Pulang dari belanja perbekalan untuk anaknya yang sekolah di SMA Negeri Taruna Nala Malang di Malang Town Square (Matos) Mall, sebuah destinasi belanja terkenal di Malang, sepupu – Nurindra Kiswandhanu – mengajak saya makan siang di Warung Nayamul Kepanjen yang beralamatkan di Jalan Trunojoyo No. 4 Dusun Ngadiluwih, Desa Kedungpedaringan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Semula sepupu yang akrab dipanggil Nuki itu bersama keluarganya ingin makan siang di Warung Kiroman, namun sesampainya di sana sudah habis. Di tengah hujan lebat di hari Ahad (20/10), akhirnya memutuskan mencari tempat makan di tempat searah pulang menuju ke Kepanjen.
Saya yang mendampingi dan memandu, terbersit di tengah jalan untuk makan di Warung Nayamul yang berada di timur Stadion Kanjuruhan. Di samping tempat parkirnya luas, menu makanannya juga seabrek.
Warung Nayamul Kepanjen |
Nama warung ini cukup unik dan sungguh khas Malang. Nayamul merupakan osob kiwalan dari lumayan. Dikutip dari laman Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Malang, disebutkan bahwa osob kiwalan (boso walikan) adalah salah satu bentuk bahasa Jawa yang dipergunakan orang-orang di Malang Raya.
Pada prinsipnya bahasa ini diambil dari bahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Sederhana saja sebenarnya. Pengucapan kosakata dua bahasa tersebut diubah dengan membalik posisi huruf dari belakang ke depan, seperti lumayan menjadi nayamul.
Warung Nayamul merupakan warung makan yang menghadirkan menu tradisional Jawa yang memiliki suasana yang sederhana. Pengunjung dapat menikmati hidangan mereka di tempat makan yang bersih dan nyaman. Pelayanan yang cepat dan ramah juga menjadi nilai tambah dari warung ini.
Selain itu, menunya juga lengkap. Ada nasi putih, nasi empok, kothokan ikan, bali telur, sambal goreng krecek, lodeh tewel, kare ayam, aneka bothok, urap, pepes ikan, sayur asem, sayur sop, ikan bakar, oseng-oseng pare, empal sunduk, tahu/tempe bacem, weci, telur asing, dan lain-lain. Minumnya teh panas yang airnya dimasak dengan kayu bakar, sehingga terasa sangit-sangitnya yang bikin rasa teh tersebut menjadi nikmat.
Makan bersama sepupu di Warung Nayamul Kepanjen |
Di Warung Nayamul, pengunjung dipersilakan mengambil sendiri aneka makanannya sesuai selera masing-masing atau prasmanan, dan kemudian dibawa ke kasir untuk dihitung harganya. Mudah dan simpel!
Makan siang bersama sepupu dan keluarganya, saya mengambil nasi putih dan dipasangkan dengan oseng-oseng pare, sambal goreng krecek dan empal sunduk. Sebelumnya saya sudah beberapa kali diajak makan di Warung Nayamul ini, dan setiap diajak ke sini senantiasa berganti menu. Hal ini bertujuan untuk menjajal aneka masakannya yang cukup banyak variannya.
Misalnya, pada Selasa (24/09/2019) saya makan nasi putih dan sayur asem serta ayam goreng bersama rombongan Elizabeth Pisani, seorang ahli epidemiologi Inggris-Amerika, konsultan kesehatan masyarakat, penulis dan jurnalis, yang sedang menjalankan medicine quality sub-study di Kabupaten Malang.
Aneka menu makanan khas Jawa di Warung Nayamul Kepanjen |
Kemudian pada Selasa (07/03/2023), saya pernah mencicipi nasi iwak phe dengan oseng-oseng paren dan krecek pedas ditambah kemangi serta botok tawon usai mendampingi Dr. Devarsetty Praveen dan Renu Jhon dari The George Institute for Global Healt (TGI) India, berkunjung ke Dusun Bekur, Desa Sumberejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang.
Di bangunan utama Warung Nayamul, terdapat deretan meja. Sedangkan, di selasar depan terlihat dua meja etnik dengan kayu yang estestik yang berada di kiri-kanan pintu masuk utamanya. Sementara itu, di sisi timurnya terdapat deretan gazebo untuk lesehan. Berhubung hari Ahad tersebut turun hujan, saya dan keluarga sepupu memilih makan di bangunan utamanya.
Saya dan keluarga sepupu cukup lama berada di Warung Nayamul sekitar 1 jam 24 menit. Di warung itu, kita tidak hanya menyantap makanan saja namun sambil bercengkerama, bercakap-cakap dengan senang, maupun bersendau gurau. Karena tempatnya bersih dan nyaman serta nikmat penuh rasa. *** [241024]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar