Sepulang dari diskusi dengan Kepala Sekolah dan Koordinator SDA SMA Negeri 1 Bululawang beberapa waktu yang lalu, Wakil Direktur Yayasan Percik Salatiga (YPS) mengajak saya untuk berkunjung ke TPA Paras, sebuah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah yang berada di Jalan Raya Paras No. 45 Dusun Paras, Desa Karangnongko, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
Tempat pemrosesan akhir sampah ditempatkan di lahan bagian belakang yang dibantu dengan dua bego (excavator), sedangkan bila dari depan tidak terlihat akan pemrosesan tersebut. Dari depan, TPA Paras tampak seperti sebuah taman di perkotaan yang banyak ditumbuhi aneka tanaman yang rindang dan teduh.
Pohon pachira dengan buah warna hijau (Pachira glabra) |
Tepat berada di sisi timur lokasi aktivitas pemrosesan akhir sampah, tumbuh dua pohon berukuran sedang. Sekilas, dua pohon tersebut menyerupai pohon kapuk randu (Ceiba pentandra). Di laman online shop, kedua pohon tersebut dikenal dengan pachira yang dianggap sebagai pohon duit (money tree) atau pohon keberuntungan (lucky tree) menurut tradisi feng shui Tiongkok.
Pohon keberuntungan pachira tersebut memiliki nama ilmiah Pachira glabra Pasq. Nama genus Pachira berasal dari bahasa daerah (vernakular) di Guyana, Prancis, mengacu pada “kacang air manis” (sweet water nut) [
1González, J. Explicación Etimológica de las Plantas de La Selva. Flora Digital De La Selva: Organización para Estudios Tropicales. Retrieved from https://sura.ots.ac.cr/florula4/docs/ETIMOLOGIA.pdf
]. Sedangkan, julukan khusus glabra berasal dari bahasa Latin “glaber”, yang berarti “halus” atau “botak” dan mengacu pada sekam halus [2A. Vogel plant encyclopaedia. Glycyrrhiza glabra L. Retrieved from https://www.avogel.com/plant-encyclopaedia/glycyrrhiza_glabra.php#:~:text=The%20species%20name%20glabra%20is,refers%20to%20the%20smooth%20husks
].Spesies Pachira glabra dideskripsikan oleh botaniwan Italia Giuseppe Antonio Pasquale (1820-1893), dan pertama kali dipublikasikan dalam Rendiconto delle adunanze e de' lavori dell' Accademia delle Scienze. Sezione della Società Reale Borbonica di Napoli, atau Rendic. Acc. Nap. vii. (1868) 18 [
3International Plant Names Index. Pachira glabra Pasq., in Rendic. Acc. Nap. vii. (1868) 18. Retrieved from https://www.ipni.org/n/562664-1
].Pachira glabra bersinonim dengan Bombacopsis glabra (Pasq.) A.Robyns, Bombax glabrum (Pasq.) A.Robyns, Bombax kimuenzae De Wild. & T.Durand, Bombax oleagineum A.Robyns, dan Pochota glabra (Pasq.) Bullock.
Daun Pachira glabra dan bunganya berwarna putih krem |
Selain sinonim, Pachira glabra juga mempunyai nama-nama umum (common names): American chestnut, chestnut of the Maranhao, French peanut, Guinea peanut, lucky tree, money tree, saba nut, provision tree, water-chestnut, wild cocoa (Inggris); Sabanuss, Glückskastanie (Jerman); noisetier de Cayenne, pistache arbuste (Prancis); árbol de dinero, árbol de la suerte, maní francés (Spanyol); amendoim-de-árvore, cacau-do-maranhão, cacau selvagem, castanha-da-praia, castanha-do-maranhão, mamorana (Portugis); castagna della Guyana, castagna del Malabar (Italia); didu, dumboil, kalilavu, katpoola, kattupula, kutasalmali, pang, parayilavu, poola, semul, tera, vellaikungiliyam (India); pachira (Indonesia); mǎ lābā lì, gua li (China); bellaco, caspi, bobo, cuyche, huimba, pasharo, punga, wimba, zapote de bobo (Amerika Latin).
Pohon pachira (Pachira glabra) termasuk dalam famili Malvaceae, dan daerah jelajah asli spesies ini adalah Meksiko, Guyana, dan Brasil bagian utara. Tumbuh di dataran alluvial dan hutan hujan dataran rendah. Ia menyukai lingkungan yang lembab seperti dekat rawa atau perairan aliran sungai.
Pachira glabra merupakan pohon berukuran sedang yang tumbuh hingga ketinggian hingga 20 meter di alam liar tetapi dalam budidaya biasanya jauh lebih kecil dan dapat berbentuk semak besar. Sebagai pohon, pangkalnya sering bengkak, dengan kulit kayu halus berwarna abu-abu kehijauan dan tajuk yang lebat dan membulat.
Buah Pachira glabra berwarna hijau |
Daunnya mempunyai tangkai daun yang panjang. Bunganya keluar pada malam hari. Mereka memiliki kelopak seperti tali berwarna hijau muda. Benang sari berwarna putih dan melengkung. Buahnya berbentuk kapsul berwarna hijau, seperti buah kakao atau randu.
Pohon Pachira glabra berkerabat dengan Pachira aquatica, yang terkadang membingungkan. Perbedaannya antara Pachira glabra dan Pachira aquatica mudah dikenali dengan memeriksa bunga dan buahnya.
Pada Pachira glabra, bunganya memiliki benang sari berwarna putih krem dengan buah yang permukaannya halus berwarna hijau, sedangkan Pachira aquatica memiliki bunga yang memiliki benang sari berwarna merah dan buahnya memiliki tekstur kasar berwarna cokelat [
4Ambius. The money tree plant: Pachira aquatic. Retrieved from https://www.ambius.com/resources/blog/plant-profile/the-money-tree-plant-pachira-aquatica
].Buah atau polong Pachira glabra yang banyak mengandung biji dapat dimakan atau dikonsumsi mentah atau dipanggang/direbus. Bijinya mengandung 16% protein dan 40-50% lemak. Daun muda dan bunganya juga bisa dimakan [
5Phytognosis. (March 28, 2018). Pachira glabra – Saba nut, Guinea peanut, French peanut. Retrieved from http://regenerag.org/blog/2018/3/28/pachira-glabra-saba-nut-guinea-peanut-french-peanut
].Batang Pachira glabra berwarna kehijauan dengan berbintik-bintik abu-abu |
Menurut Umberto Quattrocchi dalam CRC World Dictionary of Medicinal and Poisonous Plants: Common Names, Scientific Names, Eponyms, Synonyms, and Etymology (CRC Press, 2012), dalam Ayurveda - salah satu metode pengobatan tertua di dunia yang mulai dipraktikkan di India sejak ribuan tahun – teh dari Pachira glabra digunakan untuk mengobati anemia dan tekanan darah rendah. Kulit batang Pachira glabra dilumatkan bersama kulit batang mangga (Mangifera indica), direbus, dan air rebusannya diminum sebagai obat disentri.
Secara umum, Pachira glabra merupakan reservoir yang kaya akan berbagai fitokimia yang mencerminkan potensi yang menjanjikan untuk meringankan tukak lambung melalui mediasi inflamasi dan kaskade apoptosis [
6El-Din, M. I. G., Youssef, F. S., Said, R. S., Ashour, M. L., Eldahshan, O. A., & Singab, A. N. B. (2021). Chemical constituents and gastro-protective potential of Pachira glabra leaves against ethanol-induced gastric ulcer in experimental rat model. Inflammopharmacology, 29(1), 317–332. https://doi.org/10.1007/s10787-020-00749-9
].Penelitian sebelumnya melaporkan bahwa minyak atsiri dari Pachira glabra memiliki kandungan kimia yang mempunyai aktivitas antimikroba dan insektisida [
7Lawal, O. A., Ogunwande, I. A., Salvador, A. F., Sanni, A. A., & Opoku, A. R. (2014). Pachira glabra Pasq. essential oil: chemical constituents, antimicrobial and insecticidal activities. Journal of oleo science, 63(6), 629–635. https://doi.org/10.5650/jos.ess13179
]. Sementara itu, Adedamola Iyioluwa Akinyede et. al. (2022) [8Akinyede, A.I., Fehintola, A.B., & Oluwajuyitan, T.D. (2022). Antioxidant activity and blood glucose reduction potential of Malabar Chestnut in Streptozotocin Induced Diabetic Rats. Journal of Agriculture and Food Research. 8. 100299. https://doi.org/10.1016/j.jafr.2022.100299
] dalam penelitiannya menetapkan bahwa Pachira glabra mengandung sejumlah besar protein, menunjukkan kemampuan menangkal radikal bebas yang baik, potensi antidiabetes, antikolesterol, dan hiperkolesterolemia. Jika dibandingkan dengan sampel Pachira glabra mentah dan matang, sampel Pachira glabra panggang memiliki kinerja lebih baik. *** [250524]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar