Ketika mendampingi makan siang keluarga Trah Sastrokusuman di Café Tiga Tjeret Solo, saya menyempatkan diri menunaikan salat Jumat bersama crew sopir Toyota HIACE yang ditumpanginya dari Jakarta.
Masjid terdekat yang saya hafal dari Café Tiga Tjeret adalah Masjid Al Wustho Mangkunegaran. Dengan berjalan menerabas pamedan yang juga difungsikan sebagai areal parkir Mangkunegaran, saya bisa langsung tembus jalan menuju pintu gerbang sebelah barat Pura Mangkunegaran yang menuju bangunan Reksa Sunggata.
Bunga simpur (Dillenia suffruticosa) yang bermekaran bergantian di antara sekumpulan kelopak bunga |
Di jalan menuju pintu gerbang sebelah barat Pura Mangkunegaran yang tembus dengan Jalan Kartini itu saya melihat tiga tanaman perdu berbunga indah warna kuning yang lagi bermekaran. Tanaman tersebut sering disebut simpur atau sempur.
Nama ilmiahnya adalah Dillenia suffruticosa (Griff. ex Hook.f. & Thomson) Martelli. Nama genus Dillenia disematkan sebagai penghormatan atas Johann Jakob Dillenius (1684−1747), seorang ahli botani Jerman dan profesor di Universitas Oxford, Inggris, yang menulis beberapa karya deskriptif tentang tumbuhan.
Sedangkan, julukan khusus suffruticosa berasal bahasa Latin “suffruticosus, a, um” yang berarti semak atau tanaman tahunan, rendah, dengan cabang basal lignifikasi dan bagian atas herba [
1Puccio, Pietro (Text) & Beltramini, Mario (English translation). Dillenia suffruticosa. Monaco Nature Encyclopedia: Discover the biodiversity. Retrieved from https://www.monaconatureencyclopedia.com/dillenia-suffruticosa-2/?lang=en
].Kapsul biji simpur (Dillenia suffruticosa) yang merekah berwarna kemerahan |
Spesies ini mula-mula dideskripsikan secara singkat oleh seorang ahli bedah dan ahli botani Inggris William Griffith (1810-1845) namun kurang diterima di kalangan botaniwan lainnya, kemudian seorang botaniwan dan penjelajah Inggris Joseph Dalton Hooker (1817-1911) bersama seorang dokter dan ahli botani Inggris Thomas Thomson (1817-1878) melengkapi deskripsi ilmiahnya sebagai Wormia suffruticosa, dan dipublikasikan dalam The flora of British India: Vol I [
2Hooker, J.D. (1872). The flora of British India: Vol I. London: L. Reeve & Co. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/13814
], atau Fl. Brit. India [J. D. Hooker] 1(1): 35 (1872), nom. cons.Selang 11 tahun kemudian, spesies Wormia suffruticosa direvisi dan diklasifikasikan ke dalam genus Dillenia menjadi Dillenia suffruticosa oleh botaniwan Italia Ugolino Martelli (1860-1934), dan dipublikasikan dalam Malesia, raccolta di osservazioni botaniche intorno alle piante dell'arcipelago Indo-Malese e Papuano pubblicata da Odoardo Beccari, destinata principalmente a descrivere ed illustrare le piante da esso raccolte in quelle regioni durante i viaggi eseguiti dall'anno 1865 all'anno 1878: Volume Terzo [
3Beccari, Odoardo. (1886). Malesia, raccolta di osservazioni botaniche intorno alle piante dell'arcipelago Indo-Malese e Papuano pubblicata da Odoardo Beccari, destinata principalmente a descrivere ed illustrare le piante da esso raccolte in quelle regioni durante i viaggi eseguiti dall'anno 1865 all'anno 1878: Volume Terzo. Firenze-Roma: Tipografia Dei Fratelli Bencini. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/173559
], atau Malesia 3: 163 (1886).Daun simpur (Dillenia suffruticosa) berukuran besar dan tegolong jenis tunggal |
Nama-nama umum (common names) lainnya yang dimiliki oleh Dillenia suffruticosa adalah Malayan dillenia, shrubby dillenia, wormia (Inggris); Malakandillenia (Finlandia); Simpurstrauch (Jerman); baboul, graine bourrique, pomme d'éléphant (Prancis); dilanya shujayria (Arab); diyapara, godapara, para (Sri Lanka); plo sbat (Kamboja); san yawa (Thailand); simpoh air, pokok simpoh air, simpoh gajah (Malaysia); simpoh bini (Brunei); simpur (Indonesia); guànmù wǔ yā guǒ (China); kibana modoki (Jepang) [
1Puccio, Pietro (Text) & Beltramini, Mario (English translation). Dillenia suffruticosa. Monaco Nature Encyclopedia: Discover the biodiversity. Retrieved from https://www.monaconatureencyclopedia.com/dillenia-suffruticosa-2/?lang=en
,4EPPO Global Database. Dillenia suffruticosa (DLNSU). Retrieved from https://gd.eppo.int/taxon/DLNSU
,5EOL. Shrubby Dillenia: Dillenia suffructicosa (Griff.) Martelli. Retrieved from https://eol.org/pages/595250/names
,6Plantamor. Simpu Air (Dillenia suffruticosa). Retrieved from http://plantamor.com/species/info/dillenia/suffruticosa#gsc.tab=0
].Tanaman simpur (Dillenia suffruticosa) termasuk dalam famili Dilleniceae, dan daerah jelajah asli spesies ini dari Sumatera (Indonesia) hingga Fillpina [
7Plants of the World Online. Dillenia suffruticosa (Griff. Ex Hook.f. & Thomson) Martelli. Royal Botanic Gardens Kew. Retrieved from https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:316765-1
]. Daerah jelajah itu biasa dikenal sebagai wilayah Malesia yang terdiri dari Sumatera (Indonesia), Malaysia, Kalimantan (Indonesia) dan Filipina [4EPPO Global Database. Dillenia suffruticosa (DLNSU). Retrieved from https://gd.eppo.int/taxon/DLNSU
]. Kemudian diperkenalkan di India, Sri Lanka, Kamboja, dan daerah Malesia lainnya, seperti Jawa hingga Indonesia bagian timur. Ia tumbuh terutama di bioma tropis basah, sehinga banyak ditemukan di sepanjang sungai maupun rawa.Batang simpur (Dillenia suffruticosa) yang bercabang banyak |
Dillenia suffruticosa (simpur) memiliki kelopak besar berwarna kuning cerah dan berdaun besar. Saat mekar penuh, kelopaknya menyebar seperti payung. Kapsul buahnya berbentuk bintang berwarna merah muda sudah mekar sempurna jauh sebelum matahari terbit, memperlihatkan bijinya yang berwarna ungu dengan aril berdaging berwarna merah cerah.
Sebagian besar bagian pohonnya memiliki banyak kegunaan. Secara tradisional, daun simpur (Dillenia suffruticosa) digunakan memfermentasi makanan pokok seperti nasi, membuat hidangan yang disebut ‘tapai’, dan kedelai untuk membuat ‘tempe’ di Brunei dan Malaysia [
8Universiti Brunei Darussalam. Brunei and Singapore Research Team Unveil The Genome of Brunei Darussalam's National Flower, Bunga Simpur With Promising Anti-Cancer Therapeutic Properties. Retrieved from https://research.ubd.edu.bn/?p=5494
] atau untuk membungkus rujak di Malaysia [9Wild Fact Sheets. (Oct 2016). Simpoh air: Dillenia suffruticosa. Retrieved from http://www.wildsingapore.com/wildfacts/plants/others/dillenia/suffruticosa.htm
].Tanaman simpur (Dillenia suffruticosa) ditanam di pedestrian pintu barat Pura Mangkunegara sebagai peneduh |
Di luar kegunaan tersebut, tanaman simpur telah digunakan dalam pengobatan. Di masyarakat Dayak Jangkang, Kabupaten Sanggau, daun simpur direbus dan diminum bermanfaat untuk memperlancar ASI dan pemulihan pasca melahirkan [
10SUPIANDI, MARKUS & EGE, BENEDIKTUS & JULUNG, HENDRIKUS & Zubaidah, Siti & Mahanal, Susriyati. (2021). Ethnobotany of traditional medicine in Dayak Jangkang Tribe, Sanggau District, West Kalimantan, Indonesia. Biodiversitas. 22. 5417-5424. 10.13057/biodiv/d221224. https://smujo.id/biodiv/article/view/9856
]. Sedangkan, masayarakat di Pulau Bangka-Belitung memanfaatkan air rebusan daun simpur untuk mengatasi diare [11Syafriana, V., Febriani, A., Suyatno, S., Nurfitri, N., & Hamida, F. (2021). Antimicrobial Activity of Ethanolic Extract of Sempur (Dillenia suffruticosa (Griff.) Martelli) Leaves against Pathogenic Microorganisms. Borneo Journal of Pharmacy, 4(2), 135–144. https://doi.org/10.33084/bjop.v4i2.1870
].Dalam pengobatan herbal suku di Afrika, daun Dillenia suffruticosa (simpur) telah digunakan untuk meredakan kondisi peradangan dan kehilangan ingatan (memory loss), dan penelitian modernnya mengarahkan kepada potensi perlindungan terhadap neurodegeneratif, terkait dengan mekanisme antikolinesterase dan β-amiloidnya [
12Abubakar, S., Khor, B-K., Khaw, K-Y., Murugaiyah, V., & Chan, K-L. (2021). Cholinesterase inhibitory potential of Dillenia suffruticosa chemical constituents and protective effect against Aβ−induced toxicity in transgenic Caenorhabditis elegans model. Phytomedicine Plus, 1(1), [100022]. https://doi.org/10.1016/j.phyplu.2021.100022
].Sementara itu dalam penelitian Yim Sim Tor et. al. dijelaskan bahwa buah simpur (Dillenia suffruticosa) memiliki kemampuan untuk mengobati pertumbuhan kanker [
13Tor, Y.S., Yazan, L.S., Foo, J.B. et al. Induction of apoptosis through oxidative stress-related pathways in MCF-7, human breast cancer cells, by ethyl acetate extract of Dillenia suffruticosa . BMC Complement Altern Med 14, 55 (2014). https://doi.org/10.1186/1472-6882-14-55
,14Tor YS, Yazan LS, Foo JB, Wibowo A, Ismail N, Cheah YK, et al. (2015) Induction of Apoptosis in MCF-7 Cells via Oxidative Stress Generation, Mitochondria-Dependent and Caspase-Independent Pathway by Ethyl Acetate Extract of Dillenia suffruticosa and Its Chemical Profile. PLoS ONE 10(6): e0127441. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0127441
]. Ekstrak etil asetat Dillenia suffruticosa memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai agen antikanker melawan kanker payudara. *** [280124]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar