Jumat, Maret 01, 2024

Allium tuberosum, Tanaman Kucai Yang Daunnya Mirip Daun Bawang

  Budiarto Eko Kusumo       Jumat, Maret 01, 2024
Sepintas tanaman kucai di pot hitam yang ada di depan rumah tempat giat Posyandu Lasegia Sumberpucung, daunnya mirip daun bawang (putih dan merah). Hanya saja, kucai memiliki pangkal dan daun pipih memanjang.
Nama kucai berasal dari bahasa Hokkian, “ku-chhai”. Umumnya digunakan pada masakan Tionghoa. Di Indonesia, daun kucai umumnya dimanfaatkan sebagai pelengkap makan lumpia, nasi lengko, dan taoge goreng. Ada juga yang diiris tipis untuk taburan dalam kuah bakso bersama seledri.
Nama ilmiahnya kucai adalah Allium tuberosum Rottler ex Spreng. Nama genus Allium berasal dari bahasa Latin “allium” (bawang putih) [
1NParks Flora & Fauna Web. Allium tuberosum Rottler ex Spreng. Retrieved from https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/4/9/4947#:~:text=The%20genus%20name%20%E2%80%9CAllium%E2%80%9D%20is,to%20this%20species's%20thick%20rhizome
]. Sedangkan, julukan khusus tuberosum berasal dari bahasa Latin “tuberum” (bejolan tetapi juga berbau tajam) [
2Venturini, Giorgio (Text) & Beltramini, Mario. Solanum tuberosum. Monaco Nature Encyclopedia: Discover the biodiversity. Retrieved from https://www.monaconatureencyclopedia.com/solanum-tuberosum/?lang=en
], mengacu pada rimpang spesies ini yang tebal dan berbau tajam seperti bawang putih.
Spesies ini mula-mula dijelaskan oleh botaniwan Prancis kelahiran Denmark Johan Peter  Rottler (1749-1836), namun deskripsinya seperti kurang lengkap dan tidak dipublikasikan, kemudian Curt (Kurt, Curtius) Polycarp Joachim Sprengel (1766-1833), seorang ahli botani dan dokter Jerman, mendeskripsikannya pada tahun 1825 sebagai Allium tuberosum, dan dipublikasikan dalam Systema Vegetabilium. Editio Decima Sexta. Volumen II. Classis 6-16 [
3Linnæi, Caroli & Sprengel, Curtio. (1825). Systema Vegetabilium. Editio Decima Sexta. Volumen II. Classis 6-16. Gottingae: sumtibus Librariae Dieterichianae. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/15253
], atau Syst. Veg., ed. 16 [Sprengel] 2: 38 (1825).

Bunga kucai (Allium tuberosum)

Nama-nama umum Allium tuberosum: Chinese chives, Chinese keek, garlic chives, oriental garlic (Inggris); kinaløk (Norwegia); kinesisk gräslök (Swedia); kiinansipuli (Finlandia); kina-løg (Denmark); Лук клубневой (Rusia); Schnittknoblauch, Chinesischer Schnittlauch, China-Lauch (Jerman); Chinese bieslook (Belanda); ciboule de Chine, ail civette de Chine, ciboulette chinoise, ail chinois (Prancis); cebollino de la China, Cive chino (Spanyol); cebolinha-da-china, chalotas-da-china (Portugis); kínai metélőhagyma (Hungaria); česnek hlíznatý, čínská pažitka (Ceko); look (Afrika); 'iilyawm tubrusyum (Arab); cibha (Benggala); hẹ (Vietnam); kuych̀āy (Thailand); kuchai (Malaysia); kucai (Indonesia); kutsay (Tagalog); xièbái, jiǔ  (China); nira (Jepang); bu chu (Korea) [
4EOL. Chinese Chives: Allium tuberosum Rottler ex Spreng. Retrieved from https://eol.org/pages/1085072/names
,
5EPPO Global Database. Allium tuberosum (ALLTU). Retrieved from https://gd.eppo.int/taxon/ALLTU
].
Tanaman kucai (Allium tuberosum) termasuk dalam famili Amaryllidaceae, dan daerah jelajah asli spesies ini adalah Himalaya hingga China bagian barat daya [
6Plants of the World Online. Allium tuberosum Rottler ex Spreng. Royal Botanic Gardens, Kew. Retrieved from https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:529062-1
]. Ada juga yang menyebutnya berasal dari Asia Tenggara [
7Mahr, Susan. Garlic Chives, Allium tuberosum. Wisconsin Horticulture: Division Extension, University of Wisconsin-Madison. Retrieved from https://hort.extension.wisc.edu/articles/garlic-chives-allium-tuberosum/
].
Allium tuberosum (kucai) merupakan tanaman herba abadi membentuk gumpalan dedaunan hijau keabu-abuan yang perlahan berkembang tingginya antara 15-50 cm. Akar terdiri dari umbi memanjang dengan serat akar yang tumbuh di umbi tersebut. Umbi ramping berbentuk kerucut, tumbuh dalam rumpun yang padat, berwarna putih.
Daunnya yang sempit, pipih, seperti tali atau rumput melengkung ke bawah di ujungnya, membentuk pancuran hijau yang tetap rapi dan menarik sepanjang musim tanam. Saat diremukkan atau dihancurkan, daun (dan bagian tanaman lainnya) mengeluarkan aroma bawang merah atau bawang putih yang kuat.

Daun kucai (Allium tuberosum)

Bunganya berwarna putih pucat, berbentuk bintang dengan enam kelopak bunga, bunga dikelilingi oleh daun pelindung tipis. Buah bentuk kapsul yang terbagi menjadi 3 ruang dengan 1-2 biji. Ketika tua menjadi cokelat dan terbelah ketika kering. Biji kecil, hitam, dan berkilau.
Rasa daun Allium tuberosum halus, seperti bawang putih yang sangat lembut, sedangkan umbinya lebih tajam rasanya jika dimakan mentah. Daunnya digunakan sama seperti daun bawang atau daun bawang. Mereka bisa ditambahkan ke salad, hidangan telur, sup, atau semur. Ini digunakan dalam tumisan dan hidangan lainnya di beberapa masakan oriental. Bunganya juga bisa dimakan, jadi bisa digunakan sebagai hiasan atau ditambahkan ke salad.
Selain dikonsumsi sebagai sayuran, kucai juga digunakan sebagai obat tradisional dan kecantikan, mengandung beta karoten yang baik untuk mencerahkan dan menyehatkan kulit [
8Socfindo Conservation. Kucai: Allium tuberosum Rottler ex Spreng. Retrieved from https://www.socfindoconservation.co.id/plant/243
]. Secara tradisional, kucai (Allium tuberosum) digunakan emisi nokturnal (mimpi basah), sakit perut, diare, disfungsi seksual dan asma. Ia juga memiliki senyawa yang berefek antidiabetik dan hepatoprotektif [
9Tang, X., Olatunji, O. J., Zhou, Y., & Hou, X. (2017). Allium tuberosum: Antidiabetic and hepatoprotective activities. Food research international (Ottawa, Ont.), 102, 681–689. https://doi.org/10.1016/j.foodres.2017.08.034
].
Batang, daun dan bunga kucai memiliki aktivitas antimikroba dan antioksidan, dan sebagai obat kumur untuk meredakan sakit gigi melalui efek antiseptiknya di Thailand dan Indochina lainnya [
10Chen, C., Cai, J., Ren, Y. H., Xu, Y., Liu, H. L., Zhao, Y. Y., Chen, X. F., & Liu, Z. B. (2022). Antimicrobial activity, chemical composition and mechanism of action of Chinese chive (Allium tuberosum Rottler) extracts. Frontiers in microbiology, 13, 1028627. https://doi.org/10.3389/fmicb.2022.1028627
].
Sementara itu, Dong Woo Seo et. al. (2022) [
11Seo DW, Yum S, Lee HR, Kim SM, Jeong HG. Microbiota Analysis and Microbiological Hazard Assessment in Chinese Chive (Allium tuberosum Rottler) Depending on Retail Types. J. Microbiol. Biotechnol. 2022;32:195-204. https://doi.org/10.4014/jmb.2112.12013
] menyebutkan bahwa kucai adalah sumber yang kaya vitamin, serat, dan mineral, dan telah dilaporkan mengandung senyawa yang mengandung sulfur yang dapat memperbaiki kondisi manusia seperti penyakit kardiovaskular dan inflamasi. *** [010324]


logoblog

Thanks for reading Allium tuberosum, Tanaman Kucai Yang Daunnya Mirip Daun Bawang

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog