Rabu, Juni 19, 2024

Spathiphyllum wallisii, Tanaman Peace Lily Berbunga Putih

  Budiarto Eko Kusumo       Rabu, Juni 19, 2024
Di bawah naungan pohon belimbing (Averrhoa carambola) di halaman Grajen Coffee Shop Kepanjen, terlihat ada tanaman yang bunganya berwarna putih dan bentuknya menyerupai bunga flamingo (Anthurium andraeanum).
Ia diletakkan oleh pemilik Grajen Coffee Shop berdampingan dengan tanaman Anthurium hookeri, yang letaknya tak jauh dari lincak (bangku panjang yang terbuat dari bambu) di sisi selatan bangunan Grajen Coffee Shop.
Dalam literatur di Indonesia masih minim untuk sebutannya, sehingga umumnya masih menggunakan nama dalam bahasa Inggrisnya, termasuk yang dipajang dalam online shop seperti Tokopedia, Shopee, Blibli, dan lain-lain. Tanaman tersebut dikenal dengan nama peace lily.

Spathe berwarna putih dan spandix berwarna krem dari tanaman peace lily (Spathiphyllum wallisii)

Tanaman peace lily memiliki nama ilmiah Spathiphyllum wallisii Regel. Nama genus Spathiphyllum berasal dari bahasa Yunani dari gabungan kata “spathe-“ (spathe) dan “phyllon” (daun, selebaran) yang berarti spathe berdaun, mengacu pada seludang kembang yang menyerupai daun [
1González, J. Explicación Etimológica de las Plantas de La Selva. Flora Digital de La Selva: Organización para Estudios Tropicales. Retrieved from https://sura.ots.ac.cr/florula4/docs/ETIMOLOGIA.pdf
].
Sedangkan, julukan khusus wallisii disematkan untuk memberi penghormatan kepada kepada Gustav Wallis (1830-1878) [
2Lanoue, Parisa. (20 Jan 2024). The Scientific Name of Peace Lily: A Concise Guide. Café Planta. Retrieved from https://cafeplanta.com/a/blog/the-scientific-name-of-peace-lily-a-concise-guide
]. Ia adalah seorang tukang kebun (gardener) di Detmold dan Munchen dan kolektor tanaman asal Hanover, Jerman. Pada tahun 1854-1868, Wallis melakukan penjelajahan ke Amerika Selatan dan Tengah untuk mengumpulkan sejumlah tanaman (sebagian waktunya digunakan untuk membantu Jean Jules Linden). Tahun 1868-1869, ia berkelana di Eropa. Kemudian ia menjelajah ke Filipina dan Jepan pada tahun 1870-1871. Terus ke Amerika Utara pada tahun 1871-1872, lalu pada tahun 1872-1878 ke Kolombia, Panama dan Ekuador untuk membantu James Veitch, dan meninggal di Ekuador [
3Stafleu, Frans A. & Cowan, Richard S. (1988). Taxonomic literature: A selective guide to botanical publications and collections with dates, commentaries and types, Volume VII W-Z. Second edtion. Utrecht/Antwerpen: Bohn, Scheltema & Holkema. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/103250
].
Spesies Spathiphyllum wallisii dideskripsikan oleh botaniwan Jerman Eduard August von Regel (1815-1892) pada tahun 1877, dan dipublikasikan dalam Gartenflora [
4Regel, Eduard (Ed.). (1877). Gartenflora. Stuttgart: Ferdinand Enke. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/123992
], atau Gartenflora 26: 323 (1877).

Pelepah atau tangka daun peace lily (Spathiphyllum wallisii)

Nama-nama umum (common names) Spathiphyllum wallisii: peace lily, spathe flower, white sails, white flag (Inggris); fredskalla (Swedia); fredslilje (Denmark); Einblatt (German); vredeslelie (Belanda); fleur de lune, lis de la paix, spathiphylle de Wallis (Prancis); cuna de Moisés, bandera blanca, espatifilo, espatifilum (Spanyol); lírio-da-paz (Portugis); spatifillo (Italian); al'ashrieatul albayda'u (Arab); shin se w li g mone (Myanmar); wān suì bāo yè yù (China); ixtaxochitl (Meksiko).
Tanaman peace lily (Spathiphyllum wallisii) termasuk dalam famili Araceae, dan daerah asal spesies ini adalah Kolombia hingga Venezuela. Ia adalah tanaman tahunan dan tumbuh terutama di bioma tropis basah.
Spathiphyllum wallisii (peace lily) merupakan herba rimpang yang selalu hijau dan dapat tumbuh setinggi 50 cm dan lebar 50 cm. Ia memiliki kebiasaan pertumbuhan yang membentuk rumpun. Daunnya berbentuk lanset lebar, hijau, mengkilat. Bunganya berbentuk paku padat (spadix), di dalam spathe putih berbentuk bulat telur. Spathe berwarna putih dan berukuran panjang hingga 15 cm, sedangkan spadix berwarna krem.

Tanaman peace lily (Spathiphyllum wallisii)

Peace lily
cocok untuk tanaman hias. Ia memiliki bunga berwarna putih cerah yang kontras dengan warna hijau daun sehingga nampak elegan sebagai tanaman hias di dalam ruangan. Tanaman ini dapat tumbuh dan berbunga dengan baik pada tempat yang tidak terkena cahaya matahari secara langsung atau tanaman indoor.
Selain populer sebagai tanaman hias untuk diambil bunganya, Spathiphyllum wallisii memiliki manfaat dalam pengobatan. Penelitian Rattanasuk & Phiwthong (2020) [
5Surachai Rattanasuk and Tannatorn Phiwthong, 2020. Evaluation of the Antibacterial Activity of Spathiphyllum wallisii Extracts Against Human Pathogenic Bacteria. Pakistan Journal of Biological Sciences, 23: 1436-1441. DOI: 10.3923/pjbs.2020.1436.1441
] melaporkan bahwa ekstrak rimpang metanol Spathiphyllum wallisii menunjukkan aktivitas antibakteri yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri patogen tertinggi.
Lalu, penelitian Valentina Roviello et. al. (2022) [
6Roviello, V., Scognamiglio, P. L., Caruso, U., Vicidomini, C., & Roviello, G. N. (2021). Evaluating In Silico the Potential Health and Environmental Benefits of Houseplant Volatile Organic Compounds for an Emerging 'Indoor Forest Bathing' Approach. International journal of environmental research and public health, 19(1), 273. https://doi.org/10.3390/ijerph19010273
] menjelaskan bahwa dengan menggunakan penambatan molekuler dan metodologi in silico spesifik lainnya yang digunakan untuk memprediksi tekanan uap dan sifat kimia-fisika/farmakokinetik, ditemukan bahwa β-costol adalah senyawa organik yang dipancarkan dalam jumlah cukup besar oleh tanaman hias Spathiphyllum wallisii, yang memiliki potensi sifat antivirus, seperti menghambat virus SARS-CoV-2. *** [190624]


logoblog

Thanks for reading Spathiphyllum wallisii, Tanaman Peace Lily Berbunga Putih

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog