Rabu, Juli 16, 2025

Pantai Trianggulasi: Jejak Ilmiah di Semenanjung Blambangan

  Budiarto Eko Kusumo       Rabu, Juli 16, 2025
Usai mengunjungi Puri Luhur Giri Salaka, di lingkungan sakral nan mistis serta diselimuti semilir angin dari hutan lebat Alas Purwo, Pak Dhe Suparno dan Bu Dhe Mardiyati mengajak Andhika Krisnaloka, S.Sos dan saya untuk melanjutkan perjalanan menyusuri jalan setapak menuju salah satu sudut istimewa kawasan Taman Nasional Alas Purwo (TNAP), yaitu Pantai Trianggulasi.
Pantai Trianggulasi bukanlah pantai yang ramai dikunjungi turis seperti Plengkung atau Pancur. Namun justru dalam ketenangan dan kealamiannya, ia menyimpan pesona lain yang lebih dalam - bukan hanya secara visual, tapi juga secara ilmiah dan filosofis.

Pantai Trianggulasi Alas Purwo di Semenanjung Blambangan, Bamyuwangi

Begitu membaca nama "Trianggulasi" di papan petunjuk, ingatan saya yang telah malang melintang dalam dunia penelitian, langsung terhubung pada istilah yang sangat familiar dalam dunia penelitian (research), yakni triangulasi. 
Dalam metode penelitian kualitatif, triangulasi (triangulation) merupakan teknik yang digunakan untuk memverifikasi dan memvalidasi temuan melalui berbagai sumber, metode, atau perspektif. Layaknya detektif yang mencari kebenaran dengan berbagai bukti dari berbagai arah, peneliti memanfaatkan triangulasi untuk meraih pemahaman yang lebih utuh dan mendalam.
Istilah ini bukan tanpa sejarah. Dalam dunia geodesi, triangulasi sudah dikenal sejak abad ke-16. Seorang matematikawan Flemish, Gemma Frisius (1508-1555), memperkenalkan metode ini dalam karyanya “Libellus de locorum describendum ratione” (Buku kecil tentang cara mendeskripsikan tempat) yang terbit pada tahun 1540.

Salah seorang pengunjung Pantai Trianggulasi pada Kamis (03/07)

Teknik ini digunakan untuk memetakan wilayah dengan mengukur jarak dan sudut dari beberapa titik tetap. Prinsip dasarnya sederhana namun jenius: dengan mengukur dari tiga titik berbeda, seseorang bisa menentukan lokasi yang tepat dari suatu titik yang tidak diketahui.
Lalu, apa kaitannya dengan keberadaan Pantai Trianggulasi ini? Ternyata, nama Pantai Trianggulasi yang berada di Dusun Kaliagung, Desa Kendalrejo, Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi ini, berasal dari sebuah monumen kecil yang berada sekitar 500 meter dari garis pantai - sebuah titik triangulasi yang dulunya digunakan dalam kegiatan pengukuran dan pemetaan kawasan ini. Monumen itu, meskipun kini lebih banyak dikunjungi sebagai spot foto atau tempat istirahat, menyimpan warisan keilmuan yang sering luput dari perhatian.
Pantai ini sendiri adalah perwujudan harmoni antara keindahan alam dan nilai ilmiah. Dikelilingi oleh hutan tropis yang rimbun, dengan pasir putih bersih dan laut biru jernih yang menggoda untuk dijamah, Pantai Trianggulasi menjadi simbol dari bagaimana ilmu pengetahuan, sejarah, dan alam bisa berpadu dalam satu lanskap yang memikat.

Pasir putih di sepanjang Pantai Trianggulasi

Dalam perenungan di bawah pohon ketapang (Ficus lyrata) sambil menikmati semilir angin laut, saya teringat pada pemikiran seorang profesor sosiologi Amerika Norman Kent Denzin (1941-2023), melalui karyanya “Triangulation: A Case for Methodological Evaluation and Combination” (1978),  yang menyebut empat jenis triangulasi: data, peneliti, teori, dan metodologi. 
Mungkin, keberadaan Pantai Trianggulasi ini adalah cerminan nyata dari pendekatan tersebut. Sebuah titik temu - antara data geografis, sejarah lokal, narasi spiritual Alas Purwo yang berada di Semenanjung Blambangan, dan pengamatan alam yang tak pernah usang untuk diteliti.
Di sinilah letak keunikan Pantai Trianggulasi. Bukan sekadar tujuan wisata alam, tapi juga ruang refleksi untuk memahami bagaimana manusia mencoba memetakan dunia, baik secara fisik maupun konseptual. Pantai ini adalah bukti bahwa dalam setiap perjalanan, bisa jadi kita sedang melakukan "penelitian" kecil atas kehidupan - dengan triangulasi pengalaman, pemikiran, dan perasaan. *** [160725]


logoblog

Thanks for reading Pantai Trianggulasi: Jejak Ilmiah di Semenanjung Blambangan

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog