Di halaman antara ruang makan dan ruang pertemuan di Warung Pak Untung Bululawang terdapat dua pohon yang memiliki kekhasan pada batangnya. Batang dua pohon tersebut dipenuhi dengan duri yang rapat dan tajam.
Di Indonesia, pohon tersebut dikenal dengan pohon roda. Tumbuhan ini disebut demikian karena buahnya mirip dengan roda. Namun ada juga yang menyebutnya dengan pohon kalpataru, huru, kemiri China, dan buta-buta.
Di Jawa Tengah dan Jawa Timur, pohon ini disebut Kuku Macan karena pada buahnya terdapat sekat-sekat yang mirip dengan kuku macan. Sedangkan di Jawa Barat, pohon roda dikenal dengan nama Ki Kasymir atau Ki Semir.
Pohon roda (Hura crepitans) yang berukuran sedang di depan toilet belakang Warung Pak Untung Bululawang (Foto: Selasa, 17/11/2024) |
Nama ilmiah dari pohon roda adalah Hura crepitans L. Nama genus Hura berasal dari nama daerah yang ada di Amerika Selatan [
1González, J. Explicación Etimológica de las Plantas de La Selva. Flora Digital de la Selva: Organización para Estudios Tropicales. Retrieved from https://sura.ots.ac.cr/florula4/docs/ETIMOLOGIA.pdf
]. Nama yang diberikan oleh penduduk asli tersebut memiliki arti “getah beracun” (poisonous sap). Sedangkan, julukan khusus crepitans berasal dari bahasa Latin “crepo” (berderak), mengacu pada buah yang ketika matang meledak dengan bunyi berderak yang khas [2Pietro, Puccio (Text) & Beltramini, Mario (English translation). Hura crepitans. Monaco Nature Encyclopedia: Discover the biodiversity. Retrieved from https://www.monaconatureencyclopedia.com/hura-crepitans/?lang=en
].Spesies Hura crepitans dinamai dan dideskripsikan oleh botaniwan Swedia Carolus Linnaeus (1707-1778) pada tahun 1753, dan dipublikasikan dalam Species Plantarum, Exhibentes Plantas Rite Cognitas, Ad Genera Relatas, Cum Differentiis Specificis, Nominibus Trivialibus, Synonymis Selectis, Locis Natalibus, Secundum Systema Sexuale Digestas. Tomus II [
3Linnaei, Caroli. (1753). Species Plantarum, Exhibentes Plantas Rite Cognitas, Ad Genera Relatas, Cum Differentiis Specificis, Nominibus Trivialibus, Synonymis Selectis, Locis Natalibus, Secundum Systema Sexuale Digestas. Tomus II. Holmiae: Impensis Laurentii Salvii. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/page/359029#page/450/mode/1up
], atau Sp. Pl. 2: 1008 (1753).Nama-nama umum (common names) lainnya dari Hura crepitans adalah monkey no-climb, monkey dinnerbell, sandbox tree, possum wood (Inggris); sanddoseträd (Swedia); Sandbüchsenbaum (Jerman); zandkokerboom (Belanda); arbre au diable, açacu, sablier élastique (Prancis); árbol del Diablo, Ceiba amarilla (Spanyol); árvore-do-diabo, assacú, inupupu (Portugis); payung Indonesia (Malaysia); pohon roda (Indonesia); ochoho (Dominika); salvadera, haba (Kuba); javillo (Meksiko); habillo (Nikaragua); acuapa, arenillo, castaneto (Kolombia); aceira, assacu, assaen, catauá (Brasil); jabillo, achohó (Bolivia).
Daun dan bunga jantan berwarna merah dari pohon roda (Hura crepitans) |
Pohon roda (Hura crepitans) termasuk dalam famili Euphorbiaceae, dan daerah asal spesies ini adalah Amerika Tropis. Dalam publikasinya, Linnaeus mengatakan bahwa habitatnya ditemukan di Meksiko, Guyana, Jamaika (habitat in Mexico, Guayava, Jamaica) [
3Linnaei, Caroli. (1753). Species Plantarum, Exhibentes Plantas Rite Cognitas, Ad Genera Relatas, Cum Differentiis Specificis, Nominibus Trivialibus, Synonymis Selectis, Locis Natalibus, Secundum Systema Sexuale Digestas. Tomus II. Holmiae: Impensis Laurentii Salvii. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/page/359029#page/450/mode/1up
].Hura crepitans (pohon roda) merupakan pohon besar dengan ketinggian bisa mencapai 20 meter, bergetah putih susu, dan bertajuk lebat. Batangnya lurus, berduri rapat dan tajam. Daunnya tunggal bertangkai berbentuk seperti jantung berujung lancip dan tepi daunnya bergerigi. Bunga jantan dan betina terpisah. Buahnya berbentuk bulat seperti roda, dan beralur di bagian luarnya.
Pohon ini gemar tumbuh terutama di bioma tropis yang basah. Tempat ia hidup umumnya di lahan terbuka dan di tepi hutan sering kali dekat aliran air, dari permukaan laut hingga ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut.
Karena tajuknya umumnya lebat, pohon roda (Hura crepitans) cocok ditanam di pinggir-pinggir jalan sebagai tanaman peneduh, dan jenis ini juga mempunyai kegunaan lain sebagai tanaman hias dan obat.
Batang pohon roda (Hura crepitans) berduri rapat dan tajam |
Getahnya digunakan sebagai racun panah dan konon dapat menyebabkan gigi yang sakit rontok. Sebagai obat, tanaman ini mengobati penyakit kulit, rematik, cacingan, dan telah digunakan di Amerika Serikat untuk membuat gas air mata; ekstrak kulit kayunya digunakan untuk mengobati kusta dan kayunya digunakan dalam konstruksi ringan [
4Agnes Lusweti (Eds.), National Museums of Kenya; Emily Wabuyele, National Museums of Kenya, Paul Ssegawa, Makerere University; John Mauremootoo, BioNET-INTERNATIONAL Secretariat - UK. Retrieved from https://keys.lucidcentral.org/keys/v3/eafrinet/weeds/key/weeds/Media/Html/Hura_crepitans_(Sandbox_Tree).htm#:~:text=The%20latex%20is%20used%20as,wood%20used%20in%20light%20construction.
].Beberapa penelitian melaporkan adanya flavonoid, asam fenolik, karotenoid, terpena dalam ekstrak akar, kulit batang, dan daun Hura crepitans, terutama dalam ekstrak air. Senyawa-senyawa ini adalah metabolit sekunder yang terlibat dalam pertahanan tanaman yang memainkan peran penting dalam mengurangi stres oksidatif, yang merupakan penyebab utama berbagai penyakit manusia, seperti kanker, penyakit neurodegeneratif, diabetes, dan obesitas [
5Vassallo, A., Armentano, M. F., Miglionico, R., Caddeo, C., Chirollo, C., Gualtieri, M. J., Ostuni, A., Bisaccia, F., Faraone, I., & Milella, L. (2020). Hura crepitans L. Extract: Phytochemical Characterization, Antioxidant Activity, and Nanoformulation. Pharmaceutics, 12(6), 553. https://doi.org/10.3390/pharmaceutics12060553
].Sementara itu, dalam penelitian Owojuyigbe et. al. (2022) [
6Owojuyigbe, O. S., Larbie, C., Firempong, C. K., Komlaga, G., Emikpe, B. O., & Oyagbemi, A. A. (2022). Hura crepitans stem bark extract: A potential remedy to sub-acute liver damage. Journal of ethnopharmacology, 284, 114768. https://doi.org/10.1016/j.jep.2021.114768
] dilaporkan bahwa Hura crepitans menunjukkan efek antioksidan, antiinflamasi, dan antifibrotik pada tikus yang mengalami cedera hati. Penelitian ini membenarkan penggunaan tanaman ini secara tradisional untuk pengobatan penyakit hati subakut dalam pengobatan tradisional Nigeria. Ekstrak biji, kulit batang, dan daun Hura crepitans telah menunjukkan aktivitas hepatoprotektif pada beberapa hewan percobaan. *** [291124]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar