima, nang-ai (Thailand); nam-nam, katak puru, salah nama (Malaysia); kopi anjing, namu-namu, nam-nam (Indonesia); namnam (Tagalog).
Tanaman kopi anjing (Cynometra cauliflora) termasuk dalam famili Fabaceae (suku polong-polongan). Spesies ini berasal dari Semenanjung Malaysia bagian timur dan dibudidayakan secara luas di Semenanjung Malaysia bagian utara, di kampung-kampung (desa), dan pekarangan rumah. Tanaman ini juga dibudidayakan di India, Sri Lanka, dan Indonesia.
Cynometra cauliflora (kopi anjing) merupakan pohon menahun kecil, bercabang banyak, tumbuh hingga setinggi 5 m dengan batang kasar, abu-abu kecokelatan, dan kuat. Daunnya ditumbuhi tangkai daun yang sangat pendek, terdiri dari dua anak daun asimetris, lonjong hingga lonjong-bulat telur terbalik, dengan pangkal miring dan puncak bertepi dan seluruh tepi, mengilap, saat muda berwarna keputihan hingga merah muda berubah menjadi hijau di atas dan hijau pucat di bawah seiring bertambahnya usia.
 
Batang dan cabang kopi anjing (Cynometra cauliflora)

Bunganya kecil terdapat dalam rasemat aksiler di batang, yaitu kembang kol. Bunganya memiliki kelopak putih atau merah muda berpartit 4 dalam, 5 kelopak lanset putih atau merah muda pucat, filamen bebas, ovarium dengan satu bakal biji dan gaya filiform. Polongnya miring, berbentuk ginjal, dengan permukaan kasar, berbonggol, dan keriput.
Warnanya cokelat kehijauan yang berubah menjadi kuning kehijauan pucat atau kuning dan tampak kusam saat matang. Daging buahnya berair dan berwarna kuning, asam saat belum matang, asam-manis, dan lunak saat matang [
3Lim, T.K. (2012). Cynometra cauliflora. In: Edible Medicinal And Non-Medicinal Plants. Springer, Dordrecht. https://doi.org/10.1007/978-94-007-1764-0_75
].
Dalam literatur etnobotani disebutkan bahwa buah muda yang belum matang sangat asam, sedangkan buah matang rasanya asam-manis dan gurih, dapat dimakan mentah (segar) atau direbus seperti halnya buah mentah. Buah matang dapat dimakan dengan dimasak bersama gula untuk dijadikan manisan (kompot). Buah ini juga dapat dibuat menjadi salad buah, acar, atau digunakan untuk membuat sambal khusus (bumbu berbahan dasar cabai yang ditumbuk).
 
Tanaman kopi anjing (Cynometra cauliflora) yang tumbuh di sisi timur Pendopo Amongraga di lingkungan Kompleks GOR Amongraga, Yogyakarta

Orang Jawa memakannya sebagai penyedap kari atau menggunakan buah yang belum matang dalam rujak (salad buah dengan saus kacang yang gurih). Buahnya dapat digoreng dengan adonan dan menjadi gorengan yang lezat.
Selain itu, buahnya juga dilaporkan memiliki khasiat obat yang bermanfaat dan digunakan dalam pengobatan tradisional. Bahkan, di beberapa tempat, buah kopi anjing dijual di pasaran hanya untuk tujuan ini. Buahnya telah digunakan untuk mengobati kehilangan nafsu makan. Bijinya menghasilkan minyak yang digunakan di India untuk mengobati penyakit kulit [
3Lim, T.K. (2012). Cynometra cauliflora. In: Edible Medicinal And Non-Medicinal Plants. Springer, Dordrecht. https://doi.org/10.1007/978-94-007-1764-0_75
].
Sementara itu, Sabiha et.al. (2022) [
4Sabiha, S., Serrano, R., Hasan, K., Moreira da Silva, I. B., Rocha, J., Islam, N., & Silva, O. (2022). The Genus Cynometra: A Review of Ethnomedicine, Chemical, and Biological Data. Plants (Basel, Switzerland), 11(24), 3504. https://doi.org/10.3390/plants11243504
] melaporkan bahwa kopi anjing (Cynometra cauliflora) memiliki kegunaan etnomedisinal. Daun, buah, biji, batang, kulit kayu, resin, dan akar spesies ini secara tradisional digunakan untuk mengobati gangguan pencernaan, masalah pernapasan, penyakit kulit, dan penyakit inflamasi. Misalnya, rebusan daun Cynometra cauliflora digunakan untuk mengobati diabetes dan hiperlipidemia, namun, di Indonesia, buah spesies ini digunakan sebagai makanan, dan daunnya digunakan sebagai obat untuk mengobati diare. *** [090925]


logoblog

Thanks for reading Cynometra cauliflora, Kopi Anjing yang Bunganya Tumbuh di Batang

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog